Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 31



Di ruang rawat, Jihan sedang kritis. Beberapa dokter datang sambil berlari melihat pada keadaan Jihan. Dan seorang Dokter langsung memberikan pompa jantung kepada Jihan. Dokter melakukannya berkali-kali, namun tetap saja jantung Jihan tidak berdetak. Gulceren terkejut dan terengah-engah saat bangun tidur. Ternyata itu hanyalah sebuah mimpi Gulceren. Gulceren merasa khawatir dengan keadaan Jihan. Sehingga ia bergegas untuk pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Gulceren memasuki ruang rawat Jihan. Jihan sedang tidur. Sedangkan Dilara sedang memikirkan sesuatu di kafe rumah sakit. Gulceren berbicara kepada Jihan sambil meletakkan sesuatu ditangan Jihan. Gulceren meminta untuk menjaga anak-anaknya. Namun Jihan masih pura-pura tidur. Jihan menggenggam erat sesuatu yang telah diletakkan Gulceren setelah Gulceren meninggalkan ruang rawat. Gulceren keluar rumah sakit naik lift. Sedangkan Dilara menuju ruang rawat juga naik lift. Namun mereka tidak saling melihat saat naik lift. Gulceren keluar dari rumah sakit berjalan kaki menuju rumah Deriya. Dan Dilara istirahat di ruang tunggu.

Di rumah Deriya, Gulceren hendak berangkat ke kantor. Deriya sedang menelpon dengan suaminya, Ibrahim. Di telpon, Ibrahim mengatakan akan pulang pada hari Jum’at. Gulceren berpamitan kepada Deriya untuk pergi ke kantor. Deriya hendak mengantarnya, namun Gulceren menolaknya. Gulceren berangkat ke kantor, namun sebelum ke kantor Gulceren masih ke tempat apartemen yang ingin di sewanya. Gulceren menanyakan kepada pemilik apartemen apakah bisa ditempati pada hari jum’at, namun pemilik apartemen mengatakan bisa ditempati pada jum’at malam. Gulceren pergi dari tempat itu dan berangkat ke kantornya.

Di rumah Keriman, Ozkan sedang tiduran di sofa sambil memandangi foto pernikahannya dengan Gulceren yang telah di sobeknya. Sedangkan Keriman duduk di meja makan. Keriman ngomong sendiri saat melihat apa yang Ozkan lakukan. Tiba-tiba ada seseorang yang mengetok pintu. Keriman pun membukanya. Ternyata yang datang adalah tukang pos yang membawa surat tagihan dari Bank atas rumahnya yang digadaikan. Keriman sangat kaget saat membuka surat tersebut. Dia langsung marah kepada Ozkan. Keriman meminta Ozkan untuk mencari solusi tentang permasalahan tersebut. Mereka berdua berdebat. Dan akhirnya Ozkan melihat foto pernikahannya dengan Gulceren. Ozkan yang tidak tahu wajah Cansu menanyakan kepada Keriman tentang foto Cansu, namun Keriman tidak mempunyainya.

Di ruang rawat Jihan, sepertinya Jihan sudah diperbolehkan pulang oleh dokter. Dilara ingin membantu mengenakan mantelnya, namun Jihan menolaknya dan mengenakannya sendiri. Dilara membujuk Jihan untuk pulang ke rumahnya. Namun Jihan menolaknya. Saat mereka berdua hendak membuka pintu, Rahmi bersama Ozan, Cansu, dan Hazal membuka pintu lebih dulu dari luar. Mereka sangat senang melihat keadaan Jihan yang sudah lebih baik. Akhirnya mereka pulang bersama.
Sesampai di rumah, Cansu memberikan kejutan kepada Jihan. Cansu memberikan sebuah makanan dan minuman yang sudah dipersiapkannya. Jihan pun memeluk Cansu dengan senang. Handphone Dilara berbunyi. Dilara meninggalkan ruangan itu untuk mengangkat handphonenya. Yang menelpon adalah Candan. Dilara dan Candan membicarakan masalah harta Dilara yang masih bersangkutan dengan Jihan. Tanpa sepengetahuan Dilara, salah seorang pembantu lewat di belakang Dilara dan mendengar apa yang Dilara katakan. Pembantu itu pergi ke dapur dan membicarakan kejelekan sifat Dilara pada yang lainnya.

Di kantor Gulceren, ia dipanggil direkturnya. Ternyata direkturnya telah memecatnya. Dan Gulceren mengatakan bahwa dia masih punya pinjaman. Namun direkturnya merelakan dan menganggap itu sebagai pesangonnya. Gulceren kembali ke meja kerjanya untuk mengemasi barang-barangnya. Foto Cansu dan Hazal yang di pajang di mejanya juga tidak ketinggalan untuk di kemasinya. Gulceren berpamitan kepada rekan kerjanya, dan meninggalkan kantornya. Rekan kerjanya sepertinya tidak begitu suka dengan Gulceren.

Di rumah Dilara, handphone Dilara kembali berbunyi. Sehingga ia harus kembali meninggalkan ruangan itu untuk mengangkatnya. Candan kembali menelpon Dilara. Dan Candan mengatakan bahwa Gulceren telah dipecat. Dan Dilara terlihat senang mendengarnya. Sepertinya ini memang rencana Dilara.

Gulceren sendirian duduk di sebuah kursi yang berada di tepi pantai. Dengan sedih ia melihat foto Cansu dan Hazal.

Dilara kembali ke ruang keluarga setelah menutup telpon dari Candan. Dilara menyuruh Cansu untuk segera berangkat ke sekolah yang pada saat itu Cansu sedang ngombol dengan Jihan. Cansu meminta kepada Jihan untuk bolos sekolah, namun Jihan melarangnya dan Cansu pun meninggalkan ruangan untuk berangkat ke sekolah. Saat Cansu pergi Dilara kembali berdebat dengan Jihan, sehingga Jihan pun meninggalkan ruangan itu.
Jihan menelpon Gulceren, dari kejauhan Dilara melihatnya.
Jihan akan pergi menemui Gulceren. Saat di depan pintu, Dilara berusaha untuk mencegahnya. Namun Jihan tetap pergi.

Ozkan pergi ke bengkel temannya. Dia meminjam mobil kepada temannya. Setelah diizinkan oleh temannya Ozkan langsung pergi membawanya. Di tengah perjalanan Ozkan berhenti di sebuah counter penjualan pulsa, dan dia membeli pulsa paket internet.

Jihan tiba ditempat Gulceren yang sedang duduk sendiri di tepi pantai. Mereka berdua tersenyum dan saling bertatapan. Kemudian Jihan mengeluarkan sesuatu dari saku mantelnya. Benda itu adalah yang ditaruh Gulceren ke tangan Jihan saat Jihan masih di rumah sakit. Gulceren mengatakan bahwa ia tidak tahu harus memberi apa selain benda itu. Dan akhirnya Gulceren pergi meninggalkan Jihan sendirian di tempat itu.

Cansu baru keluar dari sekolah. Dengan membawa mobil pinjamannya Ozkan sudah menunggu Cansu di depan sekolah. Di tempat lain sopir Cansu juga sudah menunggunya. Ozkan memanggil dan langsung mendekati Cansu. Ozkan mengatakan bahwa dia adalah ayah kandungnya. Cansu terdiam sambil memandangi wajah Ozkan. Dan Cansu percaya perkataan Ozkan dan langsung memeluknya. Ozkan terkejut karena Cansu memeluknya, sehingga dia pun membalas pelukannya. Ozkan mengajak Cansu untuk pergi bersamanya. Dan Cansu akhirnya ikut bersama Ozkan setelah Canu meminta izin kepada sopirnya dan meminta agar sopirnya pulang lebih dulu. Cansu meninggalkan tasnya bersama sopirnya.
Di dalam perjalanan, Ozkan dan Cansu sedang berbicara. Mereka memulai menjalin keakraban antara ayah dan anak.

Di rumah Dilara, Rahmi sedang berbicara dengan Dilara. Sepertinya Dilara akan pergi. Rahmi pun marah karena Rahmi mengharapkan Dilara menemani Jihan yang sedang sakit.
Ozkan dan Cansu berada di tepi pantai. Mereka menikmati makanan disana.

Saat Dilara akan pergi, Jihan datang dan berpapasan dengannya. Dilara mengatakan kepada Jihan bahwa obat yang harus dia minum sudah disiapkan oleh pembantunya, Emine. Sebelum Dilara melangkah pergi, Bahtiar (sopir Cansu) datang bersama tas Cansu. Dilara menanyakan kemana Cansu pergi, namun Bahtiar tidak tahu, sehingga membuat Jihan cemas. Dilara pun pergi. Sedangkan Jihan langsung menelpon Cansu, namun Cansu tidak mengangkatnya. Jihan menelpon Cansu berulang kali, namun sepertinya Cansu tidak mendengarnya.

Ozkan dan Cansu masih di tepi pantai. Mereka terlihat sangat senang dengan kebersamaannya itu. Mereka memesan makanan dan menikmatinya. Handphone Ozkan berbunyi, Nuray menelponnya. Namun Ozkan merejectnya. Kemudian Ozkan mengajak Cansu pergi dari tempat itu dan memutuskannya untuk pergi ke sebuah restoran.

Di rumah Dilara, Jihan sedang duduk sendiri memikirkan Cansu. Emine datang membawa obat yang harus Jihan minum. Jihan bertanya kepada Emine setelah ia meminum obatnya. Jihan bertanya tentang Cansu yang terlambat pulang.

Di sebuah restoran, Ozkan yang masih bersama Cansu memesan makanan dan minuman. Cansu bertanya kepada Ozkan kenapa dia meninggalkan Gulceren dan Hazal sampai lama dan juga tidak pernah menghubunginya saat meninggalkannya. Namun sepertinya Ozkan tidak terlalu senang dengan pertanyaan Cansu, dan dia mengalihkan pembicaraannya. Kemudian handphone Cansu berbunyi. Jihan menelpon Cansu dan Cansu pun mengangkatnya. Cansu mengatakan kepada Jihan bahwa dia sedang bersama ayah kandungnya, Ozkan di sebuah restoran. Dengan tekejut, Jihan bangun dari duduknya dan Sepertinya Jihan tidak senang dengan hal itu.




Apakah Jihan akan pergi menyusul Cansu? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansudan Hazal Episode 32


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 10:01

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB