Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 42



Solmaz menemui Dilara. Dimana pada saat itu Dilara sedang bersama pengacaranya, Candan. Solmaz memberikan barang bukti sebuah linggis yang digunakan Rahmi untuk mencelakai suaminya, Alper. Solmaz memberikan barang bukti itu karena dia takut terjadi sesuatu yang lebih buruk yang akan menimpa Solmaz dan Alper.

Jihan datang ke rumah Gulceren untuk menjemput Cansu. Jihan menjemput Cansu untuk menghantarkannya ke rumah Dilara untuk menghadiri pesta ulang tahun Ozan. Namun, setelah Jihan pergi bersama Cansu, Ozkan diam-diam datang mengintai rumah itu. Kemudian dia memukul seorang penjaga rumah itu hingga pingsan.

Di dalam rumah, Gulceren resah karena ditinggal Cansu sendirian. Akhirnya Gulceren menelpon sahabatnya, Deriya. Gulceren menceritakan kepada Deriya bahwa dia saat ini sedang sendiri, sedangkan Cansu pergi ke rumah Dilara bersama Jihan untuk menghadiri pesta ulang tahun Ozan. Mendengar cerita itu, Deriya khawatir. Deriya takut Dilara dapat mengajak Cansu untuk tinggal bersamanya kembali. Sedangkan Gulceren hanya bisa pasrah mendengar kekhawatiran temannya itu.

Di rumah Dilara, para tamu undangan ulang tahun Ozan sudah datang. Cansu bersama Jihan pun sudah ada disitu. Kemudian Cansu memberikan sebuah kado kepada Ozan. Ozan sangat senang menerima kado dari Cansu, dan dia menganggap kado dari Cansu adalah kado spesial untuknya. Kemudian Hazal juga memberikan kado kepada Ozan. Hazal mengharapkan Ozan sangat senang menerima kado dari Hazal, sayangnya Ozan bersikap biasa saja setelah menerima kado dari Hazal. Sehingga Hazal kesal dengan sikap Ozan. Akan tetapi, yang membuat Hazal lebih kesal adalah adanya Seida di pesta itu. Seida juga memberikan kado kepada Ozan, dan Ozan terlihat senang mendapat kado itu. Hazal pun tambah sewot melihat kejadian itu.

Di rumah Gulceren, Ozkan meminta Keriman untuk segera masuk ke rumah Gulceren. Keriman pun mengetok pintu dan Gulceren membukanya. Gulceren kaget melihat Keriman, yang telah mengetahui alamat rumahnya itu. Di depan pintu, Keriman merengek-rengek kepada Gulceren. Dengan berpura-pura menangis, Keriman meminta untuk tinggal bersama Gulceren. Keriman ngomong ini lah, itu lah, sakit inilah, sakit itulah, sudah sekaratlah, sehingga Gulceren luluh dan mengizinkan Keriman untuk masuk ke rumahnya. Akhirnya Keriman tersenyum lega setelah Gulceren mengizinkannya.

Di dalam rumah, Keriman terus mengajak Gulceren untuk ngobrol. Walaupun Gulceren diam saja, Keriman yang cerewet itu terus menerus ngomong. Sementara dari belakang mereka Ozkan dengan diam-diam juga telah masuk ke rumah itu. Saat Keriman terus menerus mengandalkan jurus nrocosnya itu, Ozkan memukul Gulceren dari belakang. Hingga Gulceren jatuh tersungkur dan pingsan. Keriman sangat takut dengan kejadian itu. Keriman takut Gulceren meninggal. Sehingga Ozkan menyuruh Keriman pergi dari rumah itu. Setelah Keriman pergi, Ozkan ngomong sendiri seperti orang gila di hadapan Gulceren.

Di rumah Dilara, Jihan merasa khawatir dengan keadaan Gulceren yang sendirian. Sehingga dia meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju rumah Gulceren.
Sesampai di rumah Gulceren, tanpa mengetok pintu Jihan berusaha masuk ke rumah Gulceren. Namun pintu rumah sedang terkunci. Ozkan panik mendengar pintu rumah yang berusaha di buka oleh Jihan. Sehingga dengan cepat Ozkan langsung meninggalkan tempat itu. Sementara Jihan di luar rumah melihat penjaga rumah yang terikat dan berlumuran darah. Dan Jihan dapat masuk ke rumah itu setelah Ozkan pergi. Kemudian Jihan mendekati Gulceren yang pingsan dan  langsung membawanya ke rumah sakit.



Apakah Cansu bersedia untuk tinggal bersama Dilara kembali? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 43



Nama Anda
New Johny WussUpdated: 03:15

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB