Solmaz
menemui Dilara. Dimana pada saat itu Dilara sedang bersama pengacaranya,
Candan. Solmaz memberikan barang bukti sebuah linggis yang digunakan Rahmi
untuk mencelakai suaminya, Alper. Solmaz memberikan barang bukti itu karena dia
takut terjadi sesuatu yang lebih buruk yang akan menimpa Solmaz dan Alper.
Jihan
datang ke rumah Gulceren untuk menjemput Cansu. Jihan menjemput Cansu untuk
menghantarkannya ke rumah Dilara untuk menghadiri pesta ulang tahun Ozan.
Namun, setelah Jihan pergi bersama Cansu, Ozkan diam-diam datang mengintai
rumah itu. Kemudian dia memukul seorang penjaga rumah itu hingga pingsan.
Di dalam
rumah, Gulceren resah karena ditinggal Cansu sendirian. Akhirnya Gulceren
menelpon sahabatnya, Deriya. Gulceren menceritakan kepada Deriya bahwa dia saat
ini sedang sendiri, sedangkan Cansu pergi ke rumah Dilara bersama Jihan untuk
menghadiri pesta ulang tahun Ozan. Mendengar cerita itu, Deriya khawatir.
Deriya takut Dilara dapat mengajak Cansu untuk tinggal bersamanya kembali.
Sedangkan Gulceren hanya bisa pasrah mendengar kekhawatiran temannya itu.
Di rumah
Dilara, para tamu undangan ulang tahun Ozan sudah datang. Cansu bersama Jihan
pun sudah ada disitu. Kemudian Cansu memberikan sebuah kado kepada Ozan. Ozan sangat
senang menerima kado dari Cansu, dan dia menganggap kado dari Cansu adalah kado
spesial untuknya. Kemudian Hazal juga memberikan kado kepada Ozan. Hazal
mengharapkan Ozan sangat senang menerima kado dari Hazal, sayangnya Ozan
bersikap biasa saja setelah menerima kado dari Hazal. Sehingga Hazal kesal
dengan sikap Ozan. Akan tetapi, yang membuat Hazal lebih kesal adalah adanya
Seida di pesta itu. Seida juga memberikan kado kepada Ozan, dan Ozan terlihat
senang mendapat kado itu. Hazal pun tambah sewot melihat kejadian itu.
Di rumah
Gulceren, Ozkan meminta Keriman untuk segera masuk ke rumah Gulceren. Keriman
pun mengetok pintu dan Gulceren membukanya. Gulceren kaget melihat Keriman,
yang telah mengetahui alamat rumahnya itu. Di depan pintu, Keriman merengek-rengek
kepada Gulceren. Dengan berpura-pura menangis, Keriman meminta untuk tinggal
bersama Gulceren. Keriman ngomong ini lah, itu lah, sakit inilah, sakit itulah,
sudah sekaratlah, sehingga Gulceren luluh dan mengizinkan Keriman untuk masuk
ke rumahnya. Akhirnya Keriman tersenyum lega setelah Gulceren mengizinkannya.
Di dalam
rumah, Keriman terus mengajak Gulceren untuk ngobrol. Walaupun Gulceren diam
saja, Keriman yang cerewet itu terus menerus ngomong. Sementara dari belakang
mereka Ozkan dengan diam-diam juga telah masuk ke rumah itu. Saat Keriman terus
menerus mengandalkan jurus nrocosnya itu, Ozkan memukul Gulceren dari belakang.
Hingga Gulceren jatuh tersungkur dan pingsan. Keriman sangat takut dengan
kejadian itu. Keriman takut Gulceren meninggal. Sehingga Ozkan menyuruh Keriman
pergi dari rumah itu. Setelah Keriman pergi, Ozkan ngomong sendiri seperti
orang gila di hadapan Gulceren.
Di rumah
Dilara, Jihan merasa khawatir dengan keadaan Gulceren yang sendirian. Sehingga
dia meninggalkan tempat itu dan bergegas menuju rumah Gulceren.
Sesampai di
rumah Gulceren, tanpa mengetok pintu Jihan berusaha masuk ke rumah Gulceren.
Namun pintu rumah sedang terkunci. Ozkan panik mendengar pintu rumah yang
berusaha di buka oleh Jihan. Sehingga dengan cepat Ozkan langsung meninggalkan
tempat itu. Sementara Jihan di luar rumah melihat penjaga rumah yang terikat
dan berlumuran darah. Dan Jihan dapat masuk ke rumah itu setelah Ozkan pergi.
Kemudian Jihan mendekati Gulceren yang pingsan dan langsung membawanya ke rumah sakit.
Apakah
Cansu bersedia untuk tinggal bersama Dilara kembali? Dan ingin tahu
bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 43
0 komentar:
Post a Comment