Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 30



Cansu dan Ozkan kembali ke kamar rawat ayahnya. Saat di kamar rawat, dengan menangis Cansu memarahi Dilara atas perbuatannya kepada ibu kandungnya. Sambil membawa tas dan jaketnya, Cansu pergi dari ruangan itu. Rahmi meminta kepada Ozan dan Hazal untuk menyusul Cansu. Sementara Dilara langsung menelpon Candan, pengacaranya. Dan menjelaskan kepada Candan tentang keadaannya yang cukup serius.

Di makam ibunya, Gulceren berbicara sendiri sambil menangis. Sedangkan Cansu ke kantor Gulceren untuk menemuinya. Namun Cansu tidak bertemu dengan Gulceren. Di kantor Gulceren Cansu melihat foto Gulceren yang sedang tersenyum bersama Hazal pada layar laptop Gulceren. Cansu mencoba menelpon Gulceren, namun handphonenya tidak aktif. Dan akhirnya ia pergi dari kantor Gulceren.

Di sebuah kafe Gulceren sedang makan dengan Deriya. Di situ Gulceren bercerita kepada Deriya tentang apa yang telah dialaminya di rumah sakit. Deriya ikut sedih dan prihatin terhadap kejadian yang telah dialami Gulceren.

Di rumah Keriman masih berdebat dengan Ozkan. Keriman memprovokasi Ozkan lagi tentang Gulceren. Namun Ozkan membantahnya,  dan dia mengatakan kalau dia masih mencintai Gulceren. Dan Keriman pun  semakin marah. Ozkan akhirnya keluar dari rumahnya. Sedangkan Keriman masih ngoceh sendiri saat Ozkan pergi. Kemudian Cansu datang. Namun Cansu tidak bertemu dengan Ozkan. Cansu menemui Keriman dan menanyakan keberadaan Gulceren. Akan tetapi Gulceren tidak ada di rumah. Cansu pun pergi. Sedangkan Ozkan pergi ke bengkel temannya, dan minta tolong kepada temannya untuk mencarikannya pekerjaan.

Di rumah sakit, Dilara melihat Rahmi yang sedang lelah. Dilara menyuruh Rahmi pulang untuk beristirahat. Dan Jihan bangun saat Rahmi akan pulang. Rahmi berpamitan kepada Jihan.
Handphone Dilara yang berada di luar ruangan berbunyi. Dilara mengambilnya dan me-reject panggilan tersebut. Saat di tanya oleh Jihan mengapa tidak mengangkatnya, Dilara menjawab bahwa yang menelpon adalah teman yayasannya dan itu tidak penting.

Yang menelpon Dilara adalah Solmaz. Di rumah Solmaz merasa kesal dan cemas karena telponnya di-reject oleh Dilara. Di kamar, Solmaz mengambil koper dan membuka brangkasnya. Ia mengambil uang dari brangkasnya. Ia berniat ingin pergi dari rumahnya. Namun akhirnya ia mengurungkan niatnya, dan menaruh kembali uang yang telah diambil dari brangkasnya.

Di kantor polisi, Alper ditemani oleh pengacaranya saat di introgasi. Namun lagi-lagi Alper tidak mengaku dan menyangkal semua perbuatan yang telah dilakukannya pada Jihan.

Saat Yildirim tiba di rumah sakit, Jihan langsung memanggilnya untuk membicarakan sesuatu. Jihan tidak mengatakan yang sebenarnya pada Yildirim. Jihan mencoba menutupi kesalahan Alper, adik tiri Dilara. Sambil melihat kepada Dilara, Jihan mengatakan kepada Yildirim bahwa yang menembaknya adalah seseorang yang sedang mabuk yang tidak dikenalnya. Yildirim terkejut dengan penjelasan Jihan.

Melalui telpon Cansu sedang berbicara dengan Gulceren. Mereka berdua sangat senang.

Saat Rahmi tiba di rumah, di ruang depan ia bertemu dengan Hazal. Hazal menanyakan makanan pada pembantunya. Rahmi langsung marah kepada Hazal, dan Hazal hanya terdiam mendengar perkataan Rahmi. Setelah memarahi Hazal, Rahmi menemui Ozan di ruang keluarga. Cansu pun datang untuk bergabung bersama mereka. Namun, pada saat mereka sedang asyik berbincang, sambil menangis Hazal menemui dan berdiri di depan mereka. Hazal menanyakan kepada mereka mengapa mereka membencinya. Setelah itu, sambil menangis Hazal lari dari ruangan itu ke kamarnya. Cansu hendak mengejarnya, namun Rahmi melarangnya.

Rahmi, Ozan dan Cansu sedang berkumpul di meja makan. Rahmi meminta agar Ozan tidak menampakkan ketidak sukaannya terhadap Hazal. Walaupun Rahmi sebenarnya juga tidak suka dengan sikap Hazal. Sehingga Cansu bertanya kepada Ozan mengapa dia tidak suka dengan Hazal. Namun Ozan menutupinya. Rahmi meminta Emine untuk memanggil Hazal agar datang dan makan bersama. Akhirnya Hazal datang, Rahmi mencoba bersikap baik kepada Hazal dan memeluknya. Dengan terpaksa, Ozan pun memeluk Hazal. Sedangkan Cansu sangat senang melihat keadaan itu.

Alper tiba di rumahnya dan Solmaz menyambut kedatangannya. Namun Alper bingung dengan apa yang telah terjadi. Mengapa Jihan tutup mulut dan tidak mengatakan sebenarnya.

Di rumah sakit, hanya Dilara yang menjaga Jihan. Jihan mengatakan yang sebenarnya kepada Dilara, bahwa yang menembaknya adalah Alper, adik tiri Dilara. Namun Dilara bingung dan bertanya kepadanya mengapa Jihan tidak mengatakan yang sebenarnya kepada polisi dan mengapa Alper sampai melakukan itu. Jihan menjelaskan semuanya kepada Dilara dan juga memaparkan keegoisan Dilara sehingga Dilara hanya terdiam dan kalut. Jihan juga mengatakan kepada Dilara bahwa yang dibutuhkannya hanya cinta, bukan harta. Jihan pun menyuruh pergi Dilara dari ruangan itu. Akhirnya Dilara pergi ke sebuah kafe rumah sakit. Di ruang rawat, Jihan sedang kritis. Beberapa dokter datang sambil berlari melihat pada keadaan Jihan. Dan seorang Dokter langsung memberikan pompa jantung kepada Jihan.





Apakah Jihan akan meninggal? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 31


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 20:55

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB