Bagi yang
ketinggalan nonton serial drama Turki Cansu dan Hazal episode 64, ini dia Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 64.
Ozkan
datang ke bengkel Enggim. Disana sudah ada Osman yang menunggunya. Saat bertemu
Ozkan, Osman terlihat gugup dan takut. Dengan terbatah-batah, Osman menjelaskan
maksudnya untuk menemui Ozkan. Osman menjelaskan panjang lebar tentang
sepupunya dan meminta Ozkan agar kasusnya dibantu sepupunya. Namun Ozkan
menolaknya dan memarahinya, lalu mengusirnya. Sebelum Osman pergi, Ozkan
bertanya apakah dia serius terhadap kakaknya. Setelah Osman mengatakan kalau
dia serius terhadap Keriman, Ozkan mengizinkan Osman untuk bertemu Keriman.
Saat akan
pulang sekolah, Hazal mengajak Oiko dan temannya yang lain untuk bermain dan
menginap di rumahnya. Lalu Hazal pergi untuk menemui Jihan.
Di kantor
Jihan sedang bersama Hazal. Jihan bertanya banyak hal tentang Gulceren pada
Hazal. Hazal yang malas membicarakan Gulceren tidak menjawabnya dan hanya sibuk
dengan handphonenya. Kemudian dengan tidak sopan Hazal meminta pada Jihan agar
karyawannya membawakannya makanan. Sambil berbicara, Hazal tetap memainkan
handphonenya. Jihan mulai kesal pada sikap Hazal sehingga dia mulai menaikkan
nada berbicaranya. Hazal pun kaget dan langsung menutup handphonenya, serta
mulai mendengarkan perkataan Jihan. Jihan mengingatkan pada Hazal bahwa uang
dan kemewahan tidak akan abadi bersamanya. Namun Hazal beruntung mempunyai ibu
sebaik Gulceren dan Dilara yang selalu menurutinya. Mendengar hal itu, Hazal
hanya terdiam.
Bersama Deriya,
Gulceren hendak pulang dari tokonya. Deriya mengajak Gulceren untuk menginap di
rumahnya agar Gulceren tidak kesepian dan sendirian di apartemen barunya. Namun
Gulceren tidak mau.
Saat di apartemen,
Gulceren melihat-lihat pada ruangan apartemennya. Lalu bel pintu berbunyi. Gulceren
sangat senang melihat Cansu datang ke
apartemennya. Cansu datang dengan sebuah koper di tangannya. Saat Cansu masuk
ke apartemennya, Gulceren langsung menelpon Jihan dan memberitahukan kalau
Cansu sedang bersamanya.
Melihat apartemennya
yang sempit, Gulceren menanyakan kembali pada Cansu apakah dia benar-benar akan
tinggal bersamanya. Cansu pun menjawab bahwa dia akan tetap bersamanya baik
suka ataupun duka. Setelah itu, mereka dengan kompak mulai beres-beres untuk
kamar Cansu. Lalu Cansu tidur dalam pangkuan Gulceren.
Dilara datang
ke kafe Jihan. Dilara mengajak Candan untuk ketemuan di kafe itu. Dari kejauhan,
dengan diam-diam Solmaz melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka.
Dilara
bertanya pada Candan mengapa dia menuntut Dilara dan bersedia menjadi pengacara
Ozkan. Padahal sebelumnya Dilara dan Candan adalah bersahabat. Candan pun
menegaskan pada Dilara bahwa dia tidak pernah menganggap Dilara sebagai sahabat
karena Dilara terlalu sombong. Dari kejauhan, Solmaz tertawa mendengar
pembicaraan mereka. Lalu Dilara meminta pada Candan agar dia membatalkan
tuntutannya. Namun Candan tidak mau, dan sebelum pergi Candan mengatakan kalau
dia akan tetap menuntut Dilara dan akan mengambil Cansu dari mereka. Setelah Candan
pergi, Solmaz datang pada Dilara dan mengatakan dia turut prihatin dengan
masalah itu. Dilara kaget melihat Solmaz ada di kafe itu. Solmaz pun
menjelaskan kalau dia sebagai karyawan di kafe itu. Lalu Dilara terlihat kesal
dan meninggalkan kafe itu.
Di rumah
Dilara, Hazal sedang bersama teman-temannya. Lalu Hazal dengan tidak sopan
memanggil Emine dan menyuruhnya untuk menyediakan makanan. Teman-temannya
menegur Hazal atas sikapnya yang tidak sopan. Namun Hazal tidak
memperdulikannya (sepertinya Hazal ingin menunjukkan pada teman-temannya bahwa
dia berkuasa di rumah itu). Lalu Hazal mengajak temannya ke ruang makan. Saat di
ruang makan, Hazal sengaja menabrak Seima yang membawa piring. Sehingga piring-piring
itu jatuh dan pecah. Hazal memarahi Seima dan menuduh Seima yang telah
menabraknya. Seima tidak terima dengan tuduhan Hazal dan mengatakan kalau Hazal
lah yang menabraknya. Mereka pun berdebat. Ozan yang melihat keributan itu
meminta pada Hazal agar menghentikan keributan itu. Namun Hazal tidak perduli
dan malah menyuruh Ozan untuk pergi ke kamarnya. Mereka masih berdebat. Lalu Dilara
datang dan langsung menghampiri mereka. Melihat Dilara, Seima langsung
mengatakan kalau dia ingin berhenti sebagai pembantu di rumah itu. Dan teman-teman
Hazal langsung pulang saat melihat Dilara. Dilara menolak keinginan Seima, lalu
membawa Hazal ke ruang keluarga.
Di ruang
keluarga, Dilara memarahi Hazal atas sikapnya itu. Namun Hazal tetap tidak mau
disalahkan sehingga membuat Dilara semakin marah. Melihat Dilara semakin marah,
Hazal pun terdiam. Lalu Dilara menyuruh Hazal untuk meminta maaf pada Seima.
Dilara membawa
Hazal pada Seima dan menyuruhnya untuk meminta maaf. Dengan berat hati, Hazal
pun meminta maaf pada Seima, lalu pergi ke kamarnya.
Alper datang
ke kafe Jihan. Melihat Alper, Solmaz langsung mendekatinya dan membawakan
secangkir kopi untuknya. Alper bertanya pada Solmaz mengapa dia berada di kafe
itu. Solmaz pun menjelaskan atas bantuan Jihan dia bekerja di kafe itu. Lalu Solmaz
bertanya pada Alper apakah dia telah menjual rumahnya. Alper mengatakan bahwa rumah
itu belum laku. Lalu Solmaz bertanya pada Alper kapan dia akan menceraikannya. Mendengar
pertanyaan itu, Alper balik bertanya apakah Solmaz telah mengenal pria lain. Solmaz
pun meng-iya-kan pertanyaan Alper.
Kemudian Solmaz
memberitahukan Alper kalau Dilara bersama Candan baru saja datang ke kafe itu. Alper
yang tertarik saat membicarakan Dilara meminta pada Solmaz untuk menceritakan
apa yang Dilara dan Candan bicarakan. Namun saat itu Solmaz masih bekerja,
sehingga dia meminta Alper untuk datang ke apartemennya untuk melanjutkan
pembicaraan itu.
Saat
membereskan kamarnya, Cansu sambil melakukan video call dengan Saida. Saida memberitahukan
pada Cansu bahwa Oiko telah diajak Hazal main ke rumah Dilara. Saida juga
menceritakan kejadian saat Hazal memarahi Seima. Lalu Saida menambahkan
sepertinya Oiko menyesal telah memutuskan pertemanannya dengan Cansu dan juga
menyesal telah berteman dengan Hazal. Kemudian bel pintu berbunyi, sehingga
Cansu menutup tabletnya dan membukakan pintu.
Saat Gulceren
datang, Cansu langsung membawanya ke ruang makan. Di meja sudah tersaji
beberapa makanan. Gulceren sangat senang melihat anaknya sudah bisa memasak.
Yaldirin menemui
Jihan di kantornya. Yaldirin bertanya pada Jihan apakah dia telah memberitahu
Cansu soal tuntutan Ozkan. Jihan mengatakan bahwa dia belum memberitahukannya. Lalu
Yaldirin mengatakan bahwa Cansu secepatnya harus diberi tahu, sebab Cansu harus
hadir dalam pengadilan nantinya. Jihan merasa tertekan mendengar perkataan
Yaldirin sebab dia tidak mau melibatkan anaknya dalam urusan itu. Yaldirin menambahkan
kalau Cansu secepatnya harus dipelajari apa yang harus dikatakan saat hakim
menanyainya.
Alper datang
ke apartemen Solmaz. Solmaz menceritakan apa yang Dilara dan Candan bicarakan. Mendengar
hal itu Alper mengatakan kalau Dilara memang sombong. Lalu Solmaz menyarankan
agar Alper menuntut Dilara.
Di ruang
keluarga, Dilara terlihat sedih saat melihat beberapa foto Cansu di album foto.
Lalu Rahmi datang menemuinya dan memberikannya selembar kertas yang tertulis
alamat apartemen Gulceren.
Alper
mengatakan kalau dia tidak bisa menuntut Dilara. Lalu Solmaz bertanya pada
Alper apakah dia benar-benar adik angkat Dilara, atau hanya akal-akalannya
saja. Namun Alper tidak menjawabnya.
Saat Cansu
sedang belajar, bel pintu berbunyi. Dilara datang ke apartemen Gulceren dan langsung
memeluk Cansu. Setelah melihat-lihat ruangan di apartemen itu, Dilara langsung
mengajak Cansu pulang ke rumahnya karena Dilara menganggap Cansu tidak boleh
tinggal di apartemen miskin seperti itu. Cansu tidak suka dengan omongan
Dilara, lalu Cansu mengatakan kalau dia bahagia tinggal di apartemen itu
bersama Gulceren. Kemudian Cansu menawarkan untuk membuatkannya teh, namun
Dilara menolaknya.
Saat Dilara
duduk di sofa, Dilara yang mengira Jihan telah memberitahukan tentang tuntutan
Ozkan, Dilara memberitahukan pada Cansu. Cansu terlihat kesal pada Ozkan
setelah mendengar pemberitahuan Dilara. Dilara pun terkejut karena Cansu
sebelumnya belum diberitahu oleh Jihan.
Dengan membawa
dua kotak nasi, Ozkan datang ke bengkel Enggim dan mengajak Enggim makan. Saat mereka
akan menikmati makanan itu, Cansu datang dan langsung menemui mereka. Ozkan
sangat senang melihat Cansu datang dan langsung mengenalkannya pada Enggim. Lalu
Enggim pergi dari tempat itu setelah Cansu mengatakan kalau dia ingin ngobrol
berdua bersama Ozkan.
Setelah Enggim
pergi, Cansu yang kesal bertanya pada Ozkan apakah benar dia ingin merebut
Cansu dari Jihan. Ozkan pun membenarkan hal itu. Mendengar hal itu, Cansu
langsung marah pada Ozkan karena dia akan menuntut Jihan untuk mengambil hak
asuh Cansu dan menambahkan nama Ozkan di akhir nama Cansu. Cansu menambahkan
bahwa dia hanya mempunyai seorang ayah, yaitu Jihan. Ozkan pun langsung marah
setelah mendengar perkataan Cansu. Sebelum pergi, Cansu mengatakan pada Ozkan
bahwa dia tidak ingin bertemu dengannya lagi. Melihat Cansu membencinya, Ozkan
sangat menyesal karena dia telah memarahi Cansu.
Emine sedang
berbelanja di pasar. Saat memilih beberapa sayuran, Osman datang ke tempat itu.
Dengan sok kenal Osman memilihkan beberapa sayuran untuk Emine. Kemudian mereka
berkenalan. Saat Emine menanyakan pekerjaan Osman, Osman langsung memberikan
kartu namanya dan mengatakan kalau dia adalah seorang tukang kebun.
Saat Emine sampai
di rumah Dilara, Rahmi yang saat itu sedang duduk di halaman rumah, memanggil
Emine dan memintanya untuk membuatkan kopi. Emine pun datang pada Rahm, lalu
bertanya apakah rumah itu masih butuh seorang tukang kebun. Rahmi pun menjawab
bahwa rumah itu memang butuh seorang tukang kebun.
Ozan datang
ke apartemen Gulceren dan sedang ngobrol bersama Cansu di ruang makan. Lalu
Ozan bertanya pada Cansu apakah ada apartemen kosong di tempat itu, atau
mungkin ruang kosong di apartemen Gulceren itu. Mendengar pertanyaan Ozan,
Cansu balik bertanya pada Ozan mengapa dia ingin pergi dari rumah Dilara. Awalnya
Ozan tidak mau mengatakannya. Namun melihat Cansu memaksa, Ozan pun akhirnya
mengatakan kalau yang menyebarkan berita bohong tentang Jihan dan Alef adalah
ulah Rahmi dan Dilara. Awalnya Cansu tidak percaya, namun saat Ozan menjelaskan
bagaimana dia menemukan bukti itu, Cansu mulai berfikir mengapa Dilara dan
Rahmi tega melakukan itu pada Jihan.
Jihan
sedang bersama Gulceren di sebuah taman. Mereka membuat permintaan setelah
melihat bintang jatuh. Mereka terlihat saling mencintai.
Untuk memuluskan
perkaranya, Candan menyuruh Ozkan untuk berfoto bersama seorang wanita. Seolah-olah
itu adalah foto pernikahan Ozkan dengan wanita itu. Awalnya Ozkan tidak mau,
namun setelah Candan memaksa dan menjelaskan bahwa hal itu akan dapat
memenangkan perkaranya, Ozkan pun langsung melakukannya.
Apa yang
akan dilakukan Ozkan untuk menarik perhatian Cansu sehingga Cansu tidak
membencinya lagi? Dan ingin tahu bagaimana cerita selanjutnya? Silahkan baca di
Cansu dan Hazal Episode 65
0 komentar:
Post a Comment