Di pinggir
jalan Ozkan berjalan kaki menunju rumah Keriman setelah ia berhasil kabur dari
rumah Gulceren.
Keriman
berbicara sendiri di rumahnya. Dia memegang beberapa uang dan sebuah kalung
yang telah diambilnya dari rumah Gulceren. kemudian barang itu langsung di
masukkan ke dalam bajunya saat seseorang mengetok pintu rumahnya. Ozkan datang
ke rumah keriman.
Keriman langsung
marah kepada Ozkan yang baru datang itu. Keriman takut dia dilaporkan ke polisi
dan dituduh telah membunuh Gulceren. Namun Ozkan mengatakan bahwa Gulceren
masih hidup. Keriman yang cerewet tidak berhenti ngomong ini itu, ya, seperti
kendaraan yang melaju kencang tanpa rem. Akhirnya mereka pun berdebat. Ozkan pun
kesal dengan sikap kakaknya itu dan akhirnya pergi dari rumah Keriman. Sedangkan
Keriman masih ngomong sendiri.
Di rumah
sakit, Gulceren telah sadar. Jihan menemani Gulceren di rumah sakit. Jihan menanyakan
siapa orang yang telah memukul Gulceren, namun Gulceren tidak ingat pada orang
yang telah memukulnya. Bahkan dia tidak ingat sesuatu pun yang terjadi pada
saat itu. Gulceren mengalami gagar otak ringan akibat pemukulan di kepalanya
itu. Sehingga dia butuh beberapa waktu untuk mengingatnya kembali.
Ozkan pergi
ke bengkel temannya. Ozkan terlihat bingung.
Jihan menelpon
Ozan. Sehingga Ozan harus keluar dari pestanya untuk berbicara dengan Jihan. Namun
Dilara yang melihat Ozan pergi keluar langsung mengikutinya. Jihan meminta
kepada Ozan agar menahan Cansu jika Cansu ingin pulang ke rumah Gulceren. Jihan
memberitahukan kepada Ozan bahwa dia saat itu sedang bersama Gulceren di rumah
sakit. Dilara yang berada di belakang Ozan mendengarkan pembicaraan Ozan dengan
Jihan. Setelah Ozan menutup telponnya, Dilara kembali menanyakan kepada Ozan
tentang perbincangannya dengan Jihan. Setelah Ozan menjelaskannya, Dilara
dengan kesal langsung masuk ke tempat pesta ulang tahun.
Di pesta
ulang tahun, Alper yang ditemani Solmaz sedang ngobrol dengan Candan. Kemudian Alper
dan Solmaz pergi setelah Dilara datang dan mengatakan bahwa dia ingin berbicara
dengan Candan. Dilara curhat kepada Candan. Dilara mengatakan kepada Candan
bahwa Jihan sedang bersama Gulceren di rumah sakit. Candan mengatakan itu
mungkin saja terjadi. Akan tetapi, Dilara menganggap hal itu hanya akal-akalan
Jihan saja. Sehingga Dilara bersikeras untuk pergi ke rumah Gulceren untuk
mengetahui kebenarannya.
Ozkan masih
di bengkel temannya. Ozkan menceritakan kepada temannya tentang apa yang telah
ia lakukan kepada Gulceren. Sehingga teman Ozkan mengharapkan Ozkan tidak
berada di bengkelnya. Dan akhirnya Ozkan berdebat dengan temannya itu. Namun setelah
Ozkan memberikan beberapa uang kepada temannya itu, akhirnya teman Ozkan
mengizinkannya untuk tinggal di bengkelnya dan bersedia untuk menutupi
perbuatan yang telah Ozkan lakukan.
Di rumah sakit,
Gulceren masih terbaring di tempat tidurnya. Gulceren yang ditemani Jihan,
mencoba mengingat kembali kejadian itu, namun yang dia dapatkan hanyalah rasa
nyeri di kepalanya.
Ozkan masih
di bengkel temannya. Ozkan hendak menemui dan ingin mengetahui keadaan
Gulceren. Namun temannya melarang tindakan konyol Ozkan.
Dilara bersama
Candan pergi ke rumah Gulceren. Dia mengira bahwa Jihan sedang bersama Gulceren
di rumah Gulceren. Dilara kesal dan mengetok pintu rumah Gulceren dan
berkali-kali memanggil Jihan. Dilara dan Candan akhirnya pergi dari rumah itu
setelah mengetahui bahwa sedang tidak ada orang di rumah itu. Dilara benar-benar
paranoid dengan kebersamaan Jihan dan Gulceren.
Dilara kembali
ke rumahnya bersama Candan. Tiba-tiba Rahmi ada di situ. Dilara langsung curhat
kepada Rahmi tentang Jihan. Dan Dilara juga mengatakan kepada Rahmi, dia telah mengetahui
bahwa Rahmi yang memukul Alper. Dan Rahmi pun senang setelah mengetahui bahwa
Alper tidak akan melaporkannya ke polisi.
Jihan keluar
dari rumah sakit bersama Gulceren. Jihan mengantar Gulceren untuk kembali ke
rumahnya. Dalam perjalanan, Jihan menanyakan ini itu kepada Gulceren agar
Gulceren mengingat kembali kejadian yang telah menimpanya itu. Sedikit demi
sedikit Gulceren mulai mengingat kejadian itu. Gulceren mulai mengingat
kedatangan Keriman ke rumahnya. Dan akhirnya Gulceren ingat akan kalung yang
akan diberikannya kepada Cansu yang ditaruhnya di atas meja. Sehingga dia
langsung meminta Jihan untuk lebih cepat lagi.
Sesampai di
rumah Gulceren, Gulceren langsung bergegas masuk ke rumahnya. Gulceren mencari
kalung yang ditaruhnya di atas meja, kemudian melihat isi dompetnya. Namun kalung
dan semua uang di dompetnya itu telah hilang. Mulai dari situ ia mulai sadar bahwa yang telah mengambil
uang di dompetnya saat dompetnya ketinggalan di rumah Keriman adalah Keriman
lah yang telah mengambilnya. Jihan menasehati Gulceren bahwa Keriman dan Ozkan
memang orang jahat. Namun yang membuat Jihan heran, mengapa Gulceren masih
berbuat baik pada Ozkan dan Keriman. Sedangkan dia sudah disakitinya selama 10
tahun.
Kemudian Yaldirin
menghubungi Jihan. Yaldirin menanyakan kondisi Gulceren kepada Jihan. Setelah Jihan
menjelaskan beberapa hal yang telah diingat Gulceren kepada Yaldirin, akhirnya
Jihan meminta Yaldirin untuk mengirim polisi dan menangkap Keriman dan Ozkan.
Dalam perbincangannya
dengan Jihan, Gulceren menduga yang telah memukulnya dari belakang adalah Keriman.
Namun dia masih sedikit was-was dengan dugaannya itu.
Di rumah Keriman,
melalui jendela Keriman mengintip ke bawah. Keriman melihat-lihat takut ada
polisi yang datang mencarinya. Setelah ia merasa aman, Keriman menimang-nimang
kembali kalung yang telah dicurinya itu, dan kemudian memakainya. Kemudian Keriman
dengan gugup membukakan pintu setelah mengetahui ada seseorang yang mengetok
pintu rumahnya, sampai-sampai dia lupa untuk melepas kembali kalung yang telah
dipakainya itu. Setelah mengetahui yang datang adalah Ozkan, Keriman langsung
kembali nrocos. Dan mereka pun berdebat di depan pintu. Kemudian Keriman
kembali gugup setelah mendengar pintu rumahnya ada yang mengetok lagi. Ya,
beberapa polisi datang untuk menangkap mereka dan menggeledah rumahnya. Keriman
berusaha ngomong ini dan itu agar dia tidak ditangkap oleh polisi. Namun,
setelah polisi melihat pada kalung yang dipakai Keriman, polisi langsung
memborgol Keriman dan Ozkan untuk di introgasi.
Di rumah
Gulceren, beberapa orang suruhan Jihan memasang kamera pengintai di seluruh
sudut rumah Gulceren.
Di kantor
polisi, Polisi mulai mengintrogasi Keriman. Namun Keriman tetap saja selalu
memberikan keterangan bohong kepada polisi.
Yaldirin datang
ke rumah Gulceren. Gulceren ngobrol beberapa hal dengan Yaldirin. Kemudian Jihan
datang bergabung bersama mereka. Yaldirin memberikan kalung Cansu kepada Gulceren
yang telah diambil Keriman. Kemudian Jihan mendapat telpon dari Cansu. Saat itu
Cansu masih di rumah Dilara. Cansu mengajak Jihan dan Gulceren untuk menikmati
sarapan bersama. Dan Jihan menyetujui ajakan Cansu, sehingga Jihan meminta
Gulceren untuk bersiap-siap. Gulceren meminta kepada Jihan sebelum berangkat
menikmati sarapan, ia ingin mampir ke toko Deriya. Kemudian Jihan ngomong
dengan Yaldirin saat Gulceren bersiap-siap untuk pergi. Yaldirin memberitahukan
kepada Jihan bahwa Keriman dan Ozkan akan segera dibebaskan karena bukti-bukti
tidak cukup kuat untuk menangkap mereka.
Di rumah
Dilara, Cansu yang bersiap-siap pergi ditemani Ozan sampai pintu depan. Ozan
meminta agar Cansu tinggal kembali bersama Dilara. Namun Cansu menolak
permintaan Ozan dan mengatakan bahwa dia sangat bahagia tinggal bersama
Gulceren. Kemudian Cansu pergi bersama sopirnya, Azmi.
Saat Ozan
akan kembali ke ruang keluarga, dia melihat Rahmi. Ozan sangat senang melihat
Rahmi kembali. Dan mereka pun berpelukan. Kemudian Hazal juga datang dan
menyapa Rahmi. Rahmi berpura-pura baik kepada Hazal. Kemudian Rahmi pergi
bersama Ozan.
Di kamar Dilara,
mendapat telpon dari Candan. Candan mempunyai rencana terhadap foto yang telah
diberi Ozkan. Entah, rencana licik apa lagi yang akan dilakukan Candan.
Deriya
bersama anaknya datang ke tokonya. Sedangkan Gulceren sudah ada disana. Setelah
memberikan beberapa kue untuk anak Deriya, kemudian Gulceren berpamitan kepada
mereka untuk pergi.
Rahmi dan
Ozan duduk di ruang makan. Mereka bersiap-siap untuk menikmati sarapan.
Cansu yang
dihantar Azmi sampai di sebuah restoran. Dan Jihan sudah berada disana lebih
dulu. Sedangkan Gulceren masih dalam perjalanan. Cansu mengatakan kepada Jihan
bahwa seorang temannya akan ikut bergabung untuk menikmati sarapan dengannya.
Dilara ikut
bergabung menikmati sarapan bersama Rahmi dan Ozan. Kemudian Dilara memberikan
sebuah amplop kepada Ozan sebagai hadiah ulang tahun Ozan dari Dilara. Ozan
sangat senang setelah membuka amplop itu, yaitu sebuah tiket untuk pergi ke
Universitas di New York. Dilara mengharap agar Ozan melanjutkan kuliahnya pada
salah satu universitas di New York. Kemudian Hazal datang untuk ikut bergabung
menikmati sarapan bersama mereka. Hazal yang melihat sebuah surat yang dipegang
Ozan langsung menanyakannya. Dan Ozan menjawab bahwa itu adalah sebuah tiket
untuk pergi ke New York pada musim panas nanti. Setelah mengetahui tiket itu
hanya untuk satu orang, Hazal langsung diam dan kecewa. Sambil menikmati
sarapan, Dilara, Rahmi dan Ozan membicarakan dan melihat foto Ozan waktu kecil,
dan mereka pun tertawa bersama. Sedangkan Hazal hanya terdiam melihat mereka
tertawa bersama.
Rencana apa
lagi yang akan dilakukan Candan untuk menghancurkan Gulceren? Dan ingin tahu
bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 44
0 komentar:
Post a Comment