Di toko
Deriya, Gulceren memberitahukan kepada Deriya tentang kehilangan uangnya. Namun
Gulceren merasa aneh karena uangnya hilang, akan tetapi dompetnya ada. Kemudian
handphone Gulceren berbunyi dan Jihan menelpon Gulceren. Jihan memberitahukan bahwa
Hazal bertengkar dengan temannya di sekolah. Gulceren sangat terkejut mendengar
hal itu.
Di rumah
Dilara, Ozan melihat rekaman video pertengkaran Hazal itu bersama Rahmi. Dengan
bergumam, Rahmi mengatakan Hazal seorang monster. Kemudian Rahmi di telpon
seseorang. Teman Rahmi memberitahukan bahwa Alper sudah mulai siuman dari
komanya. Rahmi sepertinya khawatir dengan hal itu.
Di sebuah
kafe, Jihan berbicara dengan Gulceren dan Hazal. Gulceren marah kepada Hazal,
dan dia bertanya kepadanya mengapa dia bisa melakukan hal itu kepada
sahabatnya. Namun Hazal hanya diam saja. Gulceren meminta kepada Jihan agar
Hazal tinggal bersamanya, karena Gulceren kurang percaya dengan kehidupan Hazal
di rumah Dilara. Saat pulang, Gulceren di hantar oleh Jihan. Gulceren duduk di
depan bersama Jihan. Sedangkan Hazal duduk di kursi belakang. Saat Gulceren
akan turun, Gulceren meminta Hazal untuk turun bersamanya. Namun Hazal hanya
diam saja, dan yang ditampakkannya hanyalah wajah sinis dan kebenciannya
terhadap Gulceren. Akhirnya Gulceren tetap tidak dapat membawa Hazal untuk
tinggal bersamanya.
Di kantor
Candan, Candan melihat video rekaman pertengkaran Hazal itu bersama Dilara. Candan
tertawa melihat video itu. Dengan heran, Dilara bertanya kepada Candan mengapa
dia tertawa saat melihat video itu. Namun Candan menjawabnya dengan mengatakan
agar Dilara jangan terlalu memikirkan rekaman pertengkaran Hazal. Candan
menambahkan bahwa Dilara harus fokus dengan persoalan perusahaannya dengan
Jihan.
Di
kamarnya, sambil menangis Hazal melihat kembali video pertengkarannya itu. Para
pembantu juga melihat video itu. Para pembantu terkejut saat mengetahui Cansu
sedang mengawasi apa yang mereka lakukan. Cansu yang merasa kasihan terhadap Hazal
meminta para pembantu untuk tidak melihat video itu lagi.
Dilara yang
baru datang langsung memarahi Jihan di ruang depan. Sedangkan Hazal sedang
menaiki tangga menuju ruang depan. Dilara yang sedang marah dengan Jihan
meminta agar Jihan membawa Hazal kembali bersama Gulceren keesokan harinya.
Sepertinya Dilara sangat kesal dengan sikap Hazal dalam rekaman video itu.
Hazal yang mendengar pembicaraan Dilara langsung pergi ke kamarnya.
Gulceren
memandangi beberapa foto di kamarnya. Sepertinya dia memandangi foto Hazal.
Di ruang
makan, Jihan hendak makan malam bersama anak-anaknya. Karena Hazal belum ada di
ruang itu, Jihan meminta Emine untuk memanggil Hazal agar ikut bergabung
bersama mereka. Emine pun langsung pergi ke kamar Hazal. Dari ruang makan, terdengar
Emine berteriak memanggil nama Hazal. Sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi
dengan Hazal. Semua orang yang ada di ruang makan langsung pergi ke kamar
Hazal. Sepertinya Hazal frustasi dengan perkataan Dilara, dan dia mencoba untuk
bunuh diri.
Melihat
keadaan Hazal, Jihan langsung menggendongnya dan membawanya ke mobil untuk di
bawa ke rumah sakit. Keluarga Jihan sangat panik dengan keadaan itu. Dalam
perjalanan, Dilara yang sedang merangkul Hazal yang tidak sadarkan diri meminta
Jihan untuk menambah kecepatan mobilnya.
Di toko
Deriya Gulceren minum bersamanya. Dalam perbincangannya, Gulceren
memberitahukan kepada Deriya bahwa dia sedang khawatir dan selalu terfikirkan
akan Hazal. Sehingga Deriya meminta kepada Gulceren untuk menelpon Hazal agar
kekhawatirannya menghilang. Akhirnya Gulceren pun menghubungi Hazal.
Di rumah
Dilara, Cansu dan Ozan sedang termenung dan saling menyalahi dirinya sendiri
atas kejadian yang menimpa Hazal. Kemudian mereka di kagetkan dengan
berbunyinya handphone Hazal di kamarnya. Mereka langsung berlari ke kamar Hazal
untuk mengetahui siapa yang telah menghubungi Hazal. Mereka sepertinya takut
akan terjadi hal yang lebih buruk dengan keadaan Hazal. Namun Ozan meminta agar
tidak mengangkat telpon tersebut setelah mengetahui yang menelpon adalah
Gulceren. Cansu yang takut terjadi sesuatu dengan Gulceren tetap mengangkat
telpon tersebut walau Ozan melarangnya.
Gulceren
yang sedang mengkhawatirkan Hazal, bertambah khawatir karena yang mengangkat
handphone Hazal adalah Cansu. Dengan gugup Cansu pun akhirnya memberitahukan
kepada Gulceren atas keadaan yang telah menimpa Hazal. Gulceren yang mendengar
penjelasan Cansu langsung berlari keluar dari toko Deriya. Sepertinya Gulceren
akan pergi ke rumah sakit. Sedangkan Cansu dan Ozan juga bergegas untuk pergi
ke rumah sakit.
Di rumah
sakit, Hazal sudah sadar saat di periksa oleh dokter di ruang rawatnya. Dokter
melakukan beberapa jahitan pada tangan Hazal. Di luar ruangan, Jihan sedang
berdebat dengan Dilara. Jihan mengatakan itu semua karena Dilara. Tentu saja
Dilara tidak terima dengan perkataan Jihan. Dan Dilara tetap tidak terima saat
Jihan mengatakan bahwa Hazal melakukan itu karena dia frustasi saat mendengar
Dilara tidak menyukainya dan meminta Jihan untuk mengembalikannya kepada
Gulceren.
Gulceren baru
sampai di rumah sakit. Gulceren langsung marah-marah kepada Dilara yang sedang
berdebat dengan Jihan. Gulceren benar-benar marah pada Dilara saat itu. Dan
Dilara hanya terdiam saat Gulceren sangat marah. Kemudian Ozan dan Cansu juga
datang saat Gulceren menangis meratapi kejadian yang menimpa Hazal.
Gulceren
langsung masuk ke ruang rawat Hazal setelah dokter memperbolehkannya. Di ruang
rawat, dalam keadaan menangis Gulceren memanjakan Hazal dengan membelai-belai
rambutnya. Tidak lama kemudian Dilara pun masuk ke ruang rawat untuk membawa
Hazal pulang. Gulceren mencoba ingin memasang sepatu Hazal saat Hazal mau turun
dari tempat tidurnya. Namun seorang perawat yang mengetahui hal itu meminta
Gulceren untuk tidak melakukannya, karena perawat itu yang akan melakukannya.
Sedangkan Dilara hanya pergi begitu saja dari ruang rawat.
Di depan
ruang rawat, Gulceren meminta kepada Hazal untuk pulang bersamanya. Dan Dilara
juga meminta Hazal untuk pulang bersamanya. Gulceren berkali-kali meminta
kepada Hazal, namun Hazal langsung memeluk Dilara yang berarti bahwa Hazal
lebih memilih tinggal bersama Dilara. Ozan yang juga melihat hal itu tambah
benci dengan sikap Hazal yang tidak menghargai Gulceren. Gulceren pergi dari
ruangan itu dengan lemah tak berdaya karena sikap Hazal. Sedangkan Cansu sangat
sedih melihat keadaan ibu kandungnya itu. Ozan diminta Dilara untuk mengambil
kursi roda untuk Hazal, sedangkan Jihan mengurus kepulangan Hazal ke ruang
administrasi.
Cansu yang
tidak tega dengan keadaan Gulceren langsung mengejarnya. Dilara mengejar Cansu
untuk menghalanginya. Akhirnya Cansu mendapati Gulceren di depan ruang
administrasi. Cansu meminta kepada Gulceren agar ia diizinkan untuk tinggal
bersamanya. Mendengar hal itu, Dilara langsung marah-marah dan menarik tangan
Cansu. Gulceren yang tidak mempunyai apa-apa juga mencoba menolak keinginan
Cansu. Namun Cansu bersikeras untuk tinggal bersama Gulceren. Dilara mengadu
kepada Jihan saat Jihan baru sampai di tempat itu. Akan tetapi Jihan mengizinkan
permintaan Cansu. Dilara yang tidak terima dengan hal itu menyinggung tentang
kemiskinan Gulceren. Gulceren pun akhirnya mengizinkan Cansu untuk tinggal
bersamanya setelah mendengar perkataan Dilara yang membuatnya kesal itu.
Setelah Gulceren pergi bersama Cansu, Dilara meminta kepada Jihan untuk membawa
Cansu kembali besok.
Gulceren
bersama Cansu tiba di rumah Keriman. Keriman sangat senang melihat Cansu pulang
bersama Gulceren. Sepertinya ada suatu hal yang membuat Keriman sangat senang
melihat Cansu pulang bersama Gulceren.
Keluarga
Dilara tiba di rumahnya. Dilara dan Jihan mengantar Hazal ke kamarnya. Dilara
dan Jihan mencoba untuk memanjakan Hazal dan meminta agar dia tidak melakukan
hal itu lagi. Setelah Hazal istirahat mereka pun pergi dari kamar Hazal.
Di rumah
Keriman, saat Cansu pergi ke kamar mandi Keriman bertanya kepada Gulceren
mengapa Cansu tinggal bersamanya. Namun Gulceren tidak memperdulikan pertanyaan
Keriman. Dan Gulceren pun marah setelah Keriman menanyakan uang yang akan di dapatnya
karena Cansu tinggal bersamanya. Gulceren akhirnya pergi ke kamarnya untuk
menghindari perkataan Keriman yang lagi-lagi tentang uang.
Saat di
kamarnya, Gulceren di telpon oleh Jihan. Jihan menawarkan sebuah rumah untuk
Gulceren tinggal bersama Cansu. Namun Gulceren menolak tawaran Jihan dan dia
mengatakan akan mengembalikan Cansu keesokan harinya. Jihan pun sedih mendengar
hal itu.
Di rumah
Dilara, Ozan bicara dengan Jihan. Jihan meminta kepada Ozan agar dia bersikap
baik kepadanya. Setelah meng-iya-kannya, Ozan meminta kepada Jihan agar
menjemput Cansu. Namun Jihan menolak hal itu karena Jihan menginginkan Cansu
dan Gulceren bahagia. Di tengah perbincangan, Ozan juga menanyakan kemana Rahmi
pergi. Namun Jihan tidak mengetahui kemana Rahmi pergi. Sepertinya mereka
berdua mencurigai sikap Rahmi yang berubah.
Dilara ke
ruang depan dengan membawa sebuah koper. Jihan bersama Ozan pun pergi ke ruang
depan. Dilara mengusir Jihan dari rumahnya karena Jihan telah membiarkan Cansu
pergi bersama Gulceren. Melihat keegoisan Dilara, Ozan pun ingin pergi bersama
Jihan. Namun Jihan mencegah keinginan Ozan. Jihan pun pergi meninggalkan rumah
Dilara. Ozan sangat membenci sikap ibunya itu.
Kemana
sebenarnya Rahmi pergi? Apa yang akan dilakukan Dilara atas perginya Cansu
bersama Gulceren? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan
baca di Cansu dan Hazal Episode 38
0 komentar:
Post a Comment