Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 80



Bagi yang ketinggalan nonton serial drama Turki Cansu dan Hazal episode 80, ini dia Sinopsis Cansu dan Hazal Episode 80.

Gulceren  melihat Deriya yang baru datang. Melihat Gulceren yang masih sedih, Deriya menyuruh Gulceren pulang untuk beristirahat. Setelah menyiapkan beberapa hal di dapur, Gulceren pun pulang.

Ozkan terkejut melihat Nurai yang sedang hamil. Mereka pun berdebat. Nurai sangat marah pada Ozkan karena Ozkan terlihat tidak begitu suka Nurai datang. Nurai yang mengetahui Ozkan telah bercerai dengan Gulceren dan mengetahui Ozkan memiliki banyak uang dari uang kompensasi, mengajak Ozkan untuk segera menikah. Namun Ozkan tidak mau dan mengatakan kalau dia telah bertunangan dengan wanita lain. Namun Keriman mengatakan pada Nurai kalau Ozkan tidak bertunangan sungguhan. Ozkan hanya berpura-pura bertunangan untuk persidangannya. Mengetahui Keriman membantu Nurai, Ozkan kesal lalu keluar dari rumah Keriman. Keriman tidak tinggal diam dan langsung mengikuti Ozkan.

Di apartemennya, Gulceren terlihat sangat sedih.

Keriman berdebat dengan Ozkan di depan rumahnya. Keriman menyuruh Ozkan mengurus Nurai. Keriman menyuruh Ozkan membawa Nurai pergi bersamanya. Namun Ozkan sepertinya tidak mau dan menyuruh Keriman mengurusnya. Keriman mau melakukan itu asalkan Ozkan memberinya uang.

Jihan datang ke apartmeen Gulceren. Jihan meminta Gulceren untuk tidak pergi. Namun Gulceren tetap akan pergi karena dia ingin melupakan Jihan. Lalu Jihan memberikan sebuah cincin pada Gulceren. Sebuah cincin yang telah disimpannya bertahun-tahun. Cincin itu adalh warisan dari nenek Jihan. Lalu Jihan keluar dari rumah Gulceren.

Saat Jihan datang ke rumah Dilara, Dilara hanya menatapnya. Jihan pergi ke ruang makan dan Dilara mengikutinya. Sambil menikmati makanan, Cansu membicarakan tentang liburan. Dilara terlihat sangat senang mendengar hal itu. Lalu Dilara bertanya pada Jihan. Jihan yang sedang melamun terkejut mengetahui Dilara mengajaknya bicara. Sepertinya pikiran Jihan tidak ada di rumah itu.

Nurai sedang tidur di sofa. Keriman sedang menyediakan makanan di dapur. Lalu Nezaket datang membawa makanan. Melihat Nurai, Nezaket yang telah melihatnya datang ke toko bertanya pada Keriman tentang siapa Nurai. Keriman menjelaskan kalau Nurai adalah pacar Ozkan. Lalu Nezaket terburu-buru pergi ke kamarnya. Nezaket tidak ingin Nurai tahu kalau dia bekerja di toko Gulceren.

Di bengkel, Ozkan terlihat tidak bersemangat saat memperbaiki mobil. Sepertinya dia terganggu dengan datangnya Nurai.

Gulceren melihat cincin pemberian Jihan itu. Lalu Gulceren menjadikan cincin itu sebagai liontin kalungnya. Kemudian Gulceren membereskan beberapa pakaiannya.

Jihan memberitahukan pada Yaldirin kalau Gulceren akan pergi ke Ismir. Jihan menjelaskan kalau Cansu dan Hazal belum tahu tentang itu. Lalu Yaldirin menyarankan agar Jihan menahan Gulceren yang mau pindah. Namun Jihan mengatakan kalau dia tidak dapat berbuat apa-apa tentang hal itu.
Kemudian Jihan memeberitahukan pada Yaldirin kalau dia sedang hampa di rumah Dilara. Jihan tidak bahagia di rumah Dilara. Jihan tahu kalau Dilara akan melakukan apapun agar Jihan tetap di rumahnya.

Gulceren sedang bersama Deriya. Deriya menangis saat membeli toko Gulceren. Deriya berharap Gulceren mengurungkan niatnya yang akan pindah. Namun tekad Gulceren untuk pindah telah bulat.

Jihan yang masih bersama Yaldirin membicarakan tentang linggis itu. Lalu Jihan menyuruh pada Yaldirin untuk segera mendapatkan orang yang telah mencuri linggis dari laci kantornya.

Gulceren datang ke sebuah toko perhiasan. Di toko itu, Gulceren membeli dua buah kalung yang mirip.

Dilara menyuruh Emine untuk membereskan makanan di meja makan. Lalu Emine mengatakan pada Dilara kalau Rahmi belum makan. Namun Dilara tetap menyuruh Emine membereskan makanan itu walaupun Rahmi belum makan. Rahmi yang mendengar pembicaraan mereka langsung menghampiri Dilara. Rahmi bertanya pada Dilara tentang sikap keanehannya pada Rahmi akhir-akhir ini. Rahmi merasa Dilara telah membencinya dan seakan ingin mengusirnya dari Rumah Dilara. Namun Dilara menutupi kecurigaan Rahmi dengan mengatakan kalau dia tidak akan melakukan hal itu.

Gulceren menawarkan perabotan rumah tangganya pada seseorang.

Di tepi pantai, Rahmi sedang ngobrol dengan Suad. Rahmi membicarakan linggis itu pada Suad. Lalu Rahmi menyuruh Suad untuk mencari tahu siapa yang telah melaporkannya ke polisi. Rahmi meperlihatkan wajah orang yang mengambil linggis dari laci kantor Jihan dengan memperlihatkan rekaman CCTV kantor Jihan yang telah Rahmi simpan di handphonenya.

Jihan sedang menunggu Cansu yang sedang berlatih berkuda. Setelah selesai berkuda, Jihan bertanya pada Cansu apakah Cansu telah ngobrol dengan Gulceren. Cansu mengatakan kalau dia telah bicara dengan Gulceren melalui telpon. Jihan pun bertanya apa yang telah mereka bicarakan. Cansu mengatakan kalau Gulceren hanya bertanya tentang kabarnya. Lalu Jihan diam karena Gulceren belum memberitahukan Cansu tentang niatnya yang akan pindah.

Gulceren terlihat sangat sedih di rumahnya. Beberapa orang mengangkut perabotan rumah Gulceren yang telah dijualnya.

Dilara, Rahmi, Ozan, dan Cansu sedang di ruang makan. Melihat Jihan tidak ada di ruangan itu, Dilara pergi ke ruang keluarga menemui Jihan. Jihan pun pergi ke ruang makan setelah Dilara mengajaknya. Sambil menikmati makanan, Ozan meminta izin pada Jihan untuk pergi ke konser bersama Cansu. Jihan pun mengizinkannya. Lalu Jihan bertanya tentang Hazal yang tidak ada di ruangan itu. Dilara mengatakan kalau Hazal menginap di rumah temannya. Jihan yang trauma tentang kejadian yang menimpa Hazal, bertanya pada Dilara apakah dia tahu siapa ibunya, siapa bapaknya, alamat rumahnya dan lain-lain. Namun Dilara hanya mengetahui ibu dari teman Hazal itu. Lalu Jihan mengajak Dilara ke ruang keluarga. Sepertinya Jihan marah pada Dilara. Setelah Jihan dan Dilara pergi dari ruang makan, Rahmi pun pergi dari ruang makan.
Di ruang keluarga, Jihan sangat marah pada Dilara karena Dilara mengizinkan Hazal pergi menginap di rumah temannya sedangkan Dilara sendiri tidak tahu alamat rumah temannya itu. Jihan yang kesal meminta Dilara untuk menelpon ibu teman Hazal. Ibu teman Hazal memberitahukan kalau Hazal akan pergi ke konser. Mendengar hal itu, Dilara meminta agar menahan Hazal yang ingin pergi. Jihan sangat marah pada Dilara. Lalu Jihan pergi dari ruangan itu.

Deriya menangis saat melihat apartemen Gulceren sudah tidak ada perabotan rumah. Lalu Gulceren menceritakan pada Deriya tentang masa lalunya yang kurang baik bersama Ozkan. Gulceren berharap setelah pindah ke Ismir dia mendapatkan keberuntungan.

Di dermaga belakang rumah Dilara, Jihan sedang termenung sendiri. Lalu Dilara menghampirinya.  Dilara meminta maaf pada Jihan tentang Hazal. Kemudian Dilara membicarakan tentang Rahmi pada Dilara. Dalam pembicaraannya, Dilara menuduh Rahmi sebagai dalang dari perginya Hazal dengan Teoman. Mendengar hal itu, Jihan sangat marah pada Dilara karena telah menuduh Rahmi. Dari jendela, Rahmi melihat dan mendengarkan pembicaraan mereka. Lalu Jihan pergi dari tempat itu dengan marah.

Gulceren memberikan beberapa bajunya pada Deriya.

Jihan, Dilara, Rahmi, Ozan, Cansu dan Hazal sedang di ruang makan. Sambil menikmati makanan, Dilara membicarakan tentang acara untuk waktu liburan. Hazal sangat tertarik dengan keinginan Dilara. Namun Jihan mengatakan kalau dia tidak bisa karena ada acara lain. Cansu juga mengatakan tidak bisa ikut karena ada acara dengan temannya.
Lalu Rahmi pergi dari ruangan itu karena dia mendapat telpon dari seseorang. Rahmi mendapat telpon dari Suad. Suad telah menangkap pencuri linggis itu. pencuri linggis itu memberitahukan siapa yang menyuruhnya setelah Suad mematahkan jarinya.
Di ruang makan, Dilara mencoba membujuk Cansu, namun Cansu tetap tidak mau karena dia lebih dulu membuat acara dengan temannya. Ozan juga mengatakan kalau dia tidak bisa ikut karena juga ada janji dengan temannya. Lalu Dilara mencoba membatalkannya, namun Hazal sangat menginginkannya sehingga Dilara tetap mengadakan acara itu dengan Hazal. Kemudian Rahmi pergi ke ruang makan. Saat Ozan, Cansu dan Hazal pergi dari ruang itu, Dilara mendapat telpon dari seseorang. Dilara pun pergi dari ruangan itu untuk mengangkat handphonenya. Jihan mengajak Rahmi keluar pergi jalan-jalan. Namun Rahmi tidak mau. Setelah Dilara kembali ke ruang makan, Rahmi bertanya pada Dilara siapa yang menelponnya. Dilara mengatakan adalah temannya yang telah menelponnya. Sepertinya Rahmi mengetahui sesuatu tentang Dilara.
Saat Jihan akan pergi ke luar, Dilara mengikutinya hingga ruang depan. Dilara terlihat sedang khawatir.



Apakah Dilara yang melaporkan Rahmi ke polisi tentang percobaan pembunuhan pada Alper? Silahkan baca Cansu dan Hazal Episode 81


Nama Anda
New Johny WussUpdated: 09:16

0 komentar:

Post a Comment

Kontak Kami

Powered by Blogger.

Welcome Guys

Search This Blog

Like Us

Advertisment

Followers

CB