Gulceren di
antar sopirnya ke tempat semak-semak dimana Hazal sedang bersembunyi. Tidak
lama kemudian Jihan dan Yaldirin pun datang. Jihan membawa Hazal ke rumah
Gulceren.
Di rumah
Alper, Dilara sedang ngobrol dengan Alper dan Solmaz. Kemudian Dilara pulang
dari rumah Alper. Sedangkan Alper dan Solmaz sangat senang di rumahnya itu.
Sepertinya mereka telah mendapatkan banyak imbalan dari Dilara karena telah
mengacaukan rapat Jihan.
Di rumah
Gulceren, Cansu membukakan pintu saat Jihan dan Gulceren yang bersama Hazal
datang. Kemudian Gulceren mencucikan wajah Hazal. Dan Hazal meminta kepada
Gulceren untuk menginap di rumah itu. Tentu saja Gulceren mengizinkannya.
Dilara baru
tiba di rumahnya. Dilara yang baru tiba itu langsung menanyakan Ozan dan Hazal
kepada Emine. Emine mengatakan bahwa Ozan sedang ada di kamarnya, sedangkan
Hazal belum datang. Dilara panik karena Hazal belum pulang.
Di rumah
Gulceren, Hazal memberitahukan kepada Cansu bahwa Yagis dan ayahnya ditembak.
Cansu langsung menangis mendengar hal itu. Kemudian Jihan memeluk Cansu yang
sedang menangis histeris. Sedangkan Gulceren memeluk Hazal yang sedang
ketakutan. Setelah itu, Jihan menanyakan kepada Hazal siapa ayah Yagis
sebenarnya. Karena Hazal baru mengenal Yagis dan tidak tahu siapa ayah Yagis,
kemudian Cansu yang menjawab bahwa ayah Yagis adalah seorang pengusaha tekstil.
Selanjutnya, Jihan menanyakan kembali kejadian itu pada Hazal, dan Hazal
menceritakannya. Selain itu, Hazal juga mengatakan bahwa dia melihat salah satu
dari mereka yang telah menembak Yagis dan ayahnya.
Dilara
menelpon Hazal, dan menanyakan keberadaan Hazal. Sebelum Hazal menjawab, Jihan
mengambil handphone Hazal. Jihan memberitahukan kepada Dilara bahwa Hazal sedang
berada di rumah Gulceren. tentu saja Dilara marah setelah mengetahui Hazal
berada di rumah Gulceren. Jihan dan Dilara pun berdebat. Kemudian Jihan
menceritakan kejadian yang telah menimpa Hazal.
Dilara yang
tidak terima kalau Hazal bersama Gulceren langsung pergi menuju rumah Gulceren.
Dan Rahmi ikut bersama Dilara.
Di rumah
Gulceren, Jihan menelpon Yaldirin. Jihan bertanya kepada Yaldirin, informasi
apa yang telah ia dapat dari pembunuhan itu. Yaldirin mengatakan bahwa polisi
masih menyelidiki kasus itu, dan polisi masih belum mengetahui tentang Hazal
yang juga berada di mobil itu.
Cansu
melihat berita pembunuhan itu dari tabletnya dan memperlihatkannya kepada
Jihan. Kemudian bel rumah berbunyi, yaitu Dilara yang datang bersama Rahmi.
Dilara yang baru datang langsung memeluk Hazal dan mengajaknya pulang. Tidak
cuma Hazal, Cansu pun di ajaknya pulang bersamanya. Namun Jihan mengatakan
Hazal akan menginap di rumah Gulceren untuk malam itu. Kemudian Jihan membawa
Dilara keluar dari rumah itu, dan Rahmi mengikuti mereka. Mereka kembali
berdebat. Jihan marah karena Dilara tidak mengawasi Hazal dan tidak mengetahui
kemana Hazal pergi malam itu. Kemudian Dilara pergi dari rumah itu bersama
Rahmi. Setelah Dilara pergi, Jihan menelpon seseorang untuk menjaga rumah
Dilara.
Di ruang
keluarga, Hazal meminta untuk tidur bersama Gulceren. Sebelum Gulceren
meng-iya-kannya, Gulceren menatap kepada Cansu.
Gulceren
pergi ke kamarnya bersama Hazal, sedangkan Cansu tetap di ruang keluarga
bersama Jihan.
Di pagi
hari, Gulceren menyiapkan sarapan, dan mengatakan kepada Jihan bahwa Hazal
tidurnya tidak nyenyak. Kemudian Cansu dan Hazal datang ke ruangan itu untuk
sarapan. Namun Gulceren belum kelar menyiapkan sarapannya. Sehingga Cansu dan
Hazal menonton tv sambil menunggu Gulceren yang menyiapkan sarapan. Tv itu
menayangkan sebuah berita tentang pembunuhan. Dan dalam berita itu, dijelaskan
bahwa Hazal merupakan satu-satunya saksi dalam pembunuhan itu. Jihan yang
mengetahui itu langsung mematikan tv-nya agar Hazal tidak panik karena takut.
Gulceren sangat takut setelah mendengar berita itu. Kemudian Jihan mengatakan
kepada Gulceren akan membawa Hazal ke suatu tempat untuk melindunginya dari
para pembunuh itu. Namun Jihan tidak mengatakan kalau dia juga akan membawa
Gulceren.
Di rumah
keriman, Ozkan sedang sarapan sambil menonton tv. Namun Ozkan langsung
mematikan tv-nya setelah mengetahui acara tv itu adalah berita. Sehingga dia
tidak tahu tentang kejadian yang menimpa Hazal.
Di penjara,
keriman sedang menonton tv. Keriman sangat terkejut saat menonton berita di tv.
Dimana dalam berita itu membawa-bawa nama Hazal. Keriman sangat senang karena
Hazal telah muncul diberita, walaupun Keriman tidak mengetahui mengapa Hazal
muncul di berita. Keriman membanggakan diri dan mengatakan kepada tahanan
lainnya bahwa Hazal, anak Jihan adalah keponakannya. Namun tahanan lainnya mengejeknya dan
menganggap Keriman sudah gila.
Dilara
bersama Candan datang ke rumah Gulceren. Dilara meminta Cansu dan Hazal untuk
tinggal bersama Dilara. Namun Jihan menyuruh Dilara pergi dari rumah itu.
Kemudian Yaldirin juga datang ke rumah Gulceren, dan mengatakan kepada Jihan
bahwa para pengawal sudah siap untuk mengawal Jihan yang akan pergi. Sehingga
Dilara kaget mendengar perkataan Yaldirin, dan menanyakan kepada Jihan kemana
ia akan pergi. Jihan mengatakan kepada Dilara bahwa dia akan pergi bersama
Gulceren untuk membawa Hazal ke suatu tempat untuk melindungi dari para
pembunuh itu. Gulceren yang tidak diberi tahu sebelumnya juga kaget mendengar perkataan
Jihan. Jihan juga mengatakan bahwa Cansu untuk sementara akan tinggal bersama
Dilara. Gulceren tidak terima mendengar perkataan Jihan.
Saat akan
berangkat, beberapa pengawal sudah siap untuk melindungi Jihan, Gulceren dan
Hazal. Cansu meminta kepada Jihan untuk ikut bersamanya, namun Jihan menolaknya
dan menyuruhnya untuk tinggal bersama Dilara beberapa waktu. Sebelum pergi,
Gulceren memeluk Cansu dan berjanji untuk sering menelponnya.
Jihan yang
bersama Gulceren dan Hazal dan juga beberapa pengawalnya telah sampai di sebuah
hotel. Hotel itu telah dipesannya. Sehingga tak satu kamarpun yang ada orangnya
di hotel itu. Di sebuah kamar sudah ada beberapa polisi yang menunggunya untuk
menanyai beberapa hal kepada Hazal. Kemudian polisi mulai menanyakan kejadian
itu pada Hazal dan Hazal pun mulai menceritakannya.
Dilara
membawa Cansu pulang bersama Candan. Dalam perjalanan, Dilara mengatakan kepada
Candan bahwa dirinya sangat kesal dengan Jihan dan Gulceren.
Dan Cansu
mengatakan kepada Dilara bahwa seharusnya dia yang harus berada dalam mobil itu
bersama Yagis, akan tetapi Yagis telah pergi dengan Hazal karena Hazal memprovokasi
Yagis tentang Cansu. Dan Cansu sangat kesal dengan Dilara karena dia selalu
membela Hazal dan menganggap Hazal selalu benar.
Di hotel,
polisi melihatkan beberapa foto kepada hazal. Sedangkan salah satu dari polisi
sedang ngobrol dengan Yaldirin. Kemudian hazal melihat salah satu dari mereka
yang menembak itu. Polisi pergi dari hotel itu setelah mendapatkan beberapa
informasi dari Hazal.
Yaldirin
juga pergi dari hotel itu.
Dilara tiba
du rumahnya. Di rumah Dilara sudah ada beberapa orang yang menjaga rumah itu. Dilara
dan Cansu turun dari mobil Candan sedangkan Candan langsung pergi.
Saat cansu
datang, dia langsung bertemu dengan Ozan.
Ozkan
keluar dari rumah Keriman. Saat pergi, seorang tetangga memberitahukan tentang Hazal
pada Ozkan. Ozkan pun terkejut dan langsung melihat handphonenya untuk
mengetahui berita itu.
Alper dan
Solmaz sedang menaruh beberapa baju yang baru dibelinya ke dalam lemari. Ada
seseorang yang mengetok pintu, sehingga Solmaz pergi untuk membukanya.
Bagaimana
sikap Cansu saat kembali tinggal bersama Dilara? Dan ingin tahu
bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 47
0 komentar:
Post a Comment