Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 45



Ozkan masuk ke toko Deriya, sedangkan disana hanya ada Gulceren. Ozkan ingin mengganggu Gulceren namun Gulceren mengancamnya dengan pisau dan menyuruhnya pergi. Ozkan pun pergi setelah seorang pelanggan yang ingin membeli kue datang.

Cansu sedang melihat video bersama seorang teman sekolahnya, Yagis. Yagis mengajaknya pergi ke pesta sebuah kafe yang akan baru dibuka. Namun Cansu mengatakan masih ingin minta izin dulu kepada Jihan. Dari kejauhan, Hazal dan temannya sedang melihat Cansu dan Yagis yang sedang melihat video di tabletnya. Teman Hazal mengatakan bahwa Yagis menyukai Cansu, sehingga Hazal yang merasa lebih daripada Cansu mengatakan akan merebut Yagis dan akan membuat Yagis menyukainya.

Jihan menelpon seorang karyawannya dan menyuruhnya untuk memesan beberapa kue di toko Deriya. Jihan melakukan itu untuk membantu Gulceren tanpa sepengetahuan Gulceren. Kemudian Yaldirin datang setelah Jihan menutup telponnya. Yaldirin mengatakan bahwa dia bertemu dengan mata-mata Candan di pengadilan. Kemudian Ozan menelpon Jihan. Ozan mengatakan ingin membicarakan sesuatu dengan Jihan. Sehingga Jihan menyuruhnya untuk datang ke kantornya. Jihan dan Yaldirin pun pergi ke kantor Jihan.
Di kantor Jihan, Ozan memperlihatkan foto-foto Gulceren yang bersama seseorang. Ozan menanyakan siapa Gulceren sebenarnya. Kemudian Ozan diam dan mengerti setelah Jihan menjelaskannya.

Ozkan kembali ke bengkel temannya. Temannya memberitahukan bahwa Candan mencarinya, dan mengambil beberapa uang yang telah diberikannya. Teman Ozkan juga memberitahukan kepada Ozkan bahwa Candan juga mengetahui Keriman sedang dipenjara.

Di rumah Dilara, Dilara sedang ngobrol bersama Candan. Candan memberitahukan kepada Dilara bahwa Keriman sedang dipenjara karena mencuri kalung Cansu. Kemudian Candan pergi setelah Rahmi datang. Rahmi mengatakan kepada Dilara bahwa ia akan kembali ke Jerman karena takut Alper melakukan sesuatu kepadanya. Namun Dilara mencegahnya dan mengatakan Alper tidak akan melakukan itu. Sehingga Rahmi mengurungkan niatnya yang ingin pergi.

Di toko Deriya, Deriya ditelpon seseorang. Melalui telpon, seseorang itu memesan banyak kue. Sehingga Deriya yang bersama Gulceren sangat senang karena kue-kuenya telah diborong. Ya, mereka tidak tahu bahwa seseorang itu adalah karyawan Jihan yang telah disuruh Jihan sebelumnya.

Saat akan pulang sekolah, Cansu berbicara dengan beberapa temannya. Kemudian Azmi, sopir Cansu datang untuk menjemput Cansu. Setelah Cansu pulang, Yagis yang bingung mencari Cansu bertemu dengan Hazal. Hazal mengatakan bahwa Cansu sudah mempunyai pacar di tempat berkudanya. Hal itu dilakukan Hazal agar dapat merebut Yagis dari Cansu.

Di kafe, Cansu menemui Jihan. Kemudian Jihan memperkenalkan seseorang kepada Cansu, yaitu Said, sepupu Gulceren (orang yang ada di foto bersama Gulceren). Kemudian Jihan membiarkan Cansu dan Said yang sedang ngobrol. Said mengatakan bahwa Cansu sangat mirip dengan ibunya Gulceren. Sambil memperlihatkan beberapa foto Gulceren waktu kecil, Said juga menjelaskan siapa dirinya. Tanpa sepengetahuan Cansu, Gulceren juga datang ke kafe itu. Jihan menyambut Gulceren dan menunjukkan Cansu yang sedang ngobrol dengan Said. Kemudian Cansu yang sudah mengerti kebenaran tentang Gulceren mengajak Gulceren untuk tinggal bersamanya lagi. Dengan senang Gulceren menyetujuinya.

Seseorang sedang mengambil sampah di laut. Orang itu menghubungi sopir Dilara setelah mengetahui ada diary Ozan. Kemudian sopir Dilara membawa kembali diary itu.

Di rumah Dilara, Cansu mengemasi pakaiannya kedalam koper. Hazal menyaksikan apa yang Cansu lakukan. Cansu mempersilahkan kepada Hazal untuk menempati kamarnya karena dia tidak ingin tinggal lagi di rumah Dilara. Namun Hazal menolaknya karena takut diusir lagi oleh Dilara setelah menempati kamar itu.
Di ruang depan, Jihan sedang menunggu Cansu yang mengemasi barangnya. Kemudian Dilara datang dan melihat Jihan. Dilara langsung menanyakan maksud kedatangan Jihan ke rumahnya. Jihan mengatakan bahwa dia sedang menunggu Cansu yang mengemasi barangnya dan akan membawa Cansu pergi dari rumah Dilara. Kemudian Cansu datang ke ruangan itu. Dilara mencoba mencegah Cansu yang akan pergi, namun Jihan bersama Cansu tetap pergi dari rumah itu.

Di rumah Gulceren, Gulceren mengajak Cansu makan. Namun Cansu menolak dan  mengatakan akan menikmati beberapa makanan dengan temannya di sebuah pesta.

Di rumah Dilara, Ozan baru datang. Sopirnya memanggilnya dan memberikan diary-nya. Ozan terkejut melihat buku itu.

Dilara membawakan pakaian Hazal ke kamar Cansu. Dilara yang kesal menyuruh Hazal untuk menempati kamar Cansu. Tentu saja Hazal sangat senang.

Ozan masuk rumah dan berteriak memanggil-manggil Hazal. Ozan sangat marah kepada Hazal. Ozan sangat marah karena Hazal telah membuang buku diary-nya. Hazal mengelak dan mengatakan bahwa bukan dia yang membuangnya. Kemudian Hazal pergi dari ruangan itu. Sedangkan Ozan yang sangat marah langsung pergi ke kamarnya. Dilara mengikuti Ozan sehingga mereka pun berdebat. Ozan yang marah mengusir Dilara dari kamarnya. Kemudian Dilara pergi dari kamar Ozan dan langsung menelpon Alper. Dilara mengajak Alper untuk bertemu. Sepertinya Dilara merencanakan sesuatu dengan Alper.

Gulceren di restoran bersama Jihan. Saat mereka sedang ngobrol, datang seseorang membawa sekeranjang bunga mawar dan menawarkannya. Jihan membeli sekeranjang bunga itu, dan memasang sekutum bunga di telinga Gulceren. Mereka berdua terlihat sangat senang dengan kebersamaannya itu.

Jihan bersama Yaldirin dan beberapa karyawannya sedang rapat di kantornya. Dalam rapat itu Jihan bermaksud untuk mengembangkan perusahaannya. Kemudian seorang karyawan datang ke ruangan itu membawa beberapa kue yang telah dipesan sebelumnya. Semua karyawan Jihan menikmati kue itu dan mengakui kelezatannya. Saat mereka melanjutkan rapatnya, Alper datang ke kantor Jihan dan masuk ke ruang rapat itu. Yaldirin mencoba mengusirnya dengan mengatakan bahwa dia tidak berhak berada dan mengikuti rapat di kantor itu. Kemudian Alper memperlihatkan sebuah surat kepada Yaldirin, yaitu surat dari Dilara. Yang mana inti dari surat itu menjelaskan bahwa Alper berhak atas kantor itu. Jihan yang kesal dengan kedatangan Alper langsung mengakhiri rapatnya dan meninggalkan ruangan itu bersama karyawannya. Jihan pergi ke ruang kantornya bersama Yaldirin. Mereka terlihat memikirkan sesuatu.

Di sekolah Cansu, Orgu memberitahukan bahwa Yagis sedang pergi bersama Hazal dengan naik taksi. Tentu saja Cansu langsung sedih mendengar hal itu. Yah, sudah janjian dengan Cansu, tidak tahunya pergi dengan Hazal ke pestanya.

Di sebuah kafe, Hazal, Yagis, dan beberapa teman Yagis sedang menikmati makanan. Hazal terlihat senang dengan kebersamaannya dengan Yagis.

Cansu bersama gulceren di rumahnya. Cansu terlihat sedih. Kemudian Cansu menceritakan kepada Gulceren bahwa teman yang mengajaknya ke sebuah pesta tidak jadi pergi dengannya. Akan tetapi telah pergi dengan Hazal. Mendengar hal itu Gulceren langsung memeluk Cansu dan Cansu pun menangis dalam pelukan Gulceren.

Di rumah Alper, Dilara sedang makan bersama Alper dan Solmaz. Sambil menikmati makanan, Alper menceritakan kepada Dilara tentang kejadiannya saat mengganggu rapat Jihan. Mereka terlihat senang dengan apa yang telah Alper lakukan.

Di sebuah kafe, Hazal dan Yagis beserta beberapa teman Yagis akan pulang dari kafe itu. Sedangkan Yagis dijemput oleh ayahnya. Hazal berniat akan pulang dengan naik taksi. Namun Yagis menawarkan untuk mengantarnya. Tentu saja Hazal mau dengan tawaran Yagis. Hazal duduk di kursi belakang. Sedangkan Yagis duduk di depan disebelah ayahnya.

Jihan bersama Yaldirin, Jihan meminta kepada Yaldirin untuk mengumumkan ke pers tentang perceraiannya dengan Dilara. Sepertinya Jihan sangat kesal dengan perbuatan Dilara.

Dalam perjalanan mengantarkan Hazal, saat di persimpangan jalan ada sebuah mobil yang menghadang mobil mereka. Beberapa orang dengan membawa senjata keluar dari mobil itu dan langsung menembak mobil ayah Yagis. Yagis dan ayahnya yang duduk di kursi depan meninggal karena terkena peluru tembakan itu. Sedangkan Hazal yang duduk di kursi belakang selamat. Hazal sempat melihat salah satu dari penembak itu. Dan Hazal berhasil kabur dari mobil itu sebelum polisi datang. Di semak-semak, Hazal yang ketakutan langsung menelpon Gulceren. Saat itu Gulceren sedang bersama Cansu di rumahnya. Hazal menceritakan kejadiannya pada Gulceren. Gulceren kaget dan khawatir, sehingga ia langsung menelpon Jihan.

Jihan bersama Yaldirin di kantornya. Yaldirin membaca kembali pernyataan Jihan yang ingin diumumkan ke pers. Kemudian handphone Jihan berbunyi, yaitu Gulceren yang menelpon Jihan.



Siapa orang yang menembak mobil ayah Yagis? Rencana apa yang akan dilakukan Dilara jika Jihan berhasil mengumumkan perceraiannya? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 46



Nama Anda
New Johny WussUpdated: 09:51

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB