Ozkan masuk
ke toko Deriya, sedangkan disana hanya ada Gulceren. Ozkan ingin mengganggu
Gulceren namun Gulceren mengancamnya dengan pisau dan menyuruhnya pergi. Ozkan
pun pergi setelah seorang pelanggan yang ingin membeli kue datang.
Cansu sedang
melihat video bersama seorang teman sekolahnya, Yagis. Yagis mengajaknya pergi
ke pesta sebuah kafe yang akan baru dibuka. Namun Cansu mengatakan masih ingin
minta izin dulu kepada Jihan. Dari kejauhan, Hazal dan temannya sedang melihat
Cansu dan Yagis yang sedang melihat video di tabletnya. Teman Hazal mengatakan
bahwa Yagis menyukai Cansu, sehingga Hazal yang merasa lebih daripada Cansu
mengatakan akan merebut Yagis dan akan membuat Yagis menyukainya.
Jihan menelpon
seorang karyawannya dan menyuruhnya untuk memesan beberapa kue di toko Deriya.
Jihan melakukan itu untuk membantu Gulceren tanpa sepengetahuan Gulceren. Kemudian
Yaldirin datang setelah Jihan menutup telponnya. Yaldirin mengatakan bahwa dia bertemu
dengan mata-mata Candan di pengadilan. Kemudian Ozan menelpon Jihan. Ozan
mengatakan ingin membicarakan sesuatu dengan Jihan. Sehingga Jihan menyuruhnya
untuk datang ke kantornya. Jihan dan Yaldirin pun pergi ke kantor Jihan.
Di kantor
Jihan, Ozan memperlihatkan foto-foto Gulceren yang bersama seseorang. Ozan menanyakan
siapa Gulceren sebenarnya. Kemudian Ozan diam dan mengerti setelah Jihan
menjelaskannya.
Ozkan kembali
ke bengkel temannya. Temannya memberitahukan bahwa Candan mencarinya, dan
mengambil beberapa uang yang telah diberikannya. Teman Ozkan juga memberitahukan
kepada Ozkan bahwa Candan juga mengetahui Keriman sedang dipenjara.
Di rumah Dilara,
Dilara sedang ngobrol bersama Candan. Candan memberitahukan kepada Dilara bahwa
Keriman sedang dipenjara karena mencuri kalung Cansu. Kemudian Candan pergi
setelah Rahmi datang. Rahmi mengatakan kepada Dilara bahwa ia akan kembali ke
Jerman karena takut Alper melakukan sesuatu kepadanya. Namun Dilara mencegahnya
dan mengatakan Alper tidak akan melakukan itu. Sehingga Rahmi mengurungkan
niatnya yang ingin pergi.
Di toko Deriya,
Deriya ditelpon seseorang. Melalui telpon, seseorang itu memesan banyak kue. Sehingga
Deriya yang bersama Gulceren sangat senang karena kue-kuenya telah diborong. Ya,
mereka tidak tahu bahwa seseorang itu adalah karyawan Jihan yang telah disuruh
Jihan sebelumnya.
Saat akan
pulang sekolah, Cansu berbicara dengan beberapa temannya. Kemudian Azmi, sopir
Cansu datang untuk menjemput Cansu. Setelah Cansu pulang, Yagis yang bingung
mencari Cansu bertemu dengan Hazal. Hazal mengatakan bahwa Cansu sudah
mempunyai pacar di tempat berkudanya. Hal itu dilakukan Hazal agar dapat
merebut Yagis dari Cansu.
Di kafe,
Cansu menemui Jihan. Kemudian Jihan memperkenalkan seseorang kepada Cansu,
yaitu Said, sepupu Gulceren (orang yang ada di foto bersama Gulceren). Kemudian
Jihan membiarkan Cansu dan Said yang sedang ngobrol. Said mengatakan bahwa
Cansu sangat mirip dengan ibunya Gulceren. Sambil memperlihatkan beberapa foto
Gulceren waktu kecil, Said juga menjelaskan siapa dirinya. Tanpa sepengetahuan
Cansu, Gulceren juga datang ke kafe itu. Jihan menyambut Gulceren dan
menunjukkan Cansu yang sedang ngobrol dengan Said. Kemudian Cansu yang sudah
mengerti kebenaran tentang Gulceren mengajak Gulceren untuk tinggal bersamanya
lagi. Dengan senang Gulceren menyetujuinya.
Seseorang sedang
mengambil sampah di laut. Orang itu menghubungi sopir Dilara setelah mengetahui
ada diary Ozan. Kemudian sopir Dilara membawa kembali diary itu.
Di rumah
Dilara, Cansu mengemasi pakaiannya kedalam koper. Hazal menyaksikan apa yang
Cansu lakukan. Cansu mempersilahkan kepada Hazal untuk menempati kamarnya karena
dia tidak ingin tinggal lagi di rumah Dilara. Namun Hazal menolaknya karena
takut diusir lagi oleh Dilara setelah menempati kamar itu.
Di ruang
depan, Jihan sedang menunggu Cansu yang mengemasi barangnya. Kemudian Dilara
datang dan melihat Jihan. Dilara langsung menanyakan maksud kedatangan Jihan ke
rumahnya. Jihan mengatakan bahwa dia sedang menunggu Cansu yang mengemasi
barangnya dan akan membawa Cansu pergi dari rumah Dilara. Kemudian Cansu datang
ke ruangan itu. Dilara mencoba mencegah Cansu yang akan pergi, namun Jihan
bersama Cansu tetap pergi dari rumah itu.
Di rumah
Gulceren, Gulceren mengajak Cansu makan. Namun Cansu menolak dan mengatakan akan menikmati beberapa makanan
dengan temannya di sebuah pesta.
Di rumah
Dilara, Ozan baru datang. Sopirnya memanggilnya dan memberikan diary-nya. Ozan terkejut
melihat buku itu.
Dilara membawakan
pakaian Hazal ke kamar Cansu. Dilara yang kesal menyuruh Hazal untuk menempati
kamar Cansu. Tentu saja Hazal sangat senang.
Ozan masuk
rumah dan berteriak memanggil-manggil Hazal. Ozan sangat marah kepada Hazal. Ozan
sangat marah karena Hazal telah membuang buku diary-nya. Hazal mengelak dan
mengatakan bahwa bukan dia yang membuangnya. Kemudian Hazal pergi dari ruangan
itu. Sedangkan Ozan yang sangat marah langsung pergi ke kamarnya. Dilara
mengikuti Ozan sehingga mereka pun berdebat. Ozan yang marah mengusir Dilara
dari kamarnya. Kemudian Dilara pergi dari kamar Ozan dan langsung menelpon
Alper. Dilara mengajak Alper untuk bertemu. Sepertinya Dilara merencanakan
sesuatu dengan Alper.
Gulceren di
restoran bersama Jihan. Saat mereka sedang ngobrol, datang seseorang membawa sekeranjang
bunga mawar dan menawarkannya. Jihan membeli sekeranjang bunga itu, dan memasang
sekutum bunga di telinga Gulceren. Mereka berdua terlihat sangat senang dengan
kebersamaannya itu.
Jihan
bersama Yaldirin dan beberapa karyawannya sedang rapat di kantornya. Dalam rapat
itu Jihan bermaksud untuk mengembangkan perusahaannya. Kemudian seorang
karyawan datang ke ruangan itu membawa beberapa kue yang telah dipesan
sebelumnya. Semua karyawan Jihan menikmati kue itu dan mengakui kelezatannya. Saat
mereka melanjutkan rapatnya, Alper datang ke kantor Jihan dan masuk ke ruang
rapat itu. Yaldirin mencoba mengusirnya dengan mengatakan bahwa dia tidak
berhak berada dan mengikuti rapat di kantor itu. Kemudian Alper memperlihatkan
sebuah surat kepada Yaldirin, yaitu surat dari Dilara. Yang mana inti dari
surat itu menjelaskan bahwa Alper berhak atas kantor itu. Jihan yang kesal
dengan kedatangan Alper langsung mengakhiri rapatnya dan meninggalkan ruangan
itu bersama karyawannya. Jihan pergi ke ruang kantornya bersama Yaldirin. Mereka
terlihat memikirkan sesuatu.
Di sekolah
Cansu, Orgu memberitahukan bahwa Yagis sedang pergi bersama Hazal dengan naik
taksi. Tentu saja Cansu langsung sedih mendengar hal itu. Yah, sudah janjian
dengan Cansu, tidak tahunya pergi dengan Hazal ke pestanya.
Di sebuah
kafe, Hazal, Yagis, dan beberapa teman Yagis sedang menikmati makanan. Hazal terlihat
senang dengan kebersamaannya dengan Yagis.
Cansu bersama
gulceren di rumahnya. Cansu terlihat sedih. Kemudian Cansu menceritakan kepada
Gulceren bahwa teman yang mengajaknya ke sebuah pesta tidak jadi pergi
dengannya. Akan tetapi telah pergi dengan Hazal. Mendengar hal itu Gulceren
langsung memeluk Cansu dan Cansu pun menangis dalam pelukan Gulceren.
Di rumah
Alper, Dilara sedang makan bersama Alper dan Solmaz. Sambil menikmati makanan, Alper
menceritakan kepada Dilara tentang kejadiannya saat mengganggu rapat Jihan. Mereka
terlihat senang dengan apa yang telah Alper lakukan.
Di sebuah
kafe, Hazal dan Yagis beserta beberapa teman Yagis akan pulang dari kafe itu. Sedangkan
Yagis dijemput oleh ayahnya. Hazal berniat akan pulang dengan naik taksi. Namun
Yagis menawarkan untuk mengantarnya. Tentu saja Hazal mau dengan tawaran Yagis.
Hazal duduk di kursi belakang. Sedangkan Yagis duduk di depan disebelah
ayahnya.
Jihan
bersama Yaldirin, Jihan meminta kepada Yaldirin untuk mengumumkan ke pers tentang
perceraiannya dengan Dilara. Sepertinya Jihan sangat kesal dengan perbuatan
Dilara.
Dalam perjalanan
mengantarkan Hazal, saat di persimpangan jalan ada sebuah mobil yang menghadang
mobil mereka. Beberapa orang dengan membawa senjata keluar dari mobil itu dan
langsung menembak mobil ayah Yagis. Yagis dan ayahnya yang duduk di kursi depan
meninggal karena terkena peluru tembakan itu. Sedangkan Hazal yang duduk di
kursi belakang selamat. Hazal sempat melihat salah satu dari penembak itu. Dan Hazal
berhasil kabur dari mobil itu sebelum polisi datang. Di semak-semak, Hazal yang
ketakutan langsung menelpon Gulceren. Saat itu Gulceren sedang bersama Cansu di
rumahnya. Hazal menceritakan kejadiannya pada Gulceren. Gulceren kaget dan
khawatir, sehingga ia langsung menelpon Jihan.
Jihan
bersama Yaldirin di kantornya. Yaldirin membaca kembali pernyataan Jihan yang
ingin diumumkan ke pers. Kemudian handphone Jihan berbunyi, yaitu Gulceren yang
menelpon Jihan.
Siapa orang
yang menembak mobil ayah Yagis? Rencana apa yang akan dilakukan Dilara jika
Jihan berhasil mengumumkan perceraiannya? Dan ingin tahu
bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 46
0 komentar:
Post a Comment