Serangga yang
tergolong dalam ordo diptera ini mempunyai bentuk mulut yang berbeda
antara nyamuk jantan dan nyamuk betina. Seperti yang sudah saya tulis pada
postingan saya sebelumnya (Membuat perangkap nyamuk sederhana), nyamuk betina
bentuk mulutnya adalah probosis. Dengan bentuk mulut yang probosis
ini, nyamuk betina dapat merobek kulit dan menghisap darah mangsanya. Sekali lagi
saya jelaskan bahwa, nyamuk betina menghisap darah dalam tubuh mangsanya bukan
untuk makan. Baik nyamuk jantan maupun nyamuk betina, makanannya adalah madu
yang berasal nektar bunga pada tumbuhan yang tidak mengandung protein.
Nyamuk betina
menghisap darah pada tubuh mangsanya adalah untuk mendapatkan protein yang
terkandung dalam darah tersebut. Nyamuk betina membutuhkan protein untuk
pembentukan dan perkembangan telur dalam perutnya. Namun lain halnya dengan
nyamuk jantan, bentuk mulutnya tidak mendukung untuk menghisap darah.
Dengan
bentuk mulut yang berbeda ini, dapat disimpulkan bahwa yang menghisap darah mangsanya
hanyalah nyamuk betina. Namun, nyamuk betina dalam spesies Toxorhynchites
tidak pernah menghisap darah. Akan tetapi, larva nyamuk betina ini sebagai
pemangsa dari jentik-jentik nyamuk yang lain. Nyamuk betina dalam spesies ini
bisa dikatakan sangat rumit.
Pada saat
nyamuk betina ”menggigit”, kita tidak selalu melihatnya. Melihat atau tidak,
namun tetap saja selalu meninggalkan rasa gatal pada tubuh kita pada saat ”digigit”
nyamuk. Kata nyamuk ”menggigit” disini sudah umum dikatakan oleh kita. Walaupun
sebenarnya kata-kata tersebut bisa dikatakan salah. Karena nyamuk sebenarnya
tidak menggigit, akan tetapi menghisap darah. Namun dalam artikel saya ini
tidak akan mempermasalahkan hal tersebut.
Pada saat
jarum suntik menusuk tubuh dan mengambil darah kita, kita tidak akan merasa
gatal pada kulit kita. Lantas, mengapa pada saat nyamuk betina mengambil dan
menghisap darah dalam tubuh kita selalu meninggalkan rasa gatal dan bentol pada
kulit kita?
Sebagian nyamuk
mampu menyebarkan penyakit protozoa (seperti malaria), penyakit filaria
(seperti kaki gajah), ataupun penyakit bawaan virus-virus yang lain. Namun efek
pertama pada saat di gigit nyamuk adalah rasa gatal.
Sekali lagi
saya katakan bahwa nyamuk tidak menggigit. Nyamuk betina pada saat hinggap di
tubuh kita menempelkan mulutnya yang berbentuk probosis. Dengan mulut
yang berbentuk mirip sedotan yang sangat tajam itu dapat merobek dan menusuk
kulit tubuh kita. Setelah selesai merobeknya, mulut tersebut di gerak-gerakkan
untuk mencari pembuluh darah kita. Setelah menemukannya, nyamuk tersebut mulai
menghisap darah dalam tubuh kita. Biasanya nyamuk betina menghisap darah dalam
tubuh sekitar tiga miligram dalam setiap hisapannya.
Pada saat
nyamuk betina menghisap darah dalam tubuh, di saat itu pula ia mulai
mengeluarkan air liurnya yang mengandung anti-koagulan (zat pengental). Air liur
ini berfungsi untuk mencegah proses pembekuan darah pada saat ia menghisapnya. Proses
ini berlangsung sangat cepat. Seolah-olah nyamuk betina menempel pada kulit
kita, kemudian menusuknya. Padahal tidak demikian, ia merobek kulit tubuh kita
layaknya seorang dokter bedah.
Air liur
yang dikeluarkan dan ditinggalkan oleh nyamuk dalam tubuh kita akan
mengakibatkan rangsangan pada tubuh kita. Zat asing tersebut akan menyebabkan sistem kekebalan tubuh bereaksi terhadap enzim
dan protein dengan melepaskan histamin ke daerah tersebut untuk melawan pengganggu. Sehingga proses tersebut akan mengakibatkan bentol-bentol serta
gatal pada tubuh.
Sekarang tahu
kan kenapa kulit tubuh kita bentol dan gatal saat ”digigit” nyamuk?
0 komentar:
Post a Comment