Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 29



Sebuah pistol milik Alper yang merupakan sebuah bukti penembakan yang dilakukan Alper terhadap Jihan dibuang ke laut oleh Solmaz. Sedangkan Alper di rumah sedang bingung dan cemas dengan apa yang telah dilakukannya. Ozkan pulang dan bercerita kepada Keriman bahwa Jihan telah ditembak. Namun ia tidak kenal pada orang yang telah menembak Jihan. Keriman marah-marah pada Ozkan. Karena hal tersebut dapat mempersulit keadaan Ozkan apabila ada orang yang melihat bahwa Ozkan ada  di tempat kejadian. Bisa saja Ozkan yang dijadikan terangka.

Gulceren datang ke rumah Deriya. Dengan perasaan cemas Gulceren mengatakan kepada Deriya bahwa Jihan tidak datang untuk menemuinya. Gulceren merasa telah terjadi sesuatu pada Jihan. Namun Deriya berusaha menenangkannya, dan menyuruhnya untuk berfikir secara positif.

Di rumah Keriman, Ozkan dimarahi dan semakin di provokasi oleh Keriman tentang Gulceren. Keriman mengatakan Gulceren tidak akan pulang dan pasti menginap di rumah Deriya. Dan Keriman menyuruh kepada Ozkan untuk menjemput Gulceren di rumah Deriya.

Di rumah sakit, Dilara keceplosan dalam berbicara. Dilara mengira Ozkan yang telah menembak Jihan. Yildirim pun kaget, karena setahunya suami Gulceren masih berada di luar negeri. Namun Rahmi dengan segera memberi kode kepada Dilara dan mengalihkan pembicaraan. Sementara Yildirim mengatakan bahwa Jihan telah berdebat dengan Alper sebelum tertembak sehingga Dilara pun kaget. Dan Dilara tidak percaya kalau Alper yang telah menembak Jihan.

Solmaz tiba di rumah. Dengan perasaan gelisah ia berkata kepada Alper, kalau Apler ketahuan mereka berdua akan hancur.

Di rumah Deriya, Gulceren masih terlihat cemas. Deriya pun menyarankan agar Gulceren menelpon Jihan. Akhirnya Gulceren menelpon Jihan. Akan tetapi yang mengangkat telpon Jihan adalah Dilara. ”Gulceren, jangan telpon Jihan lagi!!!”, kata Dilara. Telpon terputus. Gulceren terkejut dan membuatnya semakin yakin bahwa telah terjadi sesuatu pada Jihan. Deriya menyarankan untuk menghubungi Cansu dan menanyakan keadaan keluarganya. Cansu senang telah di telpon oleh Gulceren, dan mengatakan bahwa keluarganya baik-baik saja. Saat itu Cansu baru pulang dari latihan berkuda dan tidak tahu apa yang telah terjadi pada Jihan. Dalam telpon, Cansu mengatakan ingin bertemu dengan Gulceren.

Di rumah sakit, operasi untuk mengeluarkan peluru dari perut Jihan telah selesai. Namun Jihan belum sadar dan ia dipindahkan ke ruang pemulihan. Dokter memberitahukan keadaan Jihan pada Dilara. Dilara bersama Rahmi hanya bisa melihatnya dari balik kaca.

Di rumah Keriman dan Ozkan masih menunggu kedatangan Gulceren. Mereka berdua terus berdebat. Keriman terus memarahi Ozkan. Dan Ozkan pun marah.

Polisi datang ke rumah Alper. Di dalam rumah, Solmaz mengatakan dan memperingatkan kepada Alper bahwa dia harus membantah terhadap apa yang dituduhkan kepadanya. Dan Solmaz membukakan pintu, polisi langsung masuk dan memeriksa Alper berserta rumahnya. Namun polisi tidak menemukan barang bukti (pistolnya kan sudah dibuang Solmaz ke laut), dan akhirnya Alper di bawa ke kantor polisi untuk di interogasi. Solmaz begitu mencemaskan Alper.

Dilara, Rahmi dan Yildirim masih menunggu Jihan di rumah sakit. Sedangkan Jihan masih belum sadarkan diri. Yildirim pun pergi setelah ia mendapatkan telpon dari seseorang.

Di rumah Deriya, Serkan sedang menonton TV, sedangkan Gulceren sedang mencuci. Ada seseorang yang mengetok pintu sehingga Serkan membukakannya. Ternyata yang datang adalah Ozkan. Dengan berteriak-teriak Ozkan memanggil Gulceren, namun Serkan mencoba mengusirnya. Gulceren pun keluar dan marah kepada Ozkan yang mencoba membujuk dan mengajak pulang ke rumahnya. Deriya pun keluar dan mengusir Ozkan dari rumahnya. Dengan marah Ozkan mendorong Deriya hingga Deriya terjatuh. Gulceren akhirnya mengambil pisau dan mengusir Ozkan dari rumah Deriya dengan mengancam Ozkan dengan pisau tersebut. Dengan wajah kesal Ozkan pun akhirnya pergi.

Sampai di rumah Keriman, Ozkan menyesali perbuatannya dan menangis saat berbicara dengan Keriman.

Gulceren ingin pulang karena Gulceren merasa tidak enak kepada Deriya atas perlakuan Ozkan. Selain itu Gulceren juga merasa takut Ozkan membuat masalah lagi di rumah Deriya jika ia tidak segera pulang. Namun Deriya menahannya karena takut Ozkan melakukan sesuatu pada Gulceren.

Di rumah sakit, Rahmi menjaga Jihan. Dengan diam-diam dia memasuki ruangan Jihan. Namun Jihan masih belum sadar. Dengan menangis, Rahmi memegang tangan Jihan dan menciumnya.

Dilara sampai di rumah saat larut malam.
Keesokan harinya Dilara menghubungi Rahmi untuk mengetahui kondisi Jihan. Setelah itu Dilara pergi ke meja makan untuk menikmati sarapan bersama ketiga anaknya. Ozan ingin mengajak Rahmi untuk bergabung menikmati sarapan. Namun Dilara mengatakan bahwa Rahmi tidak ada di rumah. Rahmi menjaga Jihan di rumah sakit karena di tembak. Dengan penjelasan Dilara ini, Ozan dan Cansu syok. Mereka marah kepada Dilara karena baru memberitahunya. Dengan bergegas, Ozan dan Cansu langsung pergi ke rumah sakit. Dilara dan Hazal pun mengikutinya.

Gulceren berangkat ke kantor, dan Deriya menemaninya karena Deriya takut Ozkan mengganggunya lagi. Memang benar. Dengan membawa bunga, Ozkan tiba-tiba muncul di hadapannya yang membuat Gulceren dan Deriya terkejut. Ozkan mencoba membujuk dan merayu Gulceren untuk kembali kepadanya. Namun Gulceren tetap tidak mau menuruti kemauan Ozkan. Dengan marah Ozkan mengatakan kepada Gulceren bahwa dia jangan menunggu pria (Jihan) itu lagi. Dan Ozkan juga mengatakan bahwa Jihan sudah tewas karena telah ditembak oleh seseorang. Mendengar penjelasan Ozkan tersebut Gulceren langsung lemah tak berdaya.  Sedangkan Ozkan langsung pergi. Deriya mencoba menenangkan Gulceren, dan menyuruh Gulceren untuk menghubungi Cansu untuk mengetahui keadaan Jihan. Gulceren langsung menelpon Cansu dan menanyakan bagaimana keadaan Jihan yang sebenarnya. Saat menjawab telpon Gulceren, Cansu baru sampai di rumah sakit. Cansu menjelaskan kepada Gulceren bahwa ayahnya selamat, dan Gulceren pun lega mendengar penejelasan Cansu.
Ozan dan Cansu melihat ayahnya sedang di bawa oleh perawat untuk pindah ruangan. Mereka langsung mendekatinya. Pada waktu itu Jihan sudah sadar. Jihan berbicara kepada anak-anaknya. Ozan menanyakan siapa yang telah melakukan perbuatan itu kepada ayahnya. Namun tidak seorangpun yang menjawabnya. Sedangkan Cansu langsung menangis disamping ayahnya.

Gulceren menebak bahwa Ozkan lah yang telah menembak Jihan. Namun Deriya menyangkal dan mengatakan bahwa hal itu tidak mungkin. Deriya menyarankan kepada Gulceren untuk menjenguk Jihan ke rumah sakit. Akan tetapi Gulceren menolak saran Deriya. Gulceren pun pergi ke kantornya.

Dilara dan Hazal tiba di rumah sakit. Dengan ramah Hazal menyapa Jihan, dan Jihan menjawabnya. Dilara ikut menyapa, namun Jihan tetap diam dan mengacuhkannya. Sedangkan Rahmi sedang berbicara dengan Ozan.

Di kantor, Gulceren tidak konsentrasi dalam bekerja. Mungkin ia masih memikirkan akan kondisi Jihan. Akhirnya ia memutuskan untuk pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Jihan.

Di rumah sakit, Dilara, Rahmi, Cansu, Hazal, dan Ozan sedang berkumpul di kamar rawat Jihan. Mereka sedang membincangkan sesuatu di dalam ruangan. Gulceren pun tiba di rumah sakit. Saat Gulceren sampai di depan pintu kamar rawat Jihan, dengan terkejut Dilara dan Cansu melihatnya. Dilara langsung menemui Gulceren dan menyuruhnya pergi dari rumah sakit. Dengan naik lift Gulceren pergi dari ruangan tersebut. Sedangkan Cansu sambil menangis mengejarnya lewat tangga darurat. Namun Gulceren telah pergi lebih dulu. Di ruang loby, Ozan memeluk Cansu untuk menenangkannya.


Ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu danHazal Episode 30


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 20:49

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB