Ozkan dan
Cansu masih di tepi pantai. Mereka terlihat sangat senang dengan kebersamaannya
itu. Mereka memesan makanan dan menikmatinya. Handphone Ozkan berbunyi, Nuray
menelponnya. Namun Ozkan merejectnya. Kemudian Ozkan mengajak Cansu pergi dari
tempat itu dan memutuskannya untuk pergi ke sebuah restoran.
Di rumah
Dilara, Jihan sedang duduk sendiri memikirkan Cansu. Emine datang membawa obat
yang harus Jihan minum. Jihan bertanya kepada Emine setelah ia meminum obatnya.
Jihan bertanya tentang Cansu yang terlambat pulang.
Di sebuah
restoran, Ozkan yang masih bersama Cansu memesan makanan dan minuman. Cansu
bertanya kepada Ozkan kenapa dia meninggalkan Gulceren dan Hazal sampai lama
dan juga tidak pernah menghubunginya saat meninggalkannya. Namun sepertinya
Ozkan tidak terlalu senang dengan pertanyaan Cansu, dan dia mengalihkan
pembicaraannya. Kemudian handphone Cansu berbunyi. Jihan menelpon Cansu dan
Cansu pun mengangkatnya. Cansu mengatakan kepada Jihan bahwa dia sedang bersama
ayah kandungnya, Ozkan di sebuah restoran. Dengan tekejut, Jihan bangun dari
duduknya dan Sepertinya Jihan tidak senang dengan hal itu. Dengan bergegas
Jihan langsung pergi karena khawatir akan Cansu.
Jihan
mengendarai mobilnya dengan kencang, sepertinya Jihan benar-benar khawatir
dengan keadaan Cansu. Dalam perjalanan, Jihan memikirkan mengapa Gulceren tidak
memberi tahu kalau Ozkan telah kembali. Sambil mengendarai, Jihan mencoba untuk
menelpon Gulceren. Di tempat lain, Gulceren berjalan kaki menuju rumah Deriya
dengan membawa belanjaan di kedua tangannya. Sehingga dia tidak mendengar akan
telpon Jihan. Namun Jihan tetap mencoba menelponnya.
Gulceren
sampai di rumah Deriya, dan Deriya membukakan pintu. Deriya kaget melihat
Gulceren yang membawa belanjaan sebanyak itu. Namun Gulceren menjawab bahwa dia
membeli belanjaan itu untuk makan bersama keluarga Deriya. Walaupun sebenarnya
Deriya kurang suka dengan sikap Gulceren yang terlalu membesar-besarkannya. Saat
Gulceren melepaskan mantelnya, handphonenya berbunyi kembali di saku mantelnya,
dan dia mengambilnya. Namun
Gulceren me-rejectnya setelah tahu yang menelpon adalah Jihan.
Sambil
mengendarai, Jihan tambah khawatir karena Gulceren me-reject telpon Jihan. Dengan
sedikit kesal dan juga khawatir, Jihan menyebut nama Cansu saat Gulceren
me-reject telponnya.
Di rumah
Deriya, Deriya mengatakan kepada Gulceren bahwa dia membutuhkan sesuatu untuk
perabotan rumah tangganya, namun Deriya tidak mempunyai cukup uang untuk
membelinya. Gulceren pun memberikan uang kepada Deriya untuk itu. Akan tetapi
Deriya menolaknya karena Deriya tahu bahwa Gulceren juga membutuhkan uang untuk
membayar rumah yang akan disewanya. Gulceren mengatakan bahwa dia tidak jadi
untuk menyewa rumah itu. Namun Deriya tetap saja menolaknya karena merasa tidak
enak kepada Gulceren. Gulceren tersinggung dengan penolakan Deriya, dan dia
hendak pergi dari rumah Deriya. Namun Deriya menahannya dan Deriya akhirnya
menerima uang itu agar Gulceren tetap bersamanya.
Jihan tiba
di sebuah restoran dimana Ozkan dan Cansu berada. Jihan sangat kesal di tempat
parkir. Di dalam restoran, Ozkan memberikan nomor handphonenya kepada Cansu.
Kemudian Ozkan menunjukkan sebuah kalung kepada Cansu. Dimana kalung itu
sebelumnya yang akan diberikan kepada Gulceren oleh Ozkan. Namun Ozkan tidak
mengatakan itu. Cansu sangat senang melihat kalung itu. Saat Ozkan akan
memakaikan kalung itu ke leher Cansu, Cansu melihat Jihan yang sedang melihat
kejadian itu. Cansu memanggil Jihan, dan Ozkan batal memakaikan kalung itu.
Jihan langsung mendekati Cansu dan mengajaknya pulang. Sebelum Cansu berpamitan
kepada Ozkan, Cansu memperkenalkan Ozkan kepada Jihan. Saat Cansu akan pergi,
Ozkan memanggilnya dan mengatakan ”Sampai jumpa lagi sayang...”. Dengan kesal
Jihan langsung berpaling dan menatap tajam-tajam ke wajah Ozkan. Sepertinya
perkataan itu sengaja Ozkan katakan untuk membuat Jihan kesal. Jihan pun
membawa Cansu menuju ke mobil. Dalam perjalanan, untuk melerai kekesalannya
Jihan hanya diam saja. Namun Cansu tidak enak melihat Jihan. Sehingga Cansu pun
memulai pembicaraan. Namun Jihan tidak ingin menampakkan kekesalannya itu
kepada Cansu. Jihan pun mencium kening Cansu saat ditanya oleh Cansu apakah
Jihan sedang marah.
Dilara datang
ke kantor Candan. Di kantornya, Candan bersama seorang pria tua, Aidan paman
Candan. Dilara memberikan sesuatu pada Aidan. Dan Dilara membicarakan sesuatu
dengan Candan saat Aidan membuka laptop di depannya.
Alper di
rumahnya sedang berdebat dengan istrinya, Solmaz. Sepertinya Alper sangat kesal
dengan sikap Solmaz.
Ozkan sedang
tiduran di sofa rumahnya. Sepertinya dia terlihat sangat lesu. Keriman datang
kepada Ozkan dan seperti biasa, perdebatan pun kembali terjadi. Ozkan pun
sangat marah dengan apa yang dikatakan oleh Keriman. Kemudian Keriman pura-pura
menangis karena tidak dapat menjawab perkataan Ozkan yang sedang marah. Ozkan pun
mencoba sedikit lembut kepada Keriman. Setelah itu, Ozkan ingin pergi mandi. Namun
Keriman mengatakan bahwa semua pakaiannya sedang dicuci. Sehingga Ozkan meminta
Keriman untuk membelikannya pakaian. Keriman pun pergi setelah Ozkan memberinya
uang.
Jihan mengantarkan
Cansu hanya sampai pintu gerbang rumahnya. Cansu meminta agar Jihan tidak pergi
lagi karena kondisi Jihan yang masih sedang sakit. Namun Jihan tetap pergi
dengan mobilnya.
Di rumah
Deriya, Gulceren sedang membantu Deriya membuat makanan. Gulceren bercerita
kepada Deriya bahwa Jihan telah menelponnya, namun Gulceren me-rejectnya.
Deriya pun bingung dengan apa yang telah dilakukan Gulceren. Gulceren pun
menjelaskan mengapa dia harus melakukannya sehingga membuat Deriya sedih saat
mendengarnya.
Dengan mobilnya,
Jihan sampai di kawasan rumah Ozkan. Dengan perasaan marah, Jihan langsung
menemui Ozkan. Ozkan sangat terkejut dengan kedatangan Jihan. Akhirnya mereka
berdua berdebat. Dan Jihan pun semakin kesal saat mendengar kata-kata yang
dilontarkan Ozkan. Dengan rasa kesalnya, Jihan langsung menghajar Ozkan. Kepalan
tangan Jihan berkali-kali di hantamkan ke wajah Ozkan. Ozkan pun terjatuh. Hidung
dan dahinya berdarah. Namun Jihan tidak berhenti memukulinya. Keriman pun
datang. Dengan memegang Jihan, Keriman sambil berteriak meminta agar Jihan
berhenti memukuli Ozkan. Jihan pun berdiri dan berhenti memukuli Ozkan. Dengan rasa
sakit di perutnya, akhirnya Jihan meninggalkan rumah Ozkan. Perut Jihan
berdarah. Sepertinya bekas operasi di perut Jihan robek kembali. Di luar rumah
Ozkan, Jihan melihat kembali pada darah di kemeja yang sedang dipakainya. Jihan
menelpon seseorang dan memberitahukan bahwa luka di perutnya berdarah lagi. Jihan
pun pergi dari daerah itu.
Keriman masih
membersihkan luka di hidung dan dahi adiknya. Keriman merasa takut dan khawatir
dengan apa yang telah terjadi pada adiknya itu. Ozkan sangat marah pada Jihan
atas kejadian itu. Ozkan pun hendak pergi. Namun Keriman berusaha mencegahnya. Ozkan
tidak memperdulikan Keriman dan pergi begitu saja.
Di kantor
Candan, Dilara masih bersama Candan. Saat Aidan, paman Candan pergi, Dilara
mengatakan sesuatu kepada Candan. Dilara mengatakan kepada Candan bahwa atas
saran dari Rahmi dialah yang telah mengeluarkan suami Gulceren, Ozkan dari
penjara. Candan pun terkejut mendengar hal itu. Sebab Candan merasa bahwa apa
yang telah dilakukan oleh Dilara adalah sesuatu yang salah dan tidak perlu
dilakukan. Dan mereka berdua membahas dan mencari solusi atas masalah apa yang
telah dialami Dilara.
Rencana apa
lagi yang akan dilakukan Dilara? Apakah Ozkan akan membalas apa yang telah
dilakukan Jihan? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansudan Hazal Episode 33
0 komentar:
Post a Comment