Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 37



Di toko Deriya, Gulceren memberitahukan kepada Deriya tentang kehilangan uangnya. Namun Gulceren merasa aneh karena uangnya hilang, akan tetapi dompetnya ada. Kemudian handphone Gulceren berbunyi dan Jihan menelpon Gulceren. Jihan memberitahukan bahwa Hazal bertengkar dengan temannya di sekolah. Gulceren sangat terkejut mendengar hal itu.

Di rumah Dilara, Ozan melihat rekaman video pertengkaran Hazal itu bersama Rahmi. Dengan bergumam, Rahmi mengatakan Hazal seorang monster. Kemudian Rahmi di telpon seseorang. Teman Rahmi memberitahukan bahwa Alper sudah mulai siuman dari komanya. Rahmi sepertinya khawatir dengan hal itu.

Di sebuah kafe, Jihan berbicara dengan Gulceren dan Hazal. Gulceren marah kepada Hazal, dan dia bertanya kepadanya mengapa dia bisa melakukan hal itu kepada sahabatnya. Namun Hazal hanya diam saja. Gulceren meminta kepada Jihan agar Hazal tinggal bersamanya, karena Gulceren kurang percaya dengan kehidupan Hazal di rumah Dilara. Saat pulang, Gulceren di hantar oleh Jihan. Gulceren duduk di depan bersama Jihan. Sedangkan Hazal duduk di kursi belakang. Saat Gulceren akan turun, Gulceren meminta Hazal untuk turun bersamanya. Namun Hazal hanya diam saja, dan yang ditampakkannya hanyalah wajah sinis dan kebenciannya terhadap Gulceren. Akhirnya Gulceren tetap tidak dapat membawa Hazal untuk tinggal bersamanya.

Di kantor Candan, Candan melihat video rekaman pertengkaran Hazal itu bersama Dilara. Candan tertawa melihat video itu. Dengan heran, Dilara bertanya kepada Candan mengapa dia tertawa saat melihat video itu. Namun Candan menjawabnya dengan mengatakan agar Dilara jangan terlalu memikirkan rekaman pertengkaran Hazal. Candan menambahkan bahwa Dilara harus fokus dengan persoalan perusahaannya dengan Jihan.

Di kamarnya, sambil menangis Hazal melihat kembali video pertengkarannya itu. Para pembantu juga melihat video itu. Para pembantu terkejut saat mengetahui Cansu sedang mengawasi apa yang mereka lakukan. Cansu yang merasa kasihan terhadap Hazal meminta para pembantu untuk tidak melihat video itu lagi.
Dilara yang baru datang langsung memarahi Jihan di ruang depan. Sedangkan Hazal sedang menaiki tangga menuju ruang depan. Dilara yang sedang marah dengan Jihan meminta agar Jihan membawa Hazal kembali bersama Gulceren keesokan harinya. Sepertinya Dilara sangat kesal dengan sikap Hazal dalam rekaman video itu. Hazal yang mendengar pembicaraan Dilara langsung pergi ke kamarnya.

Gulceren memandangi beberapa foto di kamarnya. Sepertinya dia memandangi foto Hazal.

Di ruang makan, Jihan hendak makan malam bersama anak-anaknya. Karena Hazal belum ada di ruang itu, Jihan meminta Emine untuk memanggil Hazal agar ikut bergabung bersama mereka. Emine pun langsung pergi ke kamar Hazal. Dari ruang makan, terdengar Emine berteriak memanggil nama Hazal. Sepertinya ada sesuatu yang telah terjadi dengan Hazal. Semua orang yang ada di ruang makan langsung pergi ke kamar Hazal. Sepertinya Hazal frustasi dengan perkataan Dilara, dan dia mencoba untuk bunuh diri.
Melihat keadaan Hazal, Jihan langsung menggendongnya dan membawanya ke mobil untuk di bawa ke rumah sakit. Keluarga Jihan sangat panik dengan keadaan itu. Dalam perjalanan, Dilara yang sedang merangkul Hazal yang tidak sadarkan diri meminta Jihan untuk menambah kecepatan mobilnya.

Di toko Deriya Gulceren minum bersamanya. Dalam perbincangannya, Gulceren memberitahukan kepada Deriya bahwa dia sedang khawatir dan selalu terfikirkan akan Hazal. Sehingga Deriya meminta kepada Gulceren untuk menelpon Hazal agar kekhawatirannya menghilang. Akhirnya Gulceren pun menghubungi Hazal.

Di rumah Dilara, Cansu dan Ozan sedang termenung dan saling menyalahi dirinya sendiri atas kejadian yang menimpa Hazal. Kemudian mereka di kagetkan dengan berbunyinya handphone Hazal di kamarnya. Mereka langsung berlari ke kamar Hazal untuk mengetahui siapa yang telah menghubungi Hazal. Mereka sepertinya takut akan terjadi hal yang lebih buruk dengan keadaan Hazal. Namun Ozan meminta agar tidak mengangkat telpon tersebut setelah mengetahui yang menelpon adalah Gulceren. Cansu yang takut terjadi sesuatu dengan Gulceren tetap mengangkat telpon tersebut walau Ozan melarangnya.
Gulceren yang sedang mengkhawatirkan Hazal, bertambah khawatir karena yang mengangkat handphone Hazal adalah Cansu. Dengan gugup Cansu pun akhirnya memberitahukan kepada Gulceren atas keadaan yang telah menimpa Hazal. Gulceren yang mendengar penjelasan Cansu langsung berlari keluar dari toko Deriya. Sepertinya Gulceren akan pergi ke rumah sakit. Sedangkan Cansu dan Ozan juga bergegas untuk pergi ke rumah sakit.

Di rumah sakit, Hazal sudah sadar saat di periksa oleh dokter di ruang rawatnya. Dokter melakukan beberapa jahitan pada tangan Hazal. Di luar ruangan, Jihan sedang berdebat dengan Dilara. Jihan mengatakan itu semua karena Dilara. Tentu saja Dilara tidak terima dengan perkataan Jihan. Dan Dilara tetap tidak terima saat Jihan mengatakan bahwa Hazal melakukan itu karena dia frustasi saat mendengar Dilara tidak menyukainya dan meminta Jihan untuk mengembalikannya kepada Gulceren.

Gulceren baru sampai di rumah sakit. Gulceren langsung marah-marah kepada Dilara yang sedang berdebat dengan Jihan. Gulceren benar-benar marah pada Dilara saat itu. Dan Dilara hanya terdiam saat Gulceren sangat marah. Kemudian Ozan dan Cansu juga datang saat Gulceren menangis meratapi kejadian yang menimpa Hazal.

Gulceren langsung masuk ke ruang rawat Hazal setelah dokter memperbolehkannya. Di ruang rawat, dalam keadaan menangis Gulceren memanjakan Hazal dengan membelai-belai rambutnya. Tidak lama kemudian Dilara pun masuk ke ruang rawat untuk membawa Hazal pulang. Gulceren mencoba ingin memasang sepatu Hazal saat Hazal mau turun dari tempat tidurnya. Namun seorang perawat yang mengetahui hal itu meminta Gulceren untuk tidak melakukannya, karena perawat itu yang akan melakukannya. Sedangkan Dilara hanya pergi begitu saja dari ruang rawat.
Di depan ruang rawat, Gulceren meminta kepada Hazal untuk pulang bersamanya. Dan Dilara juga meminta Hazal untuk pulang bersamanya. Gulceren berkali-kali meminta kepada Hazal, namun Hazal langsung memeluk Dilara yang berarti bahwa Hazal lebih memilih tinggal bersama Dilara. Ozan yang juga melihat hal itu tambah benci dengan sikap Hazal yang tidak menghargai Gulceren. Gulceren pergi dari ruangan itu dengan lemah tak berdaya karena sikap Hazal. Sedangkan Cansu sangat sedih melihat keadaan ibu kandungnya itu. Ozan diminta Dilara untuk mengambil kursi roda untuk Hazal, sedangkan Jihan mengurus kepulangan Hazal ke ruang administrasi.
Cansu yang tidak tega dengan keadaan Gulceren langsung mengejarnya. Dilara mengejar Cansu untuk menghalanginya. Akhirnya Cansu mendapati Gulceren di depan ruang administrasi. Cansu meminta kepada Gulceren agar ia diizinkan untuk tinggal bersamanya. Mendengar hal itu, Dilara langsung marah-marah dan menarik tangan Cansu. Gulceren yang tidak mempunyai apa-apa juga mencoba menolak keinginan Cansu. Namun Cansu bersikeras untuk tinggal bersama Gulceren. Dilara mengadu kepada Jihan saat Jihan baru sampai di tempat itu. Akan tetapi Jihan mengizinkan permintaan Cansu. Dilara yang tidak terima dengan hal itu menyinggung tentang kemiskinan Gulceren. Gulceren pun akhirnya mengizinkan Cansu untuk tinggal bersamanya setelah mendengar perkataan Dilara yang membuatnya kesal itu. Setelah Gulceren pergi bersama Cansu, Dilara meminta kepada Jihan untuk membawa Cansu kembali besok.

Gulceren bersama Cansu tiba di rumah Keriman. Keriman sangat senang melihat Cansu pulang bersama Gulceren. Sepertinya ada suatu hal yang membuat Keriman sangat senang melihat Cansu pulang bersama Gulceren.

Keluarga Dilara tiba di rumahnya. Dilara dan Jihan mengantar Hazal ke kamarnya. Dilara dan Jihan mencoba untuk memanjakan Hazal dan meminta agar dia tidak melakukan hal itu lagi. Setelah Hazal istirahat mereka pun pergi dari kamar Hazal.

Di rumah Keriman, saat Cansu pergi ke kamar mandi Keriman bertanya kepada Gulceren mengapa Cansu tinggal bersamanya. Namun Gulceren tidak memperdulikan pertanyaan Keriman. Dan Gulceren pun marah setelah Keriman menanyakan uang yang akan di dapatnya karena Cansu tinggal bersamanya. Gulceren akhirnya pergi ke kamarnya untuk menghindari perkataan Keriman yang lagi-lagi tentang uang.
Saat di kamarnya, Gulceren di telpon oleh Jihan. Jihan menawarkan sebuah rumah untuk Gulceren tinggal bersama Cansu. Namun Gulceren menolak tawaran Jihan dan dia mengatakan akan mengembalikan Cansu keesokan harinya. Jihan pun sedih mendengar hal itu.

Di rumah Dilara, Ozan bicara dengan Jihan. Jihan meminta kepada Ozan agar dia bersikap baik kepadanya. Setelah meng-iya-kannya, Ozan meminta kepada Jihan agar menjemput Cansu. Namun Jihan menolak hal itu karena Jihan menginginkan Cansu dan Gulceren bahagia. Di tengah perbincangan, Ozan juga menanyakan kemana Rahmi pergi. Namun Jihan tidak mengetahui kemana Rahmi pergi. Sepertinya mereka berdua mencurigai sikap Rahmi yang berubah.

Dilara ke ruang depan dengan membawa sebuah koper. Jihan bersama Ozan pun pergi ke ruang depan. Dilara mengusir Jihan dari rumahnya karena Jihan telah membiarkan Cansu pergi bersama Gulceren. Melihat keegoisan Dilara, Ozan pun ingin pergi bersama Jihan. Namun Jihan mencegah keinginan Ozan. Jihan pun pergi meninggalkan rumah Dilara. Ozan sangat membenci sikap ibunya itu.



Kemana sebenarnya Rahmi pergi? Apa yang akan dilakukan Dilara atas perginya Cansu bersama Gulceren? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 38


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 11:15

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB