Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 78



Bagi yang ketinggalan nonton serial drama Turki Cansu dan Hazal episode 78, ini dia Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 78.

Candan sedang mempersiapkan berkas-berkas Ozkan. Lalu Candan menelpon Ozkan. Namun Ozkan tidak mau mengangkatnya setelah mengetahui kalau Candan yang menelponnya.

Gulceren datang ke tokonya. Melihat Gulceren yang masih bersedih, Deriya menyuruhnya pulang untuk beristirahat. Namun Gulceren tidak mau dan langsung membersihkan beberapa meja tokonya.

Dilara sedang mencoba gaun barunya. Temannya yang sedang bersamanya mengucapkan terima kasih pada Dilara karena telah mengajaknya jalan-jalan pada hari yang lalu. Lalu temannya itu memberitahukan kalau Solmaz telah di pecat dari pekerjaannya. Dilara terlihat senang mendengar hal itu. Temannya itu kemudian bertanya tentang hubungan Dilara dengan Jihan. Lalu Dilara mengatakan kalau hubungannya baik-baik saja. Namun temannya itu sepertinya tidak begitu yakin dengan jawaban terakhir Dilara.

Dalam perjalanan menuju rumahnya, Keriman menelpon Osman. Keriman memberitahukan kalau dia kesulitan untuk menyimpan uangnya di bank karena dia tidak memiliki kartu asuransi. Lalu Osman menyarankan agar Keriman berhati-hati membawa uangnya itu.

Candan datang ke bengkel Enggim. Candan yang baru datang langsung memarahi Ozkan karena dia tidak mengangkat telponnya saat Candan menelponnya. Candan menebak kalau Ozkan melakukan itu karena belum mendapatkan uangnya. Lalu Ozkan mengatakan kalau dia telah menyerah. Mendengar hal itu, tentu saja membuat Candan semakin marah. Lalu mereka berdebat. Sebelum pergi, Candan dengan kesal mengatakan pada Ozkan kalau Ozkan memang tidak pantas menjadi ayah Cansu. Setelah Candan pergi, Ozkan sangat marah dan melempar meja di depannya. Lalu Enggim menenangkannya.

Keriman datang ke rumahnya. Keriman terkejut melihat rumahnya yang berantakan. Keriman ngomel sendiri atas perbuatan Ozkan itu. Lalu Keriman pergi ke kamar mandi dan menyembunyikan uang itu di kamar mandi.

Nezaket yang sedang melayani pelanggan mendapat telpon dari Keriman. Keriman menyuruh Nezaket pulang ke rumahnya dan membantunya membereskan rumahnya yang berantakan. Namun saat itu Nezaket sedang bekerja, sehingga Nezaket tidak menuruti keinginan Keriman dan menutup telponnya.

Osman datang ke kantor temannya yang bekerja sebagai arsitek, yaitu Kemal. Osman menyuruh Kemal untuk menipu Keriman dengan modus penjualan rumah. Lalu Osman pergi dari kantor itu setelah dia mendapat telpon dari Candan.

Di dapur, Gulceren menangis meratapi nasibnya. Lalu Deriya dan Nezaket menenangkannya.

Saat akan pulang sekolah, Cansu mengajak Seida datang ke rumah Dilara. Namun Seida yang tidak begitu menyukai sikap Dilara menolak ajakan Cansu. Hazal yang melihat mereka langsung mendekati Cansu. Dengan sombong Hazal berkata pada Cansu kalau dia akan berbelanja dulu sebelum pulang. Setelah Hazal pergi, teman Hazal mengatakan pada teman lainnya tentang fitnah Hazal pada Cansu yang dianggapnya benar. Yaitu Cerita bohong Hazal tentang penyebab kembalinya ke rumah Dilara.

Jihan bersama Ozan dan Yaldirin di kantornya. Ozan meminta pada Jihan untuk mencari cara agar Rahmi secepatnya keluar dari penjara. Lalu Yaldirin mendapat telpon dari anak buahnya. Anak buahnya memberitahukan kalau Alper tinggal di apartemen Solmaz. Lalu Yaldirin menyuruh anak buahnya itu untuk mencari alamat Solmaz.

Osman datang ke kantor Candan. Candan memberitahukan kalau Keriman telah mencuri uang Ozkan. Namun Osman berpura-pura tidak tahu tentang hal itu. Lalu Candan menyuruh Osman untuk mencari tahu dimana Keriman menyembunyikan uang itu. Candan mengiming-imingi Osman akan memberinya imbalan yang sangat besar jika Osman berhasil mendapatkan uang itu. Setelah Osman pergi, Candan menelpon seseorang. Dalam pembicaraannya dengan orang itu, sepertinya Candan sudah mengetahui penyebab Rahmi dipenjara.

Di apartemennya, Gulceren termenung sendiri. Lalu Gulceren mengambil handphonenya dan menelpon seseorang. Dia menelpon ibu tirinya, Nermen. Setelah Gulceren mengatakan kalau dia ikut berduka, Gulceren bertanya pada Nermen mengapa Nermen tidak menelponnya dan memberitahunya langsung tentang ayahnya yang meninggal. Namun Nermen sudah tidak menganggap Gulceren sebagai anaknya lagi dan mengatakan jangan memanggilnya ibu. Gulceren sangat marah mendengar hal itu. Barang-barang di mejanya dia lemparkan.

Dilara menelpon Ozan. Ozan mengatakan kalau dia sedang di kantor Jihan. Ozan memberitahukan pada Dilara kalau Jihan akan membuat kesepakatan dengan Alper untuk mengeluarkan Rahmi dari penjara. Dilara terlihat kesal dengan apa yang akan dilakukan Jihan. Lalu Dilara menyuruh Ozan pulang namun Ozan ingin membantu Jihan dan tidak mau pulang. Setelah menutup telponnya, Jihan meminta Ozan pulang dan menyuruh Ozan mengajak Cansu dan Hazal jalan-jalan. Awalnya Ozan tidak mau, namun setelah Jihan berkali-kali memintanya, akhirnya Ozan pun pulang.

Deriya dan anaknya datang ke apartemen Gulceren. Mereka datang membawa makanan. Lalu Gulceren dan Deriya pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan. Deriya bertanya tentang Jihan. Lalu Gulceren mengatakan kalau dia dan Jihan sudah tidak saling bertemu lagi. Deriya terkejut mendengar hal itu.
Saat mereka menikmati makanan, Gulceren menceritakan pada Deriya tentang pembicaraannya dengan ibu tirinya di telpon. Deriya sangat sedih mendengar hal itu.

Di kamarnya Cansu menelpon Gulceren. Cansu bertanya pada Gulceren tentang suaranya yang serak. Sambil menangis Gulceren memberitahukan kalau ayahnya telah meninggal. Cansu sangat sedih mendengarnya.
Lalu Cansu ingin pergi ke apartemen Gulceren untuk menghiburnya. Namun saat di ruang depan dia bertemu dengan Dilara. Namun Dilara melarang Cansu. Cansu mengatakan pada Dilara kalau dia ingin menemani Gulceren yang sedih karena ayahnya meninggal. Namun Dilara tetap melarangnya. Tidak mendapat izin dari Dilara, Cansu langsung menelpon Jihan. Awalnya Jihan juga melarang Cansu untuk menemui Gulceren karena sudah terlalu malam. Namun setelah Cansu memberitahukan kalau Gulceren sedang sedih karena ayahnya meninggal, akhirnya Jihan mengizinkannya. Mendengar Jihan mengizinkan Cansu, Dilara meminta handphone Cansu dan marah-marah pada Jihan karena telah mengizinkannya ke rumah Gulceren. Jihan pun marah pada Dilara karena tidak menghargai niat baik Cansu yang ingin menemani ibu kandungnya yang sedang sedih itu. Kemudian Cansu pergi setelah Dilara mengembalikan handphone Cansu.

Yaldirin yang bersama Jihan menyuruh Jihan untuk pergi menemui Guleren. Namun Jihan mengatakan kalau dia sudah tidak berhubungan lagi dengan Gulceren. Yaldirin mencoba untuk bertanya mengapa hal itu terjadi. Namun Jihan meminta untuk tidak membicarakan hal itu. Lalu Yaldirin mendapat telpon dari anak buahnya. Anak buahnya memberitahukan alamat apartemen Solmaz. Lalu Yaldirin pergi dari kantor Jihan.

Cansu datang ke apartemen Gulceren. Lalu Deriya pulang bersama Serkan. Melihat Cansu, Gulceren langsung memeluknya.

Ozan sedang jalan-jalan dengan Hazal. Ozan bertanya pada Hazal mengapa Cansu malam-malam pergi menemui Gulceren. Hazal menjelaskan kalau Gulceren sedang sedih karena ayahnya meninggal. Lalu Ozan bertanya lagi pada Hazal mengapa Hazal tidak pergi menemui Gulceren sedangkan Hazal sudah dibesarkan oleh Gulceren. Namun Hazal tidak mau menjawabnya. Lalu mereka masuk ke sebuah kafe. Saat Ozan pergi ke toilet, Hazal dihampiri oleh dua orang pria. Mereka mencoba untuk mengganggu Hazal. Melihat Hazal di ganggu, Ozan langsung marah dan berkelahi dengan kedua pria itu. Lalu Ozan pergi dari kafe setelah kedua pria itu di usir oleh pemilik kafe. Dalam perjalanan, Hazal terlihat senang karena Ozan telah membelanya dari pria itu.

Yaldirin datang ke apartemen Solmaz. Yaldirin bertanya pada Solmaz dimana Alper. Namun Alper telah pergi setelah mengetahui polisi mencarinya untuk dimintai saksi atas perlakuan Rahmi. Awalnya Solmaz tidak memberitahu kemana Alper pergi. Namun setelah Yaldirin memberi Solmaz dengan beberapa uang, akhirnya Solmaz memberikan alamat Alper.

Dalam pelukan Gulceren, Cansu menanyakan foto ayah Gulceren. Namun Gulceren tidak mempunyai foto itu karena dia kabur dari rumahnya bersama Ozkan. Dia kabur dengan tidak membawa apa-apa. Lalu Gulceren menceritakan pada Cansu tentang kenangannya yang kurang baik dengan ayahnya.

Alper sedang menonton tv. Lalu Yaldirin datang. Yaldirin bertanya pada Alper mengapa dia melaporkan Rahmi pada polisi atas percobaan pembunuhan itu. Namun Alper mengatakan kalau bukan dia yang melaporkannya. Alper tidak mungkin melakukan itu karena dia tahu kalau Rahmi mempunyai rekaman penembakan Jihan oleh Alper. Lalu Yaldirin bertanya pada Alper siapa yang telah mengirim linggis itu pada polisi. Alper pun tidak tahu siapa orang itu. Kemudian Yaldirin mengajak Alper ke kantor polisi untuk memberikan keterangan. Awalnya Alper tidak mau, namun setelah Yaldirin mengiming-iminginya akan menghapus rekaman penembakan itu akhirnya Alper pun ikut dengan Yaldirin ke kantor polisi.
Di kantor polisi, Alper memberikan keterangan palsu untuk membebaskan Rahmi. Rencana itu berhasil. Rahmi dibebaskan. Saat keluar dari kantor polisi, Jihan bertanya pada Rahmi tentang rekaman penembakan itu. Rahmi mengatakan kalau dia telah mendapatkan satu dari salinan rekaman itu.

Gulceren tidur bersama Cansu di kamarnya. Gulceren terus merenung sambil memeluk Cansu. Kemudian Gulceren mendapat sms dari Jihan.

Lalu Rahmi mendapat telpon dari seorang temannya. Temannya mengundang Rahmi ke suatu tempat. Kemudian Jihan mengantar Rahmi ke bandara.




Untuk cerita selanjutnya, silahkan baca Cansu dan Hazal Episode 79


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 10:47

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB