Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 32



Ozkan dan Cansu masih di tepi pantai. Mereka terlihat sangat senang dengan kebersamaannya itu. Mereka memesan makanan dan menikmatinya. Handphone Ozkan berbunyi, Nuray menelponnya. Namun Ozkan merejectnya. Kemudian Ozkan mengajak Cansu pergi dari tempat itu dan memutuskannya untuk pergi ke sebuah restoran.

Di rumah Dilara, Jihan sedang duduk sendiri memikirkan Cansu. Emine datang membawa obat yang harus Jihan minum. Jihan bertanya kepada Emine setelah ia meminum obatnya. Jihan bertanya tentang Cansu yang terlambat pulang.

Di sebuah restoran, Ozkan yang masih bersama Cansu memesan makanan dan minuman. Cansu bertanya kepada Ozkan kenapa dia meninggalkan Gulceren dan Hazal sampai lama dan juga tidak pernah menghubunginya saat meninggalkannya. Namun sepertinya Ozkan tidak terlalu senang dengan pertanyaan Cansu, dan dia mengalihkan pembicaraannya. Kemudian handphone Cansu berbunyi. Jihan menelpon Cansu dan Cansu pun mengangkatnya. Cansu mengatakan kepada Jihan bahwa dia sedang bersama ayah kandungnya, Ozkan di sebuah restoran. Dengan tekejut, Jihan bangun dari duduknya dan Sepertinya Jihan tidak senang dengan hal itu. Dengan bergegas Jihan langsung pergi karena khawatir akan Cansu.

Jihan mengendarai mobilnya dengan kencang, sepertinya Jihan benar-benar khawatir dengan keadaan Cansu. Dalam perjalanan, Jihan memikirkan mengapa Gulceren tidak memberi tahu kalau Ozkan telah kembali. Sambil mengendarai, Jihan mencoba untuk menelpon Gulceren. Di tempat lain, Gulceren berjalan kaki menuju rumah Deriya dengan membawa belanjaan di kedua tangannya. Sehingga dia tidak mendengar akan telpon Jihan. Namun Jihan tetap mencoba menelponnya.

Gulceren sampai di rumah Deriya, dan Deriya membukakan pintu. Deriya kaget melihat Gulceren yang membawa belanjaan sebanyak itu. Namun Gulceren menjawab bahwa dia membeli belanjaan itu untuk makan bersama keluarga Deriya. Walaupun sebenarnya Deriya kurang suka dengan sikap Gulceren yang terlalu membesar-besarkannya. Saat Gulceren melepaskan mantelnya, handphonenya berbunyi kembali di saku mantelnya, dan dia mengambilnya. Namun Gulceren me-rejectnya setelah tahu yang menelpon adalah Jihan.

Sambil mengendarai, Jihan tambah khawatir karena Gulceren me-reject telpon Jihan. Dengan sedikit kesal dan juga khawatir, Jihan menyebut nama Cansu saat Gulceren me-reject telponnya.

Di rumah Deriya, Deriya mengatakan kepada Gulceren bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk perabotan rumah tangganya, namun Deriya tidak mempunyai cukup uang untuk membelinya. Gulceren pun memberikan uang kepada Deriya untuk itu. Akan tetapi Deriya menolaknya karena Deriya tahu bahwa Gulceren juga membutuhkan uang untuk membayar rumah yang akan disewanya. Gulceren mengatakan bahwa dia tidak jadi untuk menyewa rumah itu. Namun Deriya tetap saja menolaknya karena merasa tidak enak kepada Gulceren. Gulceren tersinggung dengan penolakan Deriya, dan dia hendak pergi dari rumah Deriya. Namun Deriya menahannya dan Deriya akhirnya menerima uang itu agar Gulceren tetap bersamanya.

Jihan tiba di sebuah restoran dimana Ozkan dan Cansu berada. Jihan sangat kesal di tempat parkir. Di dalam restoran, Ozkan memberikan nomor handphonenya kepada Cansu. Kemudian Ozkan menunjukkan sebuah kalung kepada Cansu. Dimana kalung itu sebelumnya yang akan diberikan kepada Gulceren oleh Ozkan. Namun Ozkan tidak mengatakan itu. Cansu sangat senang melihat kalung itu. Saat Ozkan akan memakaikan kalung itu ke leher Cansu, Cansu melihat Jihan yang sedang melihat kejadian itu. Cansu memanggil Jihan, dan Ozkan batal memakaikan kalung itu. Jihan langsung mendekati Cansu dan mengajaknya pulang. Sebelum Cansu berpamitan kepada Ozkan, Cansu memperkenalkan Ozkan kepada Jihan. Saat Cansu akan pergi, Ozkan memanggilnya dan mengatakan ”Sampai jumpa lagi sayang...”. Dengan kesal Jihan langsung berpaling dan menatap tajam-tajam ke wajah Ozkan. Sepertinya perkataan itu sengaja Ozkan katakan untuk membuat Jihan kesal. Jihan pun membawa Cansu menuju ke mobil. Dalam perjalanan, untuk melerai kekesalannya Jihan hanya diam saja. Namun Cansu tidak enak melihat Jihan. Sehingga Cansu pun memulai pembicaraan. Namun Jihan tidak ingin menampakkan kekesalannya itu kepada Cansu. Jihan pun mencium kening Cansu saat ditanya oleh Cansu apakah Jihan sedang marah.

Dilara datang ke kantor Candan. Di kantornya, Candan bersama seorang pria tua, Aidan paman Candan. Dilara memberikan sesuatu pada Aidan. Dan Dilara membicarakan sesuatu dengan Candan saat Aidan membuka laptop di depannya.

Alper di rumahnya sedang berdebat dengan istrinya, Solmaz. Sepertinya Alper sangat kesal dengan sikap Solmaz.

Ozkan sedang tiduran di sofa rumahnya. Sepertinya dia terlihat sangat lesu. Keriman datang kepada Ozkan dan seperti biasa, perdebatan pun kembali terjadi. Ozkan pun sangat marah dengan apa yang dikatakan oleh Keriman. Kemudian Keriman pura-pura menangis karena tidak dapat menjawab perkataan Ozkan yang sedang marah. Ozkan pun mencoba sedikit lembut kepada Keriman. Setelah itu, Ozkan ingin pergi mandi. Namun Keriman mengatakan bahwa semua pakaiannya sedang dicuci. Sehingga Ozkan meminta Keriman untuk membelikannya pakaian. Keriman pun pergi setelah Ozkan memberinya uang.

Jihan mengantarkan Cansu hanya sampai pintu gerbang rumahnya. Cansu meminta agar Jihan tidak pergi lagi karena kondisi Jihan yang masih sedang sakit. Namun Jihan tetap pergi dengan mobilnya.

Di rumah Deriya, Gulceren sedang membantu Deriya membuat makanan. Gulceren bercerita kepada Deriya bahwa Jihan telah menelponnya, namun Gulceren me-rejectnya. Deriya pun bingung dengan apa yang telah dilakukan Gulceren. Gulceren pun menjelaskan mengapa dia harus melakukannya sehingga membuat Deriya sedih saat mendengarnya.

Dengan mobilnya, Jihan sampai di kawasan rumah Ozkan. Dengan perasaan marah, Jihan langsung menemui Ozkan. Ozkan sangat terkejut dengan kedatangan Jihan. Akhirnya mereka berdua berdebat. Dan Jihan pun semakin kesal saat mendengar kata-kata yang dilontarkan Ozkan. Dengan rasa kesalnya, Jihan langsung menghajar Ozkan. Kepalan tangan Jihan berkali-kali di hantamkan ke wajah Ozkan. Ozkan pun terjatuh. Hidung dan dahinya berdarah. Namun Jihan tidak berhenti memukulinya. Keriman pun datang. Dengan memegang Jihan, Keriman sambil berteriak meminta agar Jihan berhenti memukuli Ozkan. Jihan pun berdiri dan berhenti memukuli Ozkan. Dengan rasa sakit di perutnya, akhirnya Jihan meninggalkan rumah Ozkan. Perut Jihan berdarah. Sepertinya bekas operasi di perut Jihan robek kembali. Di luar rumah Ozkan, Jihan melihat kembali pada darah di kemeja yang sedang dipakainya. Jihan menelpon seseorang dan memberitahukan bahwa luka di perutnya berdarah lagi. Jihan pun pergi dari daerah itu.
Keriman masih membersihkan luka di hidung dan dahi adiknya. Keriman merasa takut dan khawatir dengan apa yang telah terjadi pada adiknya itu. Ozkan sangat marah pada Jihan atas kejadian itu. Ozkan pun hendak pergi. Namun Keriman berusaha mencegahnya. Ozkan tidak memperdulikan Keriman dan pergi begitu saja.

Di kantor Candan, Dilara masih bersama Candan. Saat Aidan, paman Candan pergi, Dilara mengatakan sesuatu kepada Candan. Dilara mengatakan kepada Candan bahwa atas saran dari Rahmi dialah yang telah mengeluarkan suami Gulceren, Ozkan dari penjara. Candan pun terkejut mendengar hal itu. Sebab Candan merasa bahwa apa yang telah dilakukan oleh Dilara adalah sesuatu yang salah dan tidak perlu dilakukan. Dan mereka berdua membahas dan mencari solusi atas masalah apa yang telah dialami Dilara.


Rencana apa lagi yang akan dilakukan Dilara? Apakah Ozkan akan membalas apa yang telah dilakukan Jihan? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansudan Hazal Episode 33


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 23:54

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB