Ozan yang
sebelumnya sudah janjian akhirnya bertemu dengan Saida. Ozan berbicara ini itu
agar Saida mengatakan yang sebenarnya bahwa Hazal lah yang melaporkannya ke
polisi. Usaha Ozan pun tidak sia-sia. Saida akhirnya memberitahukan bahwa
memang Hazal yang telah melaporkannya ke polisi. Ozan mencoba menutupi
kekesalannya pada Hazal di depan Saida. Saida pun mengatakan semoga cepat
sembuh kepada Jihan yang terluka karena tertembak. Mendengar hal itu, Ozan
kaget. Karena keluarganya berusaha untuk menutupi hal itu. Sehingga dia
bertanya siapa yang telah memberitahukannya tentang hal itu. Lagi-lagi Hazal
lah yang telah memberitahukannya.
Di rumah
Dilara, Dilara memberikan kamar baru yang lebih luas dari sebelumnya kepada
Hazal. Namun Hazal masih belum puas. Hazal meminta kepada Dilara agar tembok
kamarnya di jebol sehingga kamarnya lebih luas lagi. Dilara yang kurang senang
dengan permintaan Hazal menjawabnya dengan akan mempertimbangkannya.
Sepulangnya
dari berkuda, Jihan, Gulceren dan Cansu pergi makan bersama di sebuah restoran.
Namun, teman yayasan Dilara yang juga berada di tempat itu melihat kebersamaan
mereka. Teman Dilara tidak tinggal diam melihat hal itu, dan dia langsung
merekamnya dengan handphonenya. Setelah itu dia langsung mengirim rekaman itu
kepada Solmaz dan Solmaz mengirim kembali kepada Dilara.
Di rumah Dilara
sangat marah setelah melihat rekaman video itu. Dia langsung menelpon Cansu.
Namun Cansu yang tidak ingin kebersamaannya di ganggu langsung menutup telpon
dari Dilara. Sehingga Dilara semakin kesal karena sikap Cansu.
Di
restoran, Jihan mendapat kabar bahwa Ozkan telah ditangkap. Jihan langsung
memberitahukannya kepada Gulceren, sehingga Gulceren sangat lega mendengarnya.
Setelah selesai makan, akhirnya mereka pulang.
Dilara
sangat kesal dengan video itu. Dilara juga mengadu kepada Rahmi dan memperlihatkan
rekaman video itu kepada Rahmi. Dilara sangat malu kepada teman yayasannya atas
kejadian itu.
Jihan dan
Cansu sampai di rumah. Namun sebelum masuk ke rumah, Cansu mengatakan kepada
Jihan bahwa Dilara telah menelponnya dan memarahinya.
Dilara
kembali memarahi Cansu saat Jihan dan Cansu masuk ke rumahnya. Dilara
menganggap Cansu tidak sopan karena telah menutup telponnya. Untuk melerai
keadaan, Jihan membawa Dilara ke kamarnya dan meminta agar tidak memarahi
Cansu. Dilara yang sangat kesal langsung memperlihatkan rekaman video itu
kepadanya.
Di luar
kamar, Hazal mendengar Dilara yang sedang marah. Kemudian dia bertanya mengapa
Dilara marah. Cansu yang tidak tahu darimana Dilara mengetahui kebersamaan
mereka bersama Gulceren langsung menuduh Hazal yang memberitahukan kepada
Dilara. Cansu pun langsung memarahi Hazal. Mendengar pertengkaran itu, Jihan
dan Dilara keluar dari kamarnya.
Ozan baru
pulang dari pertemuannya dengan Saida. Di luar rumah, Ozan dengan kesal
memanggil-manggil nama Hazal.
Jihan
menenangkan Cansu dan membawanya dari ruang depan ke ruang keluarga. Di ruang
keluarga, Jihan memberitahukan kepada Cansu bahwa bukan Hazal yang telah
memberitahukan kepada Dilara. Akan tetapi teman Dilara yang telah merekam dan
mengirim videonya kepada Dilara. Sehingga Jihan meminta agar Cansu meminta maaf
kepada Hazal. Sedangkan di ruang depan, Dilara mencoba menenangkan Hazal. Jihan
pun kembali membawa Cansu ke ruang depan agar Cansu meminta maaf kepada Hazal.
Namun sesampainya di ruang depan, Ozan yang baru datang langsung memarahi Hazal
sebelum Cansu mengatakan minta maaf kepada Hazal. Jihan, Dilara, Rahmi, Cansu,
dan Hazal kaget melihat Ozan marah-marah kepada Hazal. Ozan mengatakan kepada
semuanya bahwa Hazal lah yang telah melaporkannya kepolisi saat Ozan mengendarai
tanpa SIM. Namun Hazal mencoba untuk menyangkalnya. Jihan yang tahu bahwa Ozan
tidak pernah bohong langsung menanyakan kembali kepada Hazal apakah benar yang
dikatakan Ozan. Hazal pun kembali menyangkal. Namun Hazal tidak dapat
menyangkal lagi saat Ozan mengatakan bahwa yang memberitahukannya adalah Saida.
Selain itu, Ozan juga mengatakan bahwa Hazal telah memberitahukan kepada Saida
tentang tertembaknya Jihan. Sehingga seluruh keluarga Jihan sangat marah
mendengar hal yang mencoba untuk dirahasiakan ternyata dibocorkan oleh Hazal.
Sedangkan Jihan yang mencoba meredam kemarahannya dengan duduk berdiam diri.
Dengan menangis, Hazal pergi ke kamarnya.
Di rumah
Keriman sedang duduk di sofa ruang tamunya. Sepertinya dia sedang memikirkan
sesuatu. Kemudian Keriman berdiri saat melihat dompet Gulceren yang tertinggal.
Keriman langsung menghampiri dompet itu dan menggeledahnya. Dia mengambil semua
uang yang ada di dompet tersebut. Dan dia sangat lega setelah mendapatkan uang
itu.
Jihan pergi
ke kamar Hazal dan mencoba menenangkan Hazal yang masih menangis. Dan Hazal
menutupi kesalahannya dengan menyalahkan Saida dan bersikap manja kepada Jihan.
Di pagi
hari, Hazal berangkat ke sekolah dengan wajah yang sangat marah. Sepertinya dia
akan melakukan sesuatu kepada Saida. Benar saja. Di ruang kelasnya, Hazal
langsung marah kepada Saida dan menghajarnya hingga Saida berdarah. Temannya
yang melihat hal itu langsung merekamnya. Hazal pun akhirnya di panggil kepada
sekolah, sedangkan Saida masih menangis menahan rasa sakit pada tubuhnya yang
berdarah.
Gulceren
pergi ke sebuah mini market untuk berbelanja kebutuhan Deriya. Gulceren sangat
terkejut saat akan membayar belanjaannya itu ternyata uangnya tidak ada di
dompetnya. Akhirnya, Gulceren mengurungkan niatnya untuk berbelanja.
Dilara
datang ke kantor Jihan untuk meminta laporan keuangan perusahaannya. Saat
mereka berdebat, Dilara mendapat telpon dari sekolah Hazal. Saat Dilara
berbicara dengan kepala sekolah Hazal, seorang pegawai membawa sebuah tablet
kepada Jihan dan memerlihatkan sebuah video. Yaitu video rekaman perkelahian
Hazal yang telah tersebar di internet.
Gulceren
kembali ke rumah Keriman. Gulceren menanyakan kepada Keriman apakah dia yang
telah mengambil uangnya itu dari dompetnya. Keriman menyangkalnya dan
berpura-pura menangis untuk menghindari tuduhan Gulceren kepadanya. Dan
Gulceren pun akhirnya mencoba mempercayai perkataan Keriman kalau bukan dialah
yang mengambil uangnya itu.
Jihan
bersama Dilara datang ke sekolah Hazal. Hazal yang masih di ruangan kepala
sekolahnya akhirnya diperbolehkan keluar ruangan setelah Jihan dan Dilara
menemui kepala sekolah. Namun kepala sekolah tidak mau mengatakan sesuatu pun
tentang Hazal karena yang datang ke sekolah bukan Gulceren. Pihak sekolah tidak
boleh mengatakannya karena yang tercatat saat mendaftar sebelumnya adalah
Gulceren. Sehingga pihak sekolah hanya boleh mengatakan hal itu kepada
Gulceren. Mendengar penjelasan itu dari kepala sekolah, Dilara dengan kesal
langsung meninggalkan ruangan kepala sekolah.
Dilara
pergi meninggalkan sekolah. Hazal mencoba untuk mengejar Dilara. Namun Dilara
tidak memperdulikan Hazal. Sepertinya Dilara sangat kesal dengan apa yang telah
dilakukan Hazal.
Apakah
Dilara akan mengembalikan Hazal kepada Gulceren? Dan ingin tahu
bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 37
0 komentar:
Post a Comment