Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 43



Di pinggir jalan Ozkan berjalan kaki menunju rumah Keriman setelah ia berhasil kabur dari rumah Gulceren.

Keriman berbicara sendiri di rumahnya. Dia memegang beberapa uang dan sebuah kalung yang telah diambilnya dari rumah Gulceren. kemudian barang itu langsung di masukkan ke dalam bajunya saat seseorang mengetok pintu rumahnya. Ozkan datang ke rumah keriman.
Keriman langsung marah kepada Ozkan yang baru datang itu. Keriman takut dia dilaporkan ke polisi dan dituduh telah membunuh Gulceren. Namun Ozkan mengatakan bahwa Gulceren masih hidup. Keriman yang cerewet tidak berhenti ngomong ini itu, ya, seperti kendaraan yang melaju kencang tanpa rem. Akhirnya mereka pun berdebat. Ozkan pun kesal dengan sikap kakaknya itu dan akhirnya pergi dari rumah Keriman. Sedangkan Keriman masih ngomong sendiri.

Di rumah sakit, Gulceren telah sadar. Jihan menemani Gulceren di rumah sakit. Jihan menanyakan siapa orang yang telah memukul Gulceren, namun Gulceren tidak ingat pada orang yang telah memukulnya. Bahkan dia tidak ingat sesuatu pun yang terjadi pada saat itu. Gulceren mengalami gagar otak ringan akibat pemukulan di kepalanya itu. Sehingga dia butuh beberapa waktu untuk mengingatnya kembali.

Ozkan pergi ke bengkel temannya. Ozkan terlihat bingung.

Jihan menelpon Ozan. Sehingga Ozan harus keluar dari pestanya untuk berbicara dengan Jihan. Namun Dilara yang melihat Ozan pergi keluar langsung mengikutinya. Jihan meminta kepada Ozan agar menahan Cansu jika Cansu ingin pulang ke rumah Gulceren. Jihan memberitahukan kepada Ozan bahwa dia saat itu sedang bersama Gulceren di rumah sakit. Dilara yang berada di belakang Ozan mendengarkan pembicaraan Ozan dengan Jihan. Setelah Ozan menutup telponnya, Dilara kembali menanyakan kepada Ozan tentang perbincangannya dengan Jihan. Setelah Ozan menjelaskannya, Dilara dengan kesal langsung masuk ke tempat pesta ulang tahun.
Di pesta ulang tahun, Alper yang ditemani Solmaz sedang ngobrol dengan Candan. Kemudian Alper dan Solmaz pergi setelah Dilara datang dan mengatakan bahwa dia ingin berbicara dengan Candan. Dilara curhat kepada Candan. Dilara mengatakan kepada Candan bahwa Jihan sedang bersama Gulceren di rumah sakit. Candan mengatakan itu mungkin saja terjadi. Akan tetapi, Dilara menganggap hal itu hanya akal-akalan Jihan saja. Sehingga Dilara bersikeras untuk pergi ke rumah Gulceren untuk mengetahui kebenarannya.

Ozkan masih di bengkel temannya. Ozkan menceritakan kepada temannya tentang apa yang telah ia lakukan kepada Gulceren. Sehingga teman Ozkan mengharapkan Ozkan tidak berada di bengkelnya. Dan akhirnya Ozkan berdebat dengan temannya itu. Namun setelah Ozkan memberikan beberapa uang kepada temannya itu, akhirnya teman Ozkan mengizinkannya untuk tinggal di bengkelnya dan bersedia untuk menutupi perbuatan yang telah Ozkan lakukan.

Di rumah sakit, Gulceren masih terbaring di tempat tidurnya. Gulceren yang ditemani Jihan, mencoba mengingat kembali kejadian itu, namun yang dia dapatkan hanyalah rasa nyeri di kepalanya.

Ozkan masih di bengkel temannya. Ozkan hendak menemui dan ingin mengetahui keadaan Gulceren. Namun temannya melarang tindakan konyol Ozkan.

Dilara bersama Candan pergi ke rumah Gulceren. Dia mengira bahwa Jihan sedang bersama Gulceren di rumah Gulceren. Dilara kesal dan mengetok pintu rumah Gulceren dan berkali-kali memanggil Jihan. Dilara dan Candan akhirnya pergi dari rumah itu setelah mengetahui bahwa sedang tidak ada orang di rumah itu. Dilara benar-benar paranoid dengan kebersamaan Jihan dan Gulceren.

Dilara kembali ke rumahnya bersama Candan. Tiba-tiba Rahmi ada di situ. Dilara langsung curhat kepada Rahmi tentang Jihan. Dan Dilara juga mengatakan kepada Rahmi, dia telah mengetahui bahwa Rahmi yang memukul Alper. Dan Rahmi pun senang setelah mengetahui bahwa Alper tidak akan melaporkannya ke polisi.

Jihan keluar dari rumah sakit bersama Gulceren. Jihan mengantar Gulceren untuk kembali ke rumahnya. Dalam perjalanan, Jihan menanyakan ini itu kepada Gulceren agar Gulceren mengingat kembali kejadian yang telah menimpanya itu. Sedikit demi sedikit Gulceren mulai mengingat kejadian itu. Gulceren mulai mengingat kedatangan Keriman ke rumahnya. Dan akhirnya Gulceren ingat akan kalung yang akan diberikannya kepada Cansu yang ditaruhnya di atas meja. Sehingga dia langsung meminta Jihan untuk lebih cepat lagi.

Sesampai di rumah Gulceren, Gulceren langsung bergegas masuk ke rumahnya. Gulceren mencari kalung yang ditaruhnya di atas meja, kemudian melihat isi dompetnya. Namun kalung dan semua uang di dompetnya itu telah hilang. Mulai dari situ  ia mulai sadar bahwa yang telah mengambil uang di dompetnya saat dompetnya ketinggalan di rumah Keriman adalah Keriman lah yang telah mengambilnya. Jihan menasehati Gulceren bahwa Keriman dan Ozkan memang orang jahat. Namun yang membuat Jihan heran, mengapa Gulceren masih berbuat baik pada Ozkan dan Keriman. Sedangkan dia sudah disakitinya selama 10 tahun.
Kemudian Yaldirin menghubungi Jihan. Yaldirin menanyakan kondisi Gulceren kepada Jihan. Setelah Jihan menjelaskan beberapa hal yang telah diingat Gulceren kepada Yaldirin, akhirnya Jihan meminta Yaldirin untuk mengirim polisi dan menangkap Keriman dan Ozkan.

Dalam perbincangannya dengan Jihan, Gulceren menduga yang telah memukulnya dari belakang adalah Keriman. Namun dia masih sedikit was-was dengan dugaannya itu.

Di rumah Keriman, melalui jendela Keriman mengintip ke bawah. Keriman melihat-lihat takut ada polisi yang datang mencarinya. Setelah ia merasa aman, Keriman menimang-nimang kembali kalung yang telah dicurinya itu, dan kemudian memakainya. Kemudian Keriman dengan gugup membukakan pintu setelah mengetahui ada seseorang yang mengetok pintu rumahnya, sampai-sampai dia lupa untuk melepas kembali kalung yang telah dipakainya itu. Setelah mengetahui yang datang adalah Ozkan, Keriman langsung kembali nrocos. Dan mereka pun berdebat di depan pintu. Kemudian Keriman kembali gugup setelah mendengar pintu rumahnya ada yang mengetok lagi. Ya, beberapa polisi datang untuk menangkap mereka dan menggeledah rumahnya. Keriman berusaha ngomong ini dan itu agar dia tidak ditangkap oleh polisi. Namun, setelah polisi melihat pada kalung yang dipakai Keriman, polisi langsung memborgol Keriman dan Ozkan untuk di introgasi.

Di rumah Gulceren, beberapa orang suruhan Jihan memasang kamera pengintai di seluruh sudut rumah Gulceren.

Di kantor polisi, Polisi mulai mengintrogasi Keriman. Namun Keriman tetap saja selalu memberikan keterangan bohong kepada polisi.

Yaldirin datang ke rumah Gulceren. Gulceren ngobrol beberapa hal dengan Yaldirin. Kemudian Jihan datang bergabung bersama mereka. Yaldirin memberikan kalung Cansu kepada Gulceren yang telah diambil Keriman. Kemudian Jihan mendapat telpon dari Cansu. Saat itu Cansu masih di rumah Dilara. Cansu mengajak Jihan dan Gulceren untuk menikmati sarapan bersama. Dan Jihan menyetujui ajakan Cansu, sehingga Jihan meminta Gulceren untuk bersiap-siap. Gulceren meminta kepada Jihan sebelum berangkat menikmati sarapan, ia ingin mampir ke toko Deriya. Kemudian Jihan ngomong dengan Yaldirin saat Gulceren bersiap-siap untuk pergi. Yaldirin memberitahukan kepada Jihan bahwa Keriman dan Ozkan akan segera dibebaskan karena bukti-bukti tidak cukup kuat untuk menangkap mereka.

Di rumah Dilara, Cansu yang bersiap-siap pergi ditemani Ozan sampai pintu depan. Ozan meminta agar Cansu tinggal kembali bersama Dilara. Namun Cansu menolak permintaan Ozan dan mengatakan bahwa dia sangat bahagia tinggal bersama Gulceren. Kemudian Cansu pergi bersama sopirnya, Azmi.

Saat Ozan akan kembali ke ruang keluarga, dia melihat Rahmi. Ozan sangat senang melihat Rahmi kembali. Dan mereka pun berpelukan. Kemudian Hazal juga datang dan menyapa Rahmi. Rahmi berpura-pura baik kepada Hazal. Kemudian Rahmi pergi bersama Ozan.

Di kamar Dilara, mendapat telpon dari Candan. Candan mempunyai rencana terhadap foto yang telah diberi Ozkan. Entah, rencana licik apa lagi yang akan dilakukan Candan.

Deriya bersama anaknya datang ke tokonya. Sedangkan Gulceren sudah ada disana. Setelah memberikan beberapa kue untuk anak Deriya, kemudian Gulceren berpamitan kepada mereka untuk pergi.

Rahmi dan Ozan duduk di ruang makan. Mereka bersiap-siap untuk menikmati sarapan.

Cansu yang dihantar Azmi sampai di sebuah restoran. Dan Jihan sudah berada disana lebih dulu. Sedangkan Gulceren masih dalam perjalanan. Cansu mengatakan kepada Jihan bahwa seorang temannya akan ikut bergabung untuk menikmati sarapan dengannya.

Dilara ikut bergabung menikmati sarapan bersama Rahmi dan Ozan. Kemudian Dilara memberikan sebuah amplop kepada Ozan sebagai hadiah ulang tahun Ozan dari Dilara. Ozan sangat senang setelah membuka amplop itu, yaitu sebuah tiket untuk pergi ke Universitas di New York. Dilara mengharap agar Ozan melanjutkan kuliahnya pada salah satu universitas di New York. Kemudian Hazal datang untuk ikut bergabung menikmati sarapan bersama mereka. Hazal yang melihat sebuah surat yang dipegang Ozan langsung menanyakannya. Dan Ozan menjawab bahwa itu adalah sebuah tiket untuk pergi ke New York pada musim panas nanti. Setelah mengetahui tiket itu hanya untuk satu orang, Hazal langsung diam dan kecewa. Sambil menikmati sarapan, Dilara, Rahmi dan Ozan membicarakan dan melihat foto Ozan waktu kecil, dan mereka pun tertawa bersama. Sedangkan Hazal hanya terdiam melihat mereka tertawa bersama.


Rencana apa lagi yang akan dilakukan Candan untuk menghancurkan Gulceren? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 44


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 09:21

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB