Dilara tiba
di rumahnya. Dengan terburu-buru, ia langsung memanggil dan masuk ke kamar
Cansu. Namun yang dilihatnya adalah Hazal yang sedang memasukkan bajunya ke
dalam lemari di kamar Cansu. Tentu saja Dilara marah melihat apa yang telah
Hazal lakukan. Hazal kesal karena dimarahi oleh Dilara yang telah memindahkan
barang-barangnya ke kamar Cansu. Hazal ngambek dan pergi ke kamarnya. Dilara
mengikuti Hazal dan menenangkannya. Dilara akhirnya menyetujui keinginan Hazal
untuk menempati kamar Cansu.
Gulceren
dan Cansu di rumah barunya sedang menempatkan dan menata barang-barangnya.
Sementara Dilara di rumahnya sedang kesal kepada Jihan karena telah memberikan
rumah untuk Gulceren.
Di rumah
Keriman sedang ngobrol dengan tetangganya. Sepertinya mereka membicarakan
Gulceren dan menjelek-jelekkannya. Kemudian Dilara datang ke rumah Keriman dan
menanyakan tentang Cansu. Namun Keriman tidak mengetahui rumah Gulceren dan
Cansu yang baru. Akan tetapi setelah Dilara memberikan imbalan kepadanya
(apalagi kalau bukan uang yang diharapkan Keriman), akhirnya Keriman menyetujui
dan akan memberikan informasi secepatnya jika mengetahui keberadaan Gulceren
dan Cansu.
Candan
sedang bersama Dilara di kantornya. Mereka yang ingin mengetahui alamat Gulceren
dan Cansu, akhirnya mereka menelpon Cansu. Candan menanyakan alamatnya saat ini
kepada Cansu. Namun tetap saja Cansu tidak memberikan alamatnya. Dilara kesal
karena Cansu tetap tidak memberitahukan alamatnya. Kemudian Candan dan Dilara
berdiskusi dan mencari cara baru untuk mengalahkan dan menghancurkan Gulceren.
Rahmi yang
merasa takut pada Alper akan melaporkannya ke polisi, akhirnya dia kembali ke
Rusia.
Di rumah
sakit, Alper di tanya beberapa hal oleh polisi. Namun Alper merahasiakan orang
yang telah memukulinya hingga koma itu. Alper mengatakan bahwa dia tidak ingat
siapa yang telah menyerangnya. Akan tetapi setelah polisi pergi, Alper
mengatakan siapa orang yang telah memukulinya kepada istrinya. Alper mengatakan
kepada Solmaz bahwa Rahmi yang telah menyerangnya. Dia tidak mengatakannya
kepada polisi karena dia ingin memanfaatkan hal itu untuk membalas dendam dan
menghancurkan Jihan dan Dilara.
Hazal
pindah ke sekolah baru yaitu sekolah privat tempat Cansu sekolah. Dilara
menghantarkan Hazal ke sekolah barunya. Dilara mengharapkan dapat bertemu Cansu
saat menghantarkan Hazal, namun dia tidak bertemu dengannya.
Dari
penjara Oskan mengirimkan surat kepada Cansu yang telah ditulisnya beberapa
waktu lalu. Dia mengirim surat itu ke rumah Dilara. Tentu saja Dilara yang
membaca surat itu, karena Cansu sudah pergi dari rumah itu. Dalam suratnya,
Oskan menjelaskan bahwa dia menyesal dengan apa yang telah dilakukannya. Selain
itu, Oskan juga menjelaskan bahwa dia saat ini menjadi seorang narapidana.
Dilara yang
kesal setelah membacanya, langsung membawa surat itu kepada Candan.
Di sekolah
barunya, Hazal ngobrol dengan beberapa teman barunya. Dengan sombong dia
mengatakan bahwa dia adalah anak kandung Jihan. Selain itu dia juga
menjelek-jelekkan Cansu pada teman-temannya. Namun Hazal sempat terkejut saat
melihat Saida (Sahabat dekatnya yang telah dihajarnya beberapa waktu lalu) juga
sekolah yang sama dengannya. Apalagi saat melihat Saida berteman dengan Cansu.
Dia tidak berhenti untuk menjelek-jelekan Cansu.
Dengan
mengikuti saran dari Candan, Dilara akhirnya membebaskan Oskan dari penjara.
Candan
mengajak Dilara untuk pergi ke kantor pamannya. Candan mengajaknya ke kantor
pamannya agar mereka juga dibantu oleh pamannya. Dilara dengan senang
menyetujui keinginan Candan.
Apa
yang diharapkan Dilara dengan membebaskan Oskan dari penjara? Dan
ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 40
0 komentar:
Post a Comment