Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 44



Cansu dan Jihan di restoran. Cansu dan Jihan menceritakan Gulceren. Mereka terlihat sangat senang menceritakan beberapa hal tentang Gulceren. Kemudian Seida, teman Cansu yang baru datang. Jihan terlihat kaget melihat Seida, ya, orang yang pernah dipukul Hazal. Kemudian Seida menjelaskan awal pertemanannya dengan Cansu. Dan Seida juga menjelaskan bahwa dia lebih senang berteman dengan Cansu daripada dengan Hazal. Seida juga menjelaskan kepada Jihan bahwa dia saat ini sudah sekolah dengan Cansu karena mendapatkan beasiswa.

Di rumah Dilara, Dilara, Rahmi, Ozan dan Hazal  sedang menikmati sarapan. Hazal tiba-tiba mengajak Ozan untuk pergi nonton, namun Ozan menolaknya dengan beralasan akan pergi belajar bersama teman-temannya. Sehingga Hazal terlihat kecewa dengan penolakan itu. Setelah itu, Dilara menanyakan kepada Ozan tentang hadiah apa yang diberikan Jihan kepada Ozan untuk ulang tahun Ozan. Akan tetapi Ozan tidak mau menjawab. Namun Dilara terus memaksa Ozan yang dikira Jihan tidak memberi hadiah apapun untuk Ozan. Sehingga kemudian Ozan menjawabnya bahwa dia diberi hadiah sebuah mobil oleh Jihan. Dilara langsung kaget dan marah mendengar jawaban Ozan. Dilara menganggap Jihan tidak berhak memberikan mobil kepada Ozan karena Ozan masih belum memiliki SIM. Namun Ozan mengatakan bahwa mobil itu akan tetap digarasi sampai ia memiliki SIM.
Kemudian Emine datang membawa beberapa makanan. Dilara menyuruh Emine memanggil Cansu untuk ikut gabung menikmati sarapan. Namun Ozan mengatakan bahwa Cansu sudah pergi. Dilara marah kepada Ozan karena Ozan tidak menahan Cansu pergi. Ozan tidak menahan Cansu pergi karena Cansu mengatakan bahwa dia bahagia hidup bersama Gulceren.

Di restoran, Gulceren sudah ada di sana. Jihan, Gulceren, Cansu dan Seida menikmati sarapan. Jihan melihat handphonenya dan Jihan mendapat pesan gambar dari Dilara. Sepertinya foto Gulceren dengan seseorang dan juga foto sebuah koran.

Di rumah Dilara, Rahmi bersama Dilara melihat foto-foto Gulceren bersama seseroang. Dilara mengatakan kepada Rahmi bahwa Gulceren bukan orang yang baik untuk Jihan dan Cansu.

Di restoran Jihan di telpon oleh Dilara, sehingga Jihan harus pergi dari tempat duduknya untuk mengangkat handphonenya. Dilara mengeraskan suara handphonenya saat berbicara dengan Jihan, sehingga Rahmi yang berada dekat Dilara juga langsung mendengar percakapan mereka. Dilara dan Jihan berdebat mengenai gambar yang dikirim Dilara. Jihan sangat kesal dengan provokasi yang Dilara coba lakukan kepada Jihan tentang Gulceren. Kemudian Dilara meminta kepada Jihan untuk mengembalikan Cansu kepadanya. Jihan yang kesal dengan perbuatan Dilara langsung menutup handphonenya dan kembali ke tempat duduknya untuk menikmati sarapan bersama Gulceren, Cansu dan Seida. Kemudian Cansu mengajak Seida ke kandang kuda Cansu. Sedangkan Jihan terlihat sedih saat ngobrol dengan Gulceren. Namun Jihan tidak menggubris gambar yang dikirim Dilara itu.

Ozan berniat ingin pergi. Hazal yang melihat Ozan yang akan pergi menanyakannya kemana ia akan pergi. Namun Ozan tidak menjawab kemana ia akan pergi, dan meminta kepada Hazal untuk tidak ikut campur urusan Ozan. Setelah Ozan pergi, Hazal dengan diam-diam masuk ke kamar Ozan. Hazal membuka dan melihat buku diary Ozan, kemudian dia membawa diary itu.

Cansu, Jihan dan Gulceren tiba di rumah Gulceren. Ada seseorang yang mengetok pintu. Kemudian Cansu membukakan pintu dan yang datang adalah Dilara. Dilara langsung mengajak Cansu untuk kembali ke rumah Dilara. Namun Cansu menolak keinginan Dilara. Jihan dan Gulceren menghampiri Dilara yang mengajak Cansu pulang, dan akhirnya mereka berdebat dengan Dilara. Akhirnya Dilara memperlihatkan beberapa foto Gulceren dengan seseorang dan sebuah koran tentang penangkapan seseorang yang bersama Gulceren itu karena terlibat narkoba. Dilara melakukan itu untuk mempermalukan Gulceren di depan Cansu dan sekaligus untuk memprovokasi Cansu. Jihan langsung menyuruh Dilara pergi dari rumah itu, tapi Dilara yang tak mau pergi terus-terusan mencaci Gulceren di depan Cansu. Dan Dilara pun pergi setelah berkali-kali Jihan mengusirnya.
Setelah Dilara pergi, Gulceren langsung masuk ke kamarnya dan mengemasi pakaiannya ke dalam koper. Cansu mencoba menahan Gulceren yang ingin pergi namun Gulceren tetap pergi karena dia sudah tidak tahan dengan perbuatan Dilara kepadanya. Sebelum pergi, Gulceren menjelaskan kepada Cansu bahwa dia tidak melakukan apa-apa dengan orang di foto itu. Foto seseorang yang bersama Gulceren itu adalah sepupunya. Dia berfoto bersama saat pesta pernikahan anak sepupunya itu. Sepupunya dituduh terlibat dalam pengedaran narkoba, namun kemudian dibebaskan setelah terbukti tidak bersalah.

Jihan mengantarkan Cansu ke rumah Dilara. Dalam perjalanan, Cansu meminta kepada Jihan untuk melakukan sesuatu agar Cansu dapat bersama lagi dengan Gulceren. Jihan pun menyanggupi hal itu.

Cansu sampai di rumah Dilara. Dilara dan Rahmi menyambutnya. Cansu terlihat senang melihat Rahmi kembali.

Gulceren di rumah Deriya. Dia curhat kepada Deriya. Gulceren mengatakan bahwa dia sudah tidak tahan dengan semua hasutan dan perbuatan Dilara kepadanya. Deriya pun sedih saat mendengarkan cerita Gulceren.

Di belakang rumah Dilara, Cansu menangis saat mengingat cacian yang dilakukan Dilara kepada Gulceren.

Yaldirin berbicaa dengan Jihan di sebuah kafe. Mereka melihat dan membahas foto-foto Gulceren dengan seseorang, dan juga sebuah koran tentang penangkapan seseorang itu. Yaldirin sudah mengetahui bahwa seseorang itu hanya dituduh alias bukan pengedar narkoba, sehingga seseorang itu dibebaskan karena terbukti tidak bersalah. Kemudian Jihan meminta Yaldirin untuk mencari orang di foto itu. Sepertinya Jihan dan Yaldirin belum mengetahui bahwa orang itu adalah sepupu Gulceren.

Di rumah Dilara, Dilara bersama Rahmi di ruang keluarga. Di kamar Cansu, Hazal yang sudah menempati kamar itu mengusir Cansu dari kamar itu. Namun Cansu tidak mau, sehingga mereka pun berdebat. Teriakan Hazal yang sedang marah terdengar oleh Dilara dan Rahmi, sehingga mereka pergi ke kamar itu. Dilara mencoba menengahi perdebatan Cansu dan Hazal, dan meminta Hazal kembali ke kamar lamanya. Namun Hazal mengancam akan pergi dari rumah itu jika dia harus pergi dari kamar Cansu. Sehingga Dilara pun balik mengancam Hazal dan mempersilahkannya pergi dari rumah itu jika tidak mau menempati kamar lamanya. Hazal yang tidak benar-benar ingin pergi dari rumah itu akhirnya menuruti keinginan Dilara dan kembali menempati kamar lamanya. Sedangkan Dilara dan Rahmi kembali ke ruang keluarga. Dilara mengatakan kepada Rahmi bahwa dia menyesal telah membawa Hazal ke rumah itu walaupun dia menyayangi Hazal.

Di rumah Deriya, Gulceren di telpon oleh Jihan. Jihan mengatakan bahwa dia percaya kepada Gulceren. Dan Jihan juga mengatakan ia ingin melihat Gulceren bahagia bersama Cansu.

Di kamar Cansu, Cansu menangis saat melihat foto Gulceren.
Sedangkan di belakang rumah Dilara, Hazal yang telah mengambil diary Ozan kemudian membuangnya ke laut.

Saat ingin berangkat ke sekolah, Cansu hanya mengambil beberapa makanan di meja makan kemudian langsung pergi. Dilara yang melihat itu langsung mengejar Cansu dan mengajaknya sarapan. Namun Cansu tidak mau dan mengatakan sudah terlambat untuk berangkat ke sekolah. Akhirnya Cansu pun pergi. Sedangkan Hazal dan Rahmi melanjutkan sarapannya.

Di toko Deriya, Gulceren memberikan makanan kepada anak Deriya, Serkan. Kemudian Jihan datang ke toko itu. Sambil menikmati kue buatan Gulceren, Jihan ngobrol dengan Gulceren saat Deriya mengatarkan anaknya ke sekolah.

Ozan baru datang, dan Dilara langsung mengajaknya ke ruang keluarga. Dilara memprovokasi Ozan dengan memperlihatkan foto-foto Gulceren yang bersama seseorang itu. Dilara mengharap Ozan membantunya untuk menjauhkan Jihan dan Cansu dari Gulceren.

Keriman di penjara bersama beberapa tahanan wanita. Keriman yang merupakan orang baru di tahanan itu dikucilkan oleh tahanan wanita lainnya. Kemudian seorang polisi memanggil beberapa tahanan yang ingin menelpon keluarganya. Dan beberapa tahanan mengantri untuk menelpon. Saat giliran Keriman untuk menelpon, Keriman menghubungi Ozkan. Yang saat itu Ozkan sedang berada di bengkel temannya. Keriman meminta Ozkan untuk mencarikannya pengacara untuk membebaskannya. Namun Ozkan tidak mau menuruti keinginan Keriman. Dan bahkan Ozkan mengatakan bahwa itu semua karena kebodohan Keriman sendiri yang telah mengambil kalung itu. Keriman sangat kesal dengan perkataan adiknya itu.

Di toko Deriya, Deriya berbicara dengan Gulceren. Deriya menyarankan Gulceren untuk kembali ke rumah barunya. Namun Gulceren tidak mau karena Cansu telah kembali ke rumah Dilara. Kemudian Deriya pergi dari toko itu untuk membeli beberapa bahan makanan. Dan Ozkan datang saat Deriya pergi.


Apa yang akan dilakukan Ozkan kepada Gulceren di toko Deriya? Apakah diary Ozan yang telah di buang Hazal akan ditemukan? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 45


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 09:35

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB