Cansu dan
Jihan di restoran. Cansu dan Jihan menceritakan Gulceren. Mereka terlihat
sangat senang menceritakan beberapa hal tentang Gulceren. Kemudian Seida, teman
Cansu yang baru datang. Jihan terlihat kaget melihat Seida, ya, orang yang
pernah dipukul Hazal. Kemudian Seida menjelaskan awal pertemanannya dengan
Cansu. Dan Seida juga menjelaskan bahwa dia lebih senang berteman dengan Cansu
daripada dengan Hazal. Seida juga menjelaskan kepada Jihan bahwa dia saat ini
sudah sekolah dengan Cansu karena mendapatkan beasiswa.
Di rumah
Dilara, Dilara, Rahmi, Ozan dan Hazal sedang menikmati sarapan. Hazal tiba-tiba
mengajak Ozan untuk pergi nonton, namun Ozan menolaknya dengan beralasan akan
pergi belajar bersama teman-temannya. Sehingga Hazal terlihat kecewa dengan
penolakan itu. Setelah itu, Dilara menanyakan kepada Ozan tentang hadiah apa
yang diberikan Jihan kepada Ozan untuk ulang tahun Ozan. Akan tetapi Ozan tidak
mau menjawab. Namun Dilara terus memaksa Ozan yang dikira Jihan tidak memberi
hadiah apapun untuk Ozan. Sehingga kemudian Ozan menjawabnya bahwa dia diberi
hadiah sebuah mobil oleh Jihan. Dilara langsung kaget dan marah mendengar
jawaban Ozan. Dilara menganggap Jihan tidak berhak memberikan mobil kepada Ozan
karena Ozan masih belum memiliki SIM. Namun Ozan mengatakan bahwa mobil itu
akan tetap digarasi sampai ia memiliki SIM.
Kemudian Emine
datang membawa beberapa makanan. Dilara menyuruh Emine memanggil Cansu untuk
ikut gabung menikmati sarapan. Namun Ozan mengatakan bahwa Cansu sudah pergi. Dilara
marah kepada Ozan karena Ozan tidak menahan Cansu pergi. Ozan tidak menahan
Cansu pergi karena Cansu mengatakan bahwa dia bahagia hidup bersama Gulceren.
Di restoran,
Gulceren sudah ada di sana. Jihan, Gulceren, Cansu dan Seida menikmati sarapan.
Jihan melihat handphonenya dan Jihan mendapat pesan gambar dari Dilara. Sepertinya
foto Gulceren dengan seseorang dan juga foto sebuah koran.
Di rumah
Dilara, Rahmi bersama Dilara melihat foto-foto Gulceren bersama seseroang. Dilara
mengatakan kepada Rahmi bahwa Gulceren bukan orang yang baik untuk Jihan dan
Cansu.
Di restoran
Jihan di telpon oleh Dilara, sehingga Jihan harus pergi dari tempat duduknya
untuk mengangkat handphonenya. Dilara mengeraskan suara handphonenya saat berbicara
dengan Jihan, sehingga Rahmi yang berada dekat Dilara juga langsung mendengar
percakapan mereka. Dilara dan Jihan berdebat mengenai gambar yang dikirim
Dilara. Jihan sangat kesal dengan provokasi yang Dilara coba lakukan kepada
Jihan tentang Gulceren. Kemudian Dilara meminta kepada Jihan untuk mengembalikan
Cansu kepadanya. Jihan yang kesal dengan perbuatan Dilara langsung menutup
handphonenya dan kembali ke tempat duduknya untuk menikmati sarapan bersama
Gulceren, Cansu dan Seida. Kemudian Cansu mengajak Seida ke kandang kuda Cansu.
Sedangkan Jihan terlihat sedih saat ngobrol dengan Gulceren. Namun Jihan tidak
menggubris gambar yang dikirim Dilara itu.
Ozan
berniat ingin pergi. Hazal yang melihat Ozan yang akan pergi menanyakannya
kemana ia akan pergi. Namun Ozan tidak menjawab kemana ia akan pergi, dan
meminta kepada Hazal untuk tidak ikut campur urusan Ozan. Setelah Ozan pergi,
Hazal dengan diam-diam masuk ke kamar Ozan. Hazal membuka dan melihat buku diary Ozan,
kemudian dia membawa diary itu.
Cansu,
Jihan dan Gulceren tiba di rumah Gulceren. Ada seseorang yang mengetok pintu. Kemudian
Cansu membukakan pintu dan yang datang adalah Dilara. Dilara langsung mengajak
Cansu untuk kembali ke rumah Dilara. Namun Cansu menolak keinginan Dilara.
Jihan dan Gulceren menghampiri Dilara yang mengajak Cansu pulang, dan akhirnya
mereka berdebat dengan Dilara. Akhirnya Dilara memperlihatkan beberapa foto
Gulceren dengan seseorang dan sebuah koran tentang penangkapan seseorang yang
bersama Gulceren itu karena terlibat narkoba. Dilara melakukan itu untuk
mempermalukan Gulceren di depan Cansu dan sekaligus untuk memprovokasi Cansu. Jihan
langsung menyuruh Dilara pergi dari rumah itu, tapi Dilara yang tak mau pergi
terus-terusan mencaci Gulceren di depan Cansu. Dan Dilara pun pergi setelah
berkali-kali Jihan mengusirnya.
Setelah Dilara
pergi, Gulceren langsung masuk ke kamarnya dan mengemasi pakaiannya ke dalam
koper. Cansu mencoba menahan Gulceren yang ingin pergi namun Gulceren tetap
pergi karena dia sudah tidak tahan dengan perbuatan Dilara kepadanya. Sebelum pergi,
Gulceren menjelaskan kepada Cansu bahwa dia tidak melakukan apa-apa dengan
orang di foto itu. Foto seseorang yang bersama Gulceren itu adalah sepupunya. Dia
berfoto bersama saat pesta pernikahan anak sepupunya itu. Sepupunya dituduh
terlibat dalam pengedaran narkoba, namun kemudian dibebaskan setelah terbukti
tidak bersalah.
Jihan mengantarkan
Cansu ke rumah Dilara. Dalam perjalanan, Cansu meminta kepada Jihan untuk melakukan
sesuatu agar Cansu dapat bersama lagi dengan Gulceren. Jihan pun menyanggupi
hal itu.
Cansu sampai
di rumah Dilara. Dilara dan Rahmi menyambutnya. Cansu terlihat senang melihat
Rahmi kembali.
Gulceren di
rumah Deriya. Dia curhat kepada Deriya. Gulceren mengatakan bahwa dia sudah
tidak tahan dengan semua hasutan dan perbuatan Dilara kepadanya. Deriya pun
sedih saat mendengarkan cerita Gulceren.
Di belakang
rumah Dilara, Cansu menangis saat mengingat cacian yang dilakukan Dilara kepada
Gulceren.
Yaldirin berbicaa
dengan Jihan di sebuah kafe. Mereka melihat dan membahas foto-foto Gulceren
dengan seseorang, dan juga sebuah koran tentang penangkapan seseorang itu. Yaldirin
sudah mengetahui bahwa seseorang itu hanya dituduh alias bukan pengedar
narkoba, sehingga seseorang itu dibebaskan karena terbukti tidak bersalah. Kemudian
Jihan meminta Yaldirin untuk mencari orang di foto itu. Sepertinya Jihan dan
Yaldirin belum mengetahui bahwa orang itu adalah sepupu Gulceren.
Di rumah
Dilara, Dilara bersama Rahmi di ruang keluarga. Di kamar Cansu, Hazal yang
sudah menempati kamar itu mengusir Cansu dari kamar itu. Namun Cansu tidak mau,
sehingga mereka pun berdebat. Teriakan Hazal yang sedang marah terdengar oleh
Dilara dan Rahmi, sehingga mereka pergi ke kamar itu. Dilara mencoba menengahi
perdebatan Cansu dan Hazal, dan meminta Hazal kembali ke kamar lamanya. Namun Hazal
mengancam akan pergi dari rumah itu jika dia harus pergi dari kamar Cansu. Sehingga
Dilara pun balik mengancam Hazal dan mempersilahkannya pergi dari rumah itu
jika tidak mau menempati kamar lamanya. Hazal yang tidak benar-benar ingin
pergi dari rumah itu akhirnya menuruti keinginan Dilara dan kembali menempati
kamar lamanya. Sedangkan Dilara dan Rahmi kembali ke ruang keluarga. Dilara
mengatakan kepada Rahmi bahwa dia menyesal telah membawa Hazal ke rumah itu walaupun
dia menyayangi Hazal.
Di rumah
Deriya, Gulceren di telpon oleh Jihan. Jihan mengatakan bahwa dia percaya
kepada Gulceren. Dan Jihan juga mengatakan ia ingin melihat Gulceren bahagia
bersama Cansu.
Di kamar
Cansu, Cansu menangis saat melihat foto Gulceren.
Sedangkan di
belakang rumah Dilara, Hazal yang telah mengambil diary Ozan kemudian
membuangnya ke laut.
Saat ingin
berangkat ke sekolah, Cansu hanya mengambil beberapa makanan di meja makan
kemudian langsung pergi. Dilara yang melihat itu langsung mengejar Cansu dan
mengajaknya sarapan. Namun Cansu tidak mau dan mengatakan sudah terlambat untuk
berangkat ke sekolah. Akhirnya Cansu pun pergi. Sedangkan Hazal dan Rahmi
melanjutkan sarapannya.
Di toko
Deriya, Gulceren memberikan makanan kepada anak Deriya, Serkan. Kemudian Jihan
datang ke toko itu. Sambil menikmati kue buatan Gulceren, Jihan ngobrol dengan
Gulceren saat Deriya mengatarkan anaknya ke sekolah.
Ozan baru
datang, dan Dilara langsung mengajaknya ke ruang keluarga. Dilara memprovokasi
Ozan dengan memperlihatkan foto-foto Gulceren yang bersama seseorang itu. Dilara
mengharap Ozan membantunya untuk menjauhkan Jihan dan Cansu dari Gulceren.
Keriman di
penjara bersama beberapa tahanan wanita. Keriman yang merupakan orang baru di
tahanan itu dikucilkan oleh tahanan wanita lainnya. Kemudian seorang polisi
memanggil beberapa tahanan yang ingin menelpon keluarganya. Dan beberapa
tahanan mengantri untuk menelpon. Saat giliran Keriman untuk menelpon, Keriman
menghubungi Ozkan. Yang saat itu Ozkan sedang berada di bengkel temannya. Keriman
meminta Ozkan untuk mencarikannya pengacara untuk membebaskannya. Namun Ozkan
tidak mau menuruti keinginan Keriman. Dan bahkan Ozkan mengatakan bahwa itu
semua karena kebodohan Keriman sendiri yang telah mengambil kalung itu. Keriman
sangat kesal dengan perkataan adiknya itu.
Di toko
Deriya, Deriya berbicara dengan Gulceren. Deriya menyarankan Gulceren untuk
kembali ke rumah barunya. Namun Gulceren tidak mau karena Cansu telah kembali
ke rumah Dilara. Kemudian Deriya pergi dari toko itu untuk membeli beberapa
bahan makanan. Dan Ozkan datang saat Deriya pergi.
Apa yang
akan dilakukan Ozkan kepada Gulceren di toko Deriya? Apakah diary Ozan yang
telah di buang Hazal akan ditemukan? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan
baca di Cansu dan Hazal Episode 45
0 komentar:
Post a Comment