Bagi yang
ketinggalan nonton serial drama Turki Cansu dan Hazal episode 69, ini dia Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 69.
Saat
Gulceren dan Deriya sedang menghitung beberapa tagihan atas sewa tokonya,
Nezaket bertanya kepada mereka tentang kepastiannya dalam bekerja di toko
Gulceren itu. Gulceren mengatakan pada Nezaket bahwa dia akan bekerja di
tokonya secara permanen jika Nezaket menginginkannya. Tentu saja Nezaket
menginginkannya. Saat Nezaket dan Deriya akan pulang, Gulceren mengatakan kalau
dia masih akan di tokonya untuk menunggu Jihan.
Saat Dilara
sedang makan, Emine mengatakan pada Dilara kalau dia akan membawa makanan untuk
Osman. Lalu Ozan bertanya pada Dilara tentang Rahmi. Dilara mengakatakan kalau
Rahmi telah pergi dari rumahnya. Ozan curiga kalau Dilara telah mengusir Rahmi.
Namun Dilara berbohong pada Ozan dan mengatakan kalau Rahmi pergi dengan
kemauannya sendiri.
Saat Emine
ingin membawakan makanan untuk Osman, ternyata Osman telah berada di dapur.
Osman bertanya pada Emine apakah Rahmi tidak tinggal disitu lagi. Emine
membenarkan hal itu. Lalu Emine menceritakan tentang hubungan Jihan dan Dilara yang
tidak harmonis.
Di sebuah
taman, Jihan sedang bersama Gulceren. Jihan memberitahukan Gulceren kalau Cansu
baik-baik saja setelah mendengar penjelasan dari Jihan tentang masalah Hazal
dan Gulceren.
Gulceren
mengira Rahmi telah menyesali perbuatannya itu. Namun Jihan yang mengetahui
sifat Rahmi langsung membantahnya dan mengatakan kalau Rahmi tidak akan pernah
menyesal atas perbuatannya itu. Lalu Jihan mendapat telpon dari Rahmi, namun
Jihan merejectnya.
Rahmi
mengambil sebuah kotak dari kopernya. Kotak itu berisi foto-foto anaknya dan
istrinya. Lalu Rahmi mencoba menelpon Jihan lagi.
Jihan mengangkat
telpon dari Rahmi setelah Gulceren menyuruhnya untuk mengangkatnya. Rahmi meminta
untuk menemuinya karena ada sesuatu yang ingin diberikan padanya.
Dilara
terlihat merenung sendiri sambil menonton tv. Lalu Dilara menelpon ibunya.
Solmaz bertanya
pada Alper bagaimana dia akan mendapatkan DNA Dilara. Alper mengatakan kalau dia
akan membuat hidung Dilara berdarah. Dengan DNA Dilara, Alper dapat menuntut
Dilara, sehingga Alper dapat menguasai harta Dilara. Begitu juga dengan Solmaz,
dia sangat mengharapkan untuk memiliki rumah Dilara.
Jihan datang
ke apartemen Rahmi. Jihan meminta foto-foto itu pada Rahmi. Namun Rahmi belum
memberikannya. Lalu mereka berdebat. Rahmi mengatakan tidak ingin Jihan seperti
dirinya, dan menyamakan Gulceren dengan Selingkuhan Rahmi. Jihan langsung marah
karena Gulceren disamakan dengan selingkuhan Rahmi. Jihan juga marah karena
dirinya disamakan dengan Rahmi yang tidak perduli dengan istri dan anaknya.
Saat Jihan
mengambil foto-foto itu, dia menangis saat melihat foto adiknya. Adik Jihan
meninggal bunuh diri karena tidak tahan dengan suaminya. Adik Jihan dijodohkan
dengan pria itu oleh Rahmi karena Rahmi mempunyai banyak hutang pada pria itu.
Sebelum Jihan
pergi dari apartemen itu, dia mengatakan kalau dia tidak akan memaafkan
perbuatan Rahmi. Dia juga mengatakan tidak akan menyebut nama Rahmi pada
cucu-cucunya kelak.
Jihan
berjalan sambil menangis saat pergi dari apartemen itu.
Di kamarnya
Rahmi mengambil pistol dari kopernya dan menyelipkannya di celananya . Lalu Rahmi
keluar. Rahmi berjalan dengan tergesa-gesa.
Rahmi
datang ke sebuah makam. Yaitu makam Deniz, adik Jihan. Rahmi ngomong sendiri di
makam. Lalu mengeluarkan pistolnya. Rahmi hendak bunuh diri di atas makam
Deniz. Namun akhirnya dia mengurungkan niatnya dan berkali-kali minta maaf pada
Deniz.
Candan di
kantornya bersama Tukba. Ozkan juga ada di situ. Candan memfoto Ozkan dan Tukba
dengan handphone Ozkan. Lalu Ozkan dan Tukba di breafing oleh Candan untuk
persiapan persidangannya.
Jihan di
apartemen Gulceren. Gulceren takut terjadi sesuatu di pengadilan. Cansu datang
pada mereka. Cansu terlihat sudah bersiap-siap untuk pergi ke sidang. Namun
Jihan menyuruh Cansu ke sekolah dulu karena sidangnya akan digelar sore hari. Cansu
pun berganti pakaian dan berangkat ke sekolah.
Dilara
mendapat telpon saat sedang merias diri. Yaldirin menelpon Dilara saat bersama
Jihan. Yaldirin menginginkan akan pergi bersama ke pengadilan. Jihan terlihat
tegang. Yaldirin juga tegang karena musuhnya adalah Candan yang licik.
Osman
menemui sepupunya, Sami. Dan mengatakan kalau Ozkan telah mendapatkan uang
kompensasi. Namun Sami menyangkalnya karena persidangan tuntutan Ozkan pada
rumah sakit belum selesai. Mendengar hal itu, Osman mengharapkan mendapat
bagian dari uang kompensasi itu. Osman juga berharap uangnya yang digunakan
untuk Keriman dapat kembali.
Keriman
sedang membersihkan ruangannya. Osman datang ke rumah Keriman. Osman mengatakan
pada Keriman kalau Ozkan belum mendapatkan uang kompensasi. Keriman pun
terlihat senang. Osman juga mengatakan kalau sidang tuntutan Ozkan pada Jihan akan
digelar pada hari itu. Namun Keriman tidak perduli. Keriman hanya memperdulikan
uang kompensasi itu. Dia berharap mendapatkan uang itu.
Jihan dan
Yaldirin sedang berangkat dari kantornya.
Gulceren
salah membawakan makanan pada pelayan. Gulceren terlihat kebingungan dan tidak
konsentrasi pada pekerjaannya karena persidangan itu.
Saat Emine
sedang ngobrol dengan Seima, pintu rumah ada yang mengebel. Yaitu Alper yang
datang ke rumah Dilara. Alper mencari Dilara, namun Emine mengatakan kalau
Dilara telah pergi. Mengetahui Dilara tidak ada di rumah, Alper minta izin pada
Emine untuk ke kamar mandinya. Lalu Emine pergi dari ruangan itu saat Alper
hendak ke kamar mandi. Namun Alper tidak ke kamar mandi, akan tetapi masuk ke
kamar Dilara dan masuk ke kamar mandi Dilara. Alper mengambil dua buah sikat gigi Dilara
lalu keluar dari kamar Dilara.
Saat dia
keluar dari rumah Dilara, dia berpapasan dengan Osman. Alper sangat senang
telah mendapatkan sikat gigi itu. Kemudian Alper menghubungi Solmaz dan
memberitahu apa yang telah ia dapatkan. Lalu Solmaz menyuruhnya membawa sikat
gigi itu ke lab.
Di depan
pengadilan, Jihan dan Yaldirin sedang menunggu Dilara dan pengacaranya. Mereka terlihat
sangat tegang. Ketika Dilara dan pengacaranya datang, Jihan, Yaldirin, Dilara,
dan pengacaranya masuk bersama ke dalam pengadilan.
Saat di
dalam pengadilan, Jihan mendapat telpon dari Cansu. Cansu memberitahukan pada
Jihan bahwa dia telah pergi ke pengadilan yang salah.
Di depan
ruang sidang, Dilara dan Jihan melihat Candan dan Ozkan beserta Tukba yang
lebih dulu datang. Saat melihat Dilara, Candan menyuruh Ozkan dan Tukba untuk
bersikap romantis. Ozkan dan Tukba langsung berpegangan tangan. Melihat Tukba, Dilara bertanya pada Jihan siapa wanita ini. Namun Jihan
juga tidak mengetahuinya.
Lalu mereka
masuk ke ruang sidang.
Cansu masih
dalam perjalanan. Cansu terlihat sangat cemas.
Jihan atau
Ozkan kah yang memenangkan persidangan pertama? Ingin tahu bagaimana cerita
selanjutnya? Silahkan baca di Cansu dan Hazal Episode 70
0 komentar:
Post a Comment