Sinopsis Cansu dan Hazal episode 36



Ozan yang sebelumnya sudah janjian akhirnya bertemu dengan Saida. Ozan berbicara ini itu agar Saida mengatakan yang sebenarnya bahwa Hazal lah yang melaporkannya ke polisi. Usaha Ozan pun tidak sia-sia. Saida akhirnya memberitahukan bahwa memang Hazal yang telah melaporkannya ke polisi. Ozan mencoba menutupi kekesalannya pada Hazal di depan Saida. Saida pun mengatakan semoga cepat sembuh kepada Jihan yang terluka karena tertembak. Mendengar hal itu, Ozan kaget. Karena keluarganya berusaha untuk menutupi hal itu. Sehingga dia bertanya siapa yang telah memberitahukannya tentang hal itu. Lagi-lagi Hazal lah yang telah memberitahukannya.

Di rumah Dilara, Dilara memberikan kamar baru yang lebih luas dari sebelumnya kepada Hazal. Namun Hazal masih belum puas. Hazal meminta kepada Dilara agar tembok kamarnya di jebol sehingga kamarnya lebih luas lagi. Dilara yang kurang senang dengan permintaan Hazal menjawabnya dengan akan mempertimbangkannya.

Sepulangnya dari berkuda, Jihan, Gulceren dan Cansu pergi makan bersama di sebuah restoran. Namun, teman yayasan Dilara yang juga berada di tempat itu melihat kebersamaan mereka. Teman Dilara tidak tinggal diam melihat hal itu, dan dia langsung merekamnya dengan handphonenya. Setelah itu dia langsung mengirim rekaman itu kepada Solmaz dan Solmaz mengirim kembali kepada Dilara.

Di rumah Dilara sangat marah setelah melihat rekaman video itu. Dia langsung menelpon Cansu. Namun Cansu yang tidak ingin kebersamaannya di ganggu langsung menutup telpon dari Dilara. Sehingga Dilara semakin kesal karena sikap Cansu.

Di restoran, Jihan mendapat kabar bahwa Ozkan telah ditangkap. Jihan langsung memberitahukannya kepada Gulceren, sehingga Gulceren sangat lega mendengarnya. Setelah selesai makan, akhirnya mereka pulang.

Dilara sangat kesal dengan video itu. Dilara juga mengadu kepada Rahmi dan memperlihatkan rekaman video itu kepada Rahmi. Dilara sangat malu kepada teman yayasannya atas kejadian itu.

Jihan dan Cansu sampai di rumah. Namun sebelum masuk ke rumah, Cansu mengatakan kepada Jihan bahwa Dilara telah menelponnya dan memarahinya.
Dilara kembali memarahi Cansu saat Jihan dan Cansu masuk ke rumahnya. Dilara menganggap Cansu tidak sopan karena telah menutup telponnya. Untuk melerai keadaan, Jihan membawa Dilara ke kamarnya dan meminta agar tidak memarahi Cansu. Dilara yang sangat kesal langsung memperlihatkan rekaman video itu kepadanya.
Di luar kamar, Hazal mendengar Dilara yang sedang marah. Kemudian dia bertanya mengapa Dilara marah. Cansu yang tidak tahu darimana Dilara mengetahui kebersamaan mereka bersama Gulceren langsung menuduh Hazal yang memberitahukan kepada Dilara. Cansu pun langsung memarahi Hazal. Mendengar pertengkaran itu, Jihan dan Dilara keluar dari kamarnya.
Ozan baru pulang dari pertemuannya dengan Saida. Di luar rumah, Ozan dengan kesal memanggil-manggil nama Hazal.
Jihan menenangkan Cansu dan membawanya dari ruang depan ke ruang keluarga. Di ruang keluarga, Jihan memberitahukan kepada Cansu bahwa bukan Hazal yang telah memberitahukan kepada Dilara. Akan tetapi teman Dilara yang telah merekam dan mengirim videonya kepada Dilara. Sehingga Jihan meminta agar Cansu meminta maaf kepada Hazal. Sedangkan di ruang depan, Dilara mencoba menenangkan Hazal. Jihan pun kembali membawa Cansu ke ruang depan agar Cansu meminta maaf kepada Hazal. Namun sesampainya di ruang depan, Ozan yang baru datang langsung memarahi Hazal sebelum Cansu mengatakan minta maaf kepada Hazal. Jihan, Dilara, Rahmi, Cansu, dan Hazal kaget melihat Ozan marah-marah kepada Hazal. Ozan mengatakan kepada semuanya bahwa Hazal lah yang telah melaporkannya kepolisi saat Ozan mengendarai tanpa SIM. Namun Hazal mencoba untuk menyangkalnya. Jihan yang tahu bahwa Ozan tidak pernah bohong langsung menanyakan kembali kepada Hazal apakah benar yang dikatakan Ozan. Hazal pun kembali menyangkal. Namun Hazal tidak dapat menyangkal lagi saat Ozan mengatakan bahwa yang memberitahukannya adalah Saida. Selain itu, Ozan juga mengatakan bahwa Hazal telah memberitahukan kepada Saida tentang tertembaknya Jihan. Sehingga seluruh keluarga Jihan sangat marah mendengar hal yang mencoba untuk dirahasiakan ternyata dibocorkan oleh Hazal. Sedangkan Jihan yang mencoba meredam kemarahannya dengan duduk berdiam diri. Dengan menangis, Hazal pergi ke kamarnya.

Di rumah Keriman sedang duduk di sofa ruang tamunya. Sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu. Kemudian Keriman berdiri saat melihat dompet Gulceren yang tertinggal. Keriman langsung menghampiri dompet itu dan menggeledahnya. Dia mengambil semua uang yang ada di dompet tersebut. Dan dia sangat lega setelah mendapatkan uang itu.

Jihan pergi ke kamar Hazal dan mencoba menenangkan Hazal yang masih menangis. Dan Hazal menutupi kesalahannya dengan menyalahkan Saida dan bersikap manja kepada Jihan.

Di pagi hari, Hazal berangkat ke sekolah dengan wajah yang sangat marah. Sepertinya dia akan melakukan sesuatu kepada Saida. Benar saja. Di ruang kelasnya, Hazal langsung marah kepada Saida dan menghajarnya hingga Saida berdarah. Temannya yang melihat hal itu langsung merekamnya. Hazal pun akhirnya di panggil kepada sekolah, sedangkan Saida masih menangis menahan rasa sakit pada tubuhnya yang berdarah.

Gulceren pergi ke sebuah mini market untuk berbelanja kebutuhan Deriya. Gulceren sangat terkejut saat akan membayar belanjaannya itu ternyata uangnya tidak ada di dompetnya. Akhirnya, Gulceren mengurungkan niatnya untuk berbelanja.

Dilara datang ke kantor Jihan untuk meminta laporan keuangan perusahaannya. Saat mereka berdebat, Dilara mendapat telpon dari sekolah Hazal. Saat Dilara berbicara dengan kepala sekolah Hazal, seorang pegawai membawa sebuah tablet kepada Jihan dan memerlihatkan sebuah video. Yaitu video rekaman perkelahian Hazal yang telah tersebar di internet.

Gulceren kembali ke rumah Keriman. Gulceren menanyakan kepada Keriman apakah dia yang telah mengambil uangnya itu dari dompetnya. Keriman menyangkalnya dan berpura-pura menangis untuk menghindari tuduhan Gulceren kepadanya. Dan Gulceren pun akhirnya mencoba mempercayai perkataan Keriman kalau bukan dialah yang mengambil uangnya itu.

Jihan bersama Dilara datang ke sekolah Hazal. Hazal yang masih di ruangan kepala sekolahnya akhirnya diperbolehkan keluar ruangan setelah Jihan dan Dilara menemui kepala sekolah. Namun kepala sekolah tidak mau mengatakan sesuatu pun tentang Hazal karena yang datang ke sekolah bukan Gulceren. Pihak sekolah tidak boleh mengatakannya karena yang tercatat saat mendaftar sebelumnya adalah Gulceren. Sehingga pihak sekolah hanya boleh mengatakan hal itu kepada Gulceren. Mendengar penjelasan itu dari kepala sekolah, Dilara dengan kesal langsung meninggalkan ruangan kepala sekolah.
Dilara pergi meninggalkan sekolah. Hazal mencoba untuk mengejar Dilara. Namun Dilara tidak memperdulikan Hazal. Sepertinya Dilara sangat kesal dengan apa yang telah dilakukan Hazal.




Apakah Dilara akan mengembalikan Hazal kepada Gulceren? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 37


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 11:13

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB